27. Everything isn't easy

105 21 8
                                    

Finally setelah menunggu lebih dari 4 bulan, trailer untuk cerita ku kali ini di buat oleh tangan ajaib nya Reni dan udah di upload di youtube

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Finally setelah menunggu lebih dari 4 bulan, trailer untuk cerita ku kali ini di buat oleh tangan ajaib nya Reni dan udah di upload di youtube. Yey! sebelumnya mau bilang makasih banget untuk kerja keras yg udah Reni dedikasi kan selama bikin trailer cerita ini💜

Silahkan tonton dan kasih secuil ucapan hangat di kolom komentar yaa yeorobun😊























And lets start to reading the new chapter💜




Setelah matahari terbenam cukup sempurna, dan panggilan telfon itu terputus, Serry menghempaskan benda pipih itu ke atas kasur. Ia lalu melenggang pergi masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Celana jeans panjang dan kaos putih menjadi pilihan untuk ia pakai malam ini, bersama satu buah blezer rajut berwarna hitam dan sling bag berwarna senada. Gadis itu menancapkan gas kendaraan nya membelah jalanan kota menuju restoran Oishii di kawasan Myeong-dong.

Setelah Namjun meminta untuk bertemu dirinya disana, Serry tidak bisa mengabaikan nya begitu saja, apalagi saat Namjun menanyakan sesuatu yg mengecai semua regulasi nya, Serry memang benar-benar harus datang.

Pria dengan kaos berwarna cream dan topi cap berwarna hitam itu melambaikan tangan ke arah Serry kala gadis itu mengedarkan pandangan nya untuk mencari sosok Namjun. Serry menarik kursi di hadapan Namjun lalu melempar senyum tipis.

"Kau menunggu ku lama?" Tanya Serry sembari melepas tas yg bertaut dan menaruh nya di atas salah satu kursi .

"Tidak, hanya sekitar lima menit yg lalu, kau ingin minum sesuatu?" Tanya Namjun, Serry melirik ke arah minuman Namjun lalu berujar "Ku rasa aku butuh Espresso double slot," mata Namjun membola, sembari bibir nya mengerucut kaget "Sepertinya kepala mu sangat sakit, ya?" Ujar Namjun sembari melambaikan tangan ke arah pelayan lalu memesan minuman sesuai dengan apa yg Serry inginkan.

Kedua nya diam untuk beberapa saat, sebelum dimple Namjun menyembul keluar saat pribadi itu tersenyum "Apa aku mengganggu waktu mu?" Tanya Namjun, dan Serry menggeleng sembari mengibaskan tangan nya di depan wajah "Tidak sama sekali. Apa ada sesuatu yg penting?"

Namjun terlihat menimang, sembari melahap satu gigitan Croissant ke dalam mulut nya "Mengapa Hwan mengundurkan diri? Apa dia membuat masalah?"

Jantung Serry seketika tergelincir sampai ke perut, ia menatap Namjun dengan pupil membulat dan pandangan acak, gadis itu berusaha tenang, kendati ucapan itu bak gempuran palu thor.

Amour ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang