Kayak nya sih 1 sampai 2 chapter lagi bakalan tamat story ini. Dan kalo bisa aku bakal kasih ekstra chapter. Terima kasih buat kalian yg always support, always kasih vote dan komen, ninggalin kata yg luar biasa di kolom komentar yg bikin aku makin semangat, sekali lagi makasih banyak🙏
========
Waktu sudah bergulir begitu cepat tanpa terasa, bahkan musim panas yg sangat gersang pun sudah berlalu saat gugur nya daun ginkgo mulai memenuhi hampir seluruh sudut kota. Semua orang tahu, bahwa musim gugur memang memberikan atmosfer romantis nya sendiri. Banyak orang yg memanfaatkan musim gugur untuk berkencan bersama pasangan nya, menikmati indah nya taman dengan daun yg hijau menguning bahkan merah menuju coklat. Menjadikan itu semua terasa lebih berwarna.
Dan disini, di sebuah gedung yg telah banyak mengalami perubahan, bahkan tembok yg dulu nya bernuansa biru gelap, kini berubah dengan warna yg lebih hangat, yaitu berwarna cream dengan lampu berwarna kuning keemasan. Orang-orang nampak sibuk dengan tugas nya masing-masing. Ruangan yg di buat untuk masing-masing divisi, seakan menggambarkan, betapa dinamis nya kehidupan di perusaan Kim Group.
Hwan sudah menghabiskan sekira nya tiga puluh menit berkutat dengan laptop nya, menggerakkan jari tengah nya berselancar indah di atas tombol keyboard sambil sesekali membenarkan kacamata yg membingkai mata indah nya.
Hwan menutup layar laptop nya di barengi helaan nafas besar, pria itu pun terlihat melepaskan kacamata nya lalu meletakkan nya di atas meja. Ia meraih gagang telfon lalu menelfon seseorang di sana. Setelah nya benda tersebut mendarat pada rungu nya "Byul, tolong siapkan pertemuan siang ini," Setelah nya Hwan memutuskan panggilan lalu kembali membuka laptop nya.
-
-
-
-Setiap hal bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa di duga, takdir yg menggerakkan bagaimana tuhan membawa manusia pada jalan hidup yg ia inginkan, sementara manusia hanya bisa pasrah dan menjalani nya.
Serry masih ingat saat duduk di bangku sekolah dasar, sang ibu mengepang rambutnya dengan ikat rambut berwarna-warni, lalu di tambah dengan pita merah atau terkadang kuning, tergantung keinginan sang ibu. Setelahnya sang ibu menuntun nya meniti anak tangga untuk turun menuju meja makan. Disana biasanya sang kakak dan ayah nya sudah duduk menikmati sajian sarapan yg di masak oleh asisten rumah tangga di rumah nya.
Terkadang juga Serry suka berselisih dengan sang kakak hanya karna hal sepele, seperti soal selai roti, ataupun susu coklat miliknya yg diminum oleh Gareen. Jika diingat terus-menerus, hati Serry semakin mencelos dan sedih luar biasa. Terlebih saat sadar bahwa kenangan indah itu tidak akan pernah terulang. Sang ibu meninggal dunia dan hanya menyisakan setumpuk kesedihan dan memori indah yg bahkan Serry coba untuk tidak terus mengenangnya.
Serry kini menatap dirinya dipantulan cermin, dengan gaun indah namun tidak terlalu mencolok. Sementara penata rambut sibuk memastikan kembali tatanan rambut Serry.
Setelah semuanya dirasa sudah sempurna, kini Serry berjalan menuju sudut ruangan dengan kursi stool berwarna hitam. Seseorang bersimpuh dihadapan nya, memakaikan sepatu heels berbahan suide.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amour ✔️
FanfictionHwan selalu menutup segala nya serapat mungkin, berharap agar tidak ada orang lain akan tahu, bagaimana ia berjuang menggapai kewarasan yg terenggut dengan cara yg paling tragis. Serry dan Hwan sudah berada pada titik perasaan yg menggebu-gebu, seja...