How're you guys?
Semoga hari kalian menyenangkan. Boleh minta vote nya dulu gak sebelum mulai baca?Hwan sebenarnya tidak tahu, mengapa ia harus melakukan semua ini. Namun, melihat wanita yg berjalan di hadapan nya dengan sepatu heels tinggi hitam sambil sesekali menatap satu persatu toko pakaian dan tas-tas mahal, membuat Hwan bertanya-tanya di dalam hati nya, apakah wanita ini akan menghabiskan semua uang nya?
Bahkan Hwan masih ingat total belanjaan terakhir yg bertaut di lengan kanan nya, itu sudah menyentuh angka delapan juta won, hanya untuk sebuah tas kecil berbahan kulit.
Namun jika di pikir-pikir, itu bukan urusan nya, dia hanya berharap semoga pekerjaan ini cepat selesai, karna ia sudah lelah dengan banyak pasang mata yg menatap nya tanpa ter artikan, bisa jadi orang-orang yg melihatnya itu menganggap ia seperti jongos, atau yg lebih mengerikan nya lagi, dia semacam kekasih yg di perbudak. Membayangkan hal itu saja sudah membuat Hwan malu bukan main.Namun, langkah kaki Serry memaksa nya mengikuti masuk ke dalam sebuah toko pakaian. Mata gadis itu mengamati satu persatu pakaian kala seorang pelayan berseragam hitam dengan name tag bertuliskan Yieun di dada kanan nya menyapa kedua orang itu ramah.
"Ada produk baru?"
Tanya Serry pada sang pelayan, dan pelayan tersebut tersenyum sambil tetap meletakkan kedua tangan nya di depan tubuh.
"Oh! ada Nyonya, mari saya tunjukkan," pelayan tersebut menuntun Serry menuju sudut toko yg memperlihatkan beberapa pakaian dengan warna yg tidak terlalu mencolok, di dominasi dengan warna hitam, coklat juga cream, walaupun ada satu pakaian yg memiliki aksen warna hijau.
"Mantel ini cocok untuk anda pakai saat melewati musim dingin," kata sang pelayan sambil menarik satu buah mantel yg tergantung, menunjukkan detail nya kepada Serry, gadis itu terlihat memeta mantel tersebut dari ujung atas sampai kebawah dengan lengan kanan menyentuh sisi baju tersebut.
"Aku akan mencoba nya," ujar Serry lalu melangkah masuk menuju fitting room. Hanya butuh beberapa menit saja sampai Serry keluar dengan mantel berwarna coklat muda itu, ia memastikan dirinya di depan cermin sambil berlenggok ke kanan dan ke kiri.
"Ini bagus, aku akan mengambil nya." kata Serry kemudian.
"Baik Nyonya."
Setelah melepas mantel yg baru saja ia coba, ia mengeluarkan ponsel nya dari tas yg sedari tadi ia bawa, hanya untuk memastikan apakah ada pesan masuk atau panggilan penting yg ia lewatkan. Setelah nya, ia kembali melihat satu persatu barang yg terpajang. Dan mata Serry tertuju pada topi hitam polos yg entah mengapa kini menarik atensi nya. Gadis itu membolak-balik topi yg tidak terlihat terlalu istimewa itu. Namun jika di pikir-pikir, tidak mungkin seorang Serry yg memiliki citra anggun mendadak ingin mengenakan topi bersama setelan kaos oblong juga celana jeans, itu bukan style Serry sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amour ✔️
FanficHwan selalu menutup segala nya serapat mungkin, berharap agar tidak ada orang lain akan tahu, bagaimana ia berjuang menggapai kewarasan yg terenggut dengan cara yg paling tragis. Serry dan Hwan sudah berada pada titik perasaan yg menggebu-gebu, seja...