BS 51 : Darurat

1.1K 216 11
                                    

Selamat malam~
Bagi semua pembaca Mitsuki yang mau mendukung Mitsuki sekarang udah bisa traktir Mitsuki via Trakteer

Selamat malam~Bagi semua pembaca Mitsuki yang mau mendukung Mitsuki sekarang udah bisa traktir Mitsuki via Trakteer

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca~

.

.

.

.

.

.

.

.

Tiga hari telah berlalu, Sasuke sudah kembali masuk  akademi seperti biasa begitu juga dengan Toneri. Semua orang menatap keduanya penasaran namun tidak berani menyapa sama sekali.

“Oh? Naruto!” sapa Toneri saat berpapasan dengan ketiganya di lobi.
Senpai? Toneri senpai!” Naruto berlari menghampiri. “Bagaimana keadaan senpai?” tanyanya.

“Aku? Tentu saja aku baik.” jawabnya tersenyum haru karena Naruto terlihat khawatir kepadanya.

“Syukurlah.” Naruto menghela napas lega.

“Senpai, apa hari ini kita ada latihan berburu?” tanya Kiyomi.

“Iya kita akan berburu di hutan larangan saja. Bagaimana?”

“Itu bagus!”

Semua orang mulai mengalihkan perhatian mereka lalu pergi begitu saja karena ternyata pembicaraan Toneri tidak membahas mengenai keluarganya.

“Lonceng sudah berbunyi.” ujar Sasuke mengingatkan lalu mereka segera masuk ke dalam kelas masing-masing.

“Apa kamu jauh lebih baik sekarang?” tanya Hinata.

“Cukup baik.” Naruto mengangguk pelan.

“Semoga semuanya akan tetap baik-baik saja untuk hari ini dan ke depan nanti.” gumam Kiyomi.

Ketika jam akademi selesai, seperti biasanya Naruto bergegas pergi ke Istana namun hari ini hanya bersama Sasuke tanpa di temani Kiyomi karena gadis itu akan latihan berburu bersama timnya. Suasana di antara dia dan Sasuke cukup canggung sehingga Naruto hanya bisa diam.

“Nona! Belilah cream ini. Ini sangat bagus sekali dan bisa di pakai di tangan dan juga wajah. Kulitmu akan halus, lembut dan seputih salju.
Kalian tidak akan menyesal membelinya.” ujar seorang wanita bergaun biru tua sederhana di depan para wanita yang mengerumuninya.

Beautiful Sapphire [TERSEDIA PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang