Gareen itu sosok yg selalu menebarkan aura positif pada orang-orang di sekitarnya. Bagaimana pribadi nya itu cukup di sayangi sekaligus di segani oleh banyak nya karyawan di perusahaan Serry, semua itu membuktikan betapa sifat dan sikap yg di pancarkan oleh pribadi berhidung mancung itu memiliki sisi dominan yg berbeda.
Setelah Gareen membawa tungkai kaki nya berjalan-jalan di perusahaan Serry, pria itu memutuskan untuk menemui Namjun. Maka, kini pribadi itu tengah berdiri di depan pintu masuk bertuliskan Manager area. Gareen melayangkan kepalan pintu nya untuk beberapa kali, hingga suara berat Namjun terdengar mengintrupsi dirinya untuk masuk.
Gareen melemparkan seutas senyum, sementara Namjun terlihat memaku sejenak sebelum membalas senyuman itu lalu beranjak dari duduk nya, kedua nya saling berpelukan dengan tepukan ringan di punggung.
"Tumben kau datang, apa sedang tidak sibuk?" Tanya Namjun bersamaan meraih gagang telfon untuk meminta pelayan Cafetaria mengantarkan sesuatu untuk dinikmati.
Kedua nya duduk di sofa panjang menghadap meja kerja Namjun. Gareen mengamati setiap sudut ruangan Namjun dengan seringai senyum kelewat takjub.
"Bahkan kau menambahkan seni pada ruang kerja mu, jun," Kelakar Gareen, dan itu sukses membuat Namjun terkekeh.
"Hanya agar aku bisa menyegarkan mata saat lelah bekerja," Timpal nya menjelaskan, dan Gareen mengangguk tipis disana.
"Sudah berkeliling?" Tanya Namjun lebih jauh, sementara Gareen merebahkan punggung nya pada sandaran sofa dengan kedua lengan yg di bentangkan pada sandaran nya.
"Sudah, tapi hanya ke beberapa ruangan. Tim peneliti sepertinya bekerja cukup keras akhir-akhir ini," Jawab Gareen bersamaan sebuah ketukan pintu mengintrupsi kedua nya untuk menengok. Dua gelas americano dingin dan sepiring kue coklat membuat kedua nya makin menikmati obrolan yg ada.
"Mereka belum mendapatkan hasil yg diinginkan perusahaan. Lagipula mereka tidak di kejar Deadline untuk projek yg satu ini," penjelasan Namjun membawa Gareen kembali mengangguk. Pria itu menghela nafas cukup besar setelah meloloskan seteguk cairan coklat pahit ke dalam tenggorokan.
"Ngomong-ngomong, bagaimana pekerjaan mu, apa melelahkan?" Tanya Gareen pada akhirnya, Namjun tersenyum tipis sambil menurunkan pandangan nya.
"Kadang-kadang sedikit melelahkan, tapi aku bisa mengatasi nya,"
"Kau pasti selalu bisa mengatasi nya. Kau itu kan seperti Hwan Hyung,"
Mendadak senyum Gareen mengendur, bersamaan dengan Namjun yg terpekur disana. Gareen menatap cairan Americano nya, sementara Namjun sudah menghirup nafas besar lalu meloloskan nya perlahan."Ren," jeda Namjun. Gareen menengok, menunggu ucapan yg akan kembali di lontarkan oleh pria berlesung pipit itu "Kau pasti tidak percaya ini," Namjun kembali menjeda, sementara Gareen sudah menatap penasaran "Hwan Hyung bekerja di perusahaan ini, dia bekerja di bagian Desain grafis."
KAMU SEDANG MEMBACA
Amour ✔️
FanfictionHwan selalu menutup segala nya serapat mungkin, berharap agar tidak ada orang lain akan tahu, bagaimana ia berjuang menggapai kewarasan yg terenggut dengan cara yg paling tragis. Serry dan Hwan sudah berada pada titik perasaan yg menggebu-gebu, seja...