24. Finally padora's box is open

98 18 6
                                    

This is my favorite part, makasih untuk yg masih nungguin meskipun cuma jadi silent readers😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

This is my favorite part, makasih untuk yg masih nungguin meskipun cuma jadi silent readers😭









Setiap orang memiliki caranya sendiri untuk menghibur diri. Mengurung diri seharian di kamar sambil menonton serial netflix, duduk di bibir pantai sembari melihat semburat jingga yg semakin di telan gelap nya malam, atau justru menghabiskan banyak uang dengan membeli apapun yg mereka inginkan di pusat perbelanjaan.

Serry punya cara nya sendiri di saat-saat memuakkan seperti ini, menelfon Jeykei dan Haneul untuk menemani nya menyesap cairan pahit ditemani dentuman musik keras di dalam club adalah hal yg sering Serry lakukan saat ia tengah merasa sedang berada pada titik membenci segala hal yg ada di sekeliling nya. Mereka tidak hanya bertiga, nyata nya Hyeong dan Areum juga turut serta bersenang-senang seolah hari esok tidak akan pernah datang.

Gelas berisi minuman beralkohol saling beradu dengan sorakan kesenangan dan gelak tawa. Sementara kepala mereka bergoyang kesana-kemari mengikuti alunan musik. Serry meringis, kala cairan pahit, asam, manis bercampur panas menerpa seluruh tenggorokan nya.

"Kau mengalami hari yg buruk?" Tanya Jeykei pada Serry, bersamaan meletakkan gelas alkohol nya di atas meja. Gadis itu menengok sekilas tanpa minat sama sekali.

"Ya, kurasa begitu," Serry meninggikan nada bicara nya, karna suara alunan musik cukup keras terdengar.

"Apakah Hwan penyebab nya?" Haneul menyambar dengan bibir terangkat sebelah dan senyuman tipis seolah tengah menertawakan kondisi Serry sekarang, kendati sebenarnya Haneul juga khawatir dengan keadaan Serry yg cukup berantakan.

"Tidak usah sebut nama pria sialan itu!" Kesadaran Serry sudah ditelan setengah oleh kandungan alkohol, cara bicara yg mendayu membuat keadaan nya makin miris saja.

"Sepertinya mereka tidak berjalan dengan baik," seloroh Jeykei dengan kekehan kecil, Serry melirik tajam, dengan ekspresi cukup kesal disana.

"Apakah Hwan yg kalian maksud itu pria yg di bawa oleh Serry saat ulang tahunku?" Kini Hyeong juga berminat untuk bergabung dengan pembicaraan mereka, dan Haneul mengangguk kecil sebagai jawaban.

"Ah! Temanku sempat membicarakan nya selepas acara pesta selesai. Dia mengenal Hwan," Dari pada mendengarkan ucapan Haneul dan Jeykei yg tidak henti-henti nya menggoda nya, nyata nya ucapan Hyeong jauh lebih menarik atensi Serry. Gadis itu mendongak ke arah Hyeong untuk bertanya lebih jauh

"Siapa dia?" Tanya Serry sambil menghentikan aktifitas nya bermain ponsel.

"Yoonabi, dia adalah pemilik butik langgananku,"

"Dia wanita?"

Kini bola mata Serry membulat antusias, gadis itu semakin ingin bertanya lebih jauh kala Hyeong mengangguk "Ya, dia wanita.

"Boleh aku tahu dimana dan apa nama butik itu? aku ingin membeli beberapa gaun untuk acara pesta."
-
-
-
-

Sebenarnya setiap Serry menapakkan kaki nya pada halaman besar yg terbentang di depan gedung bertingkat ini, ia selalu bertanya, apa yg ada di fikiran para penghuni di dalam sana?
Apakah mereka juga sama memiliki harapan besar? Atau justru menyerahkan semua nya berjalan sebagaimana tuhan menggariskan.

Amour ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang