Sakura sedang sibuk melatih para penari ketika seorang Ksatria Sihir datang mengabarkan bahwa Naruto terluka parah karena bertarung bersama Pangeran Keempat melawan monster kadal hitam yang terkenal sebagai monster iblis.
Sakura hampir jatuh pingsan mendengarnya, dadanya terasa sesak dan tubuhnya juga seketika lumpuh untuk beberapa menit. Sakura segera ke rumah sakit bersama beberapa pelayannya sementara rumah bordilnya ia serahkan kepada asistennya.
Kurama berdiri di ruangan rawat darurat bersama tiga orang temannya. Kemudian ada Hinata yang baru saja tiba bersama Kiyomi lalu Sasori, Gaara, dan Kyuubi datang beberapa menit setelahnya.
"Bagaiaman keadaan adikku saat ini, Kurama-sama?!" tanyanya mencengkram kuat kedua lengan Kurama, kedua manik hijaunya berkaca-kaca menatap Kurama.
Hinata melirik tidak suka dengan sikap Sakura tapi dia tahu bahwa apa yang Sakura lakukan kepada Kurama tidak memiliki maksud apapun.
"Dia sedang di rawat, kita tunggu saja. Maafkan aku tidak bisa menjaganya dengan baik." Kurama memeluk Sakura untuk menenangkannya.
Hinata melongo tidak percaya. Ada banyak cara untuk membua Sakura lebih baik tanpa harus memeluk! Hinata membuang muka kesal meski perasaan khawatir kepada Naruto jauh lebih besar.
"Ehem!" Sasori berdehem pelan melihat ekspresi Hinata yang seolah akan segera membunuh Kurama. Kurama yang tidak peka masih memeluk Sakura erat.
"Perang dunia yang sesungguhnya akan tiba." celetuk Kyuubi malas.
"Bagaimana, bagaimana bisa kalian semua bertarung dengan monster semengerikan itu? Bagaimana aku bisa menjelaskan hal ini kepada kakakku di Awan?" Sakura terus menangis dengan suara kecil.
"Aku tidak tahu jelas bagaimana semuanya terjadi. Aku hanya mendapat kabar bahwa monster itu lepas dari segel kemudian Pangeran Keempat dan Naruto ada di Wilayah Selatan saat itu." jawab Kurama pelan seraya melepaskan pelukannya pada Sakura.
"Naruto memang anak yang nakal dan sulit untuk di larang." ujarnya pelan seraya untuk tenang dan berhenti menangis.
"Menjauhlah darinya!" Kyuubi menarik kuat tangan Sakura agar menjauh dari Kurama sebelum hubungan kakaknya dan Hinata kembali renggang.
"Kyuubi! Jangan bersikap kasar pada wanita!" seru Kurama tidak suka dengan sikap Kyuubi yang menyeret Sakura.
"Tidak apa-apa, saya mengerti." Sakura hanya menundukan kepalanya sejenak agar kedua kakak beradik itu tenang dan ketika dia melirik Hinata, gadis itu terlihat kesal namun sedih di waktu bersamaan. Ia menghela napas pendek karena baru menyadari situasi.
Seorang Dokter keluar dari ruangan tempat Sasuke dan Naruto di rawat, "Pangeran Keempat baik-baik saja tapi saya harus bertemu dengan--"
"Katakan pada saya semuanya, Dokter." ujar Itachi yang muncul tiba-tiba di hadapan mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Sapphire [TERSEDIA PDF]
FanfictionShonen, Fantasy, Supernatural, Drama, Romance SasuFemNaru Dia di benci karena kelahirannya di anggap sebagai kutukan. Dia terlahir buta. Semua orang membencinya tapi dia tetap semangat dan menunjukkan kepada semua orang bahwa dia tidaklah lemah.