Makasih untuk yg masih setia nunggu update an cerita ini, semoga chapter kali ini bikin kalian senang😊
______
Ada yg penasaran sama visual Janggu gak? Lets see bagaimana tuhan begitu sempurna menciptakan dia
Dentingan terdengar beradu kala Hwan meletakkan demitasse ke atas saucer. Ia menghela nafas cukup berat disana. Meskipun pemandangan sore hari ini cukup cerah dari balik kaca besar kedai milik Yunggi. Nyata nya, yg terbingkai dari sorot mata Hwan masih lah tetap terasa abu-abu. Mata nya menerawang jauh kala ingatan nya kembali ia ringkas pada kejadian kemarin malam. Ia bahkan tidak bisa tidur setelah nya. Perasaan apa ini? Batin nya.
Sementara kopi sudah hampir menyentuh dasar gelas, waktu sudah menunjukkan pukul empat sore. Ia baru sadar sudah setengah jam lama nya duduk berdiam diri di sana tanpa melakukan apapun, kecuali bergelut dengan pikiran nya sesekali menyesap kopi miliknya.
Suara kayu yg tergeser dari kursi di sisi kiri mengalihkan atensi nya cukup malas. Ekor mata nya sudah tahu siapa yg baru saja datang membawa segelas americano dingin di temani satu piring kecil kue. Hwan bahkan terang-terangan menggeser kornea mata nya ke arah lain seolah keberadaan Yunggi malah membuatnya semakin malas saja.
"Kau memikirkan Presdir cantik itu?" Ucapan yunggi malah membuat Hwan ingin mengumpat kasar, kendati apa yg baru saja terucap memang benar ada nya. Namun Yunggi seperti memberi nya sebuah penghakiman khusus yg seharusnya tidak di ucapkan oleh seorang teman.
Maka, setelah meraup oksigen yg cukup, Hwan menyandarkan tangan nya pada tepi meja. "Jangan merusak rasa kopi ku, Yung," kata Hwan dengan lirikan jengah. Pribadi bermata sipit itu hanya mengedip beberapa kali dengan bibir sedikit terbuka.
"Makan malam ternyata bisa membuat orang langsung punya perasaan, yah?" Ucapan Yunggi menembak tepat sasaran. Sampai-sampai Hwan terperangah cukup kaget. Pria itu menggeleng beberapa kali sambil menarik nafas cukup dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amour ✔️
FanfictionHwan selalu menutup segala nya serapat mungkin, berharap agar tidak ada orang lain akan tahu, bagaimana ia berjuang menggapai kewarasan yg terenggut dengan cara yg paling tragis. Serry dan Hwan sudah berada pada titik perasaan yg menggebu-gebu, seja...