Sakura kembali dengan cepat menuju rumah sakit. Semua orang sudah menunggu disana dan sosok Namikaze Minato juga hadir bersama Hyuuga Hiashi. Keduanya tampak berbincang bersama Kurama dan Itachi.
Sakura mendekati mereka berempat dan memberikan salam tanpa peduli dengan pandangan tajam Hiashi dan Minato kepadanya tapi Namikaze Minato tampak bisa mengendalikan ekspresinya dengan baik.
“Saya ingin meminta pertolongan kepada anda Yang Mulia Duke Namikaze.” ujarnya dengan kepala menunduk dalam.
“Apa yang kamu inginkan Sakura?” tanya Minato. Sakura lantas berlutut di hadapan Minato mengagetkan semua orang yang melihatnya.
“Sakura!” Kurama menatap tajam.
“Saya memohon kepada anda, Yang Mulia. Tolong adik saya Naruto. Berikan Naruto sedikit dari energi kehidupan anda untuknya, karena hanya anda bisa yang bisa menyelamatkan Naruto saat ini.”
Semua orang terdiam karena pengakuan Sakura sangat mengejutkan mereka semua dan mereka juga tahu bahwa yang bisa memberikan energi kehidupan hanya keluarga kandung yang sedarah.
“Sakura?” Kurama menutup matanya sejenak karena secara tidak langsung Sakura memperjelas status Naruto di hadapan mereka semua.
“Aku akan memberikannya.” Kyuubi berdiri dari duduknya menghampiri seorang perawat yang menunggu di depan pintu.
“Aku juga.” Sasori bangkit berdiri begitu juga dengan Gaara.
“Naruto,” gumam Kurama dengan pandangan kosong.
“Kurama, istirahatlah disini dan biarkan kami yang melakukannya. Kamu juga sudah kehabisan mana cukup banyak.” ujar Minato melirik putra tertuanya.
"Tapi ayah aku--"
"Dengarkan apa yang ayah katakan!"
“Baik ayah.” Kurama mengangguk pelan.
Sakura kembali membungkukkan badannya dalam, “Terima kasih banyak, Yang Mulia Duke beserta para Tuan Muda!” ungkapnya merasa terharu.
“Terima kasih kembali.” sahut Minato pelan nyaris tidak terdengar bagi Sakura.
“Silahkan masuk.” perawat membukakan pintu untuk keluarga Namikaze setelah mendapatkan isyarat dari Kyuubi.
“Aku ingin penjelasan Sakura.” Kurama melirik tajam dan wanita berambut pink itu mengangguk patuh.
Hinata menutup mulutnya tidak percaya dengan fakta yang ada. Di sisi lain dia bahagia bahwa akhirnya keluarga Namikaze berhasil menemukan putri mereka yang hilang tapi dia juga tidak menyangka bahwa itu Naruto.
“Naruto? Dia laki-laki?” gumam Hinata syok.
“Ternyata itu benar.” Kiyomi mengangguk-anggukan kepalanya pelan.
“Apa maksudmu?” Hinata melirik tidak mengerti.
“Sebenarnya sudah lama aku sedikit curiga dengan Naruto.” Kiyomi menghela napas pendek.
“Curiga bagaimana?” Hinata semakin tidak mengerti.
“Dia menguasai setiap mantra sihir dan elemen keluarga Namikaze, dia juga memiliki rambut kuning lalu dari sikapnya saja. Aku tahu bahwa dia bukan seorang anak laki-laki, tapi aku memendamnya karena tidak mungkin apa yang aku pikirkan benar. Naruto tidak mungkin seorang perempuan tapi hari ini sebuah fakta terkuak dengan mudahnya.” jelasnya membuat Hinata kagum.
“Kau sangat cerdas sekali!” puji Hinata.
“Tentu saja! Aku tidak bodoh sepertimu.” balas Kiyomi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Sapphire [TERSEDIA PDF]
FanfictionShonen, Fantasy, Supernatural, Drama, Romance SasuFemNaru Dia di benci karena kelahirannya di anggap sebagai kutukan. Dia terlahir buta. Semua orang membencinya tapi dia tetap semangat dan menunjukkan kepada semua orang bahwa dia tidaklah lemah.