Aku kasih part cukup seru di chapter ini, dan untuk kalian yg masih bertahan nunggu update an nya, makasih banyak🙏
Maaf karna jarang update, aku bukan pengangguran, dan menulis cuma sebatas hobi yg bahkan tidak menghasilkan uang buat aku😊
Jadi, kalo kalian mau yg buru² update, sepertinya ceritaku gak bakal masuk selera kalian, aku sudah berusaha sebaik mungkin🙏Dari angin yg berhembus cukup kencang, Serry yakin malam ini hujan akan turun sangat lebat. Lagipula prakiraan cuaca yg baru saja ia baca pada ponsel nya memang akan turun hujan mulai malam hari sampai dua hari ke depan.
Dan Serry sebenarnya tidak ingin untuk keluar dari rumah nya lalu mengecai udara dingin di luar sana. Namun, perkataan Ayah nya tadi pagi sukses membuat nya bungkam. Nyata nya ancaman itu tidak main-main saat Serry mendapatkan telfon dari petinggi Yayasan bahwa dana yg sudah di kirimkan bulan lalu mendadak di tarik kembali oleh perusaan. Dan itu seketika membuat Serry mengeratkan rahang kuat sambil menggulirkan layar ponsel nya untuk menelfon sang Ayah. Alih-alih bisa membalik keadaan atau paling tidak dana nya bisa di kembalikan, ayah Serry malah mengatakan bahwa dana yg di kucurkan ke sekolah Gyeonggu juga akan di tarik semisal Serry tidak menemui Dawoon makan di Restoran Signiel hotel. Serry hanya berharap bisa menyelesaikan semua nya dengan cepat tanpa umpatan atau kekesalan yg keluar di depan wajah Dawoon.
Maka, setelah mobil Marcedez hitam itu bertolak menuju hotel, Serry sudah menyiapkan skenario terbaik nya untuk bisa berbicara terus terang kepada Dawoon, bahwa dia dan dirinya mungkin tidak akan bisa bersama, Serry harap pria kaku itu bisa mengerti dan memahami.
Hingga roda kendaraan besi itu berhenti di depan lobby Hotel, Serry sudah menghela nafas cukup gusar di sana. Tapi tak ada pilihan lain, dia harus menceburkan dirinya langsung lalu meraup resiko cukup besar andai saja ayah nya tahu dan terjadi perang besar di dalam rumah nya.
Serry melangkah menuju meja bartender Restoran, karna sejujurnya ia saja tidak tahu dimana letak meja yg di pesan oleh Dawoon. Lantas, setelah gadis itu melempar senyum kepada seorang wanita yg berjaga, Serry berujar
"Seseorang sudah melakukan reservasi atas nama Han Dawoon, bisa aku tahu dimana letak meja pesanan nya?" Tanya Serry bersamaan mengapit clutch yg ia bawa pada ketiak nya.
Dahi wanita itu berkerut bingung, pasal nya tidak ada reservasi atas nama yg di sebutkan Serry. Dari pada ia memberikan jawaban yg tidak sesuai, wanita itu menengok ke arah belakang guna bertanya kepada seorang pria yg tengah duduk bersantai dengan ponsel nya, namun pria tersebut pun memberikan ekspresi yg sama.
Wajah Serry sudah kesal bukan main, jangan sampai pria itu malah membohongi nya, Serry bersumpah akan membuat Dawoon menyesal jika benar-benar melakukan nya."Maaf Nona, silahkan ada bertanya kepada meja resepsionis Hotel, mungkin saja dia melakukan reservasi makan malam secara pribadi,"
Ujar Bartender tersebut memberi saran, dan Serry terlihat menggigit bibir bawah nya sambil berfikir. Tidak ada salah nya melakukan nya. Maka, setelah Serry mengatakan ucapan terima kasih lalu pergi, gadis itu sudah berjalan menuju meja resepsionis untuk menanyakan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amour ✔️
FanficHwan selalu menutup segala nya serapat mungkin, berharap agar tidak ada orang lain akan tahu, bagaimana ia berjuang menggapai kewarasan yg terenggut dengan cara yg paling tragis. Serry dan Hwan sudah berada pada titik perasaan yg menggebu-gebu, seja...