“Ternyata nak itu sudah sadar.” gumam Shion setelah membuka matanya. Aura mana Naruto kembali mengalir dengan baik. Sejak malam kemarin dia terus berusaha untuk melihat masa depan namun hanya kegelapan yang ada, dia tidak bisa melihat apapun.
Tok! Tok! Tok!
“Masuk!”
Cklek!
“Maaf Nyonya, ini sudah saatnya makan malam.”
Shion melirik sekilas kearah pelayan lalu beranjak mengambil selendang berwarna cream sebelum keluar dari kamarnya menuju ruang makan bersama pelayang di belakangnya.
Di ruang makan sudah ada Jiraiya sensei bersama Tsunade yang duduk bersebelahan. Semua putra Namikaze juga hadir, Shion mengangkat sebelah alisnya saat melihat Kyuubi duduk berhadapan dengan Sakura.
Seharusnya dia duduk di urutan kedua setelah Kurama yang duduk di sisi kanan ayahnya lalu Sasori dan juga Gaara tapi Kyuubi bertukar tempat dengan duduk di kursi ke ketiga dan Sasori duduk setelah Kurama.
Seharusnya Shion duduk di sebelah kiri suaminya tapi kursi itu sudah duduki oleh Jiraiya sensei. Terpaksa dia harus duduk di sebelah Sakura kemudian Ino mundul duduk di sebelah Gaara.
Para pelayan berdatangan mengantarkan makan malam secara bergantian. Tidak seperti biasanya Shion lebih banyak diam menikamti makanannya sementara suaminya sesekali berbicara dengan Jiraiya sensei dan Kurama.
“Aku mengembara selama lima tahun dan pulang-pulang sudah ada bayi kecil yang lucu. Aku di suruh Tsunade untuk memberinya nama dan aku teringat dengan kue ikan hahaha!”
Minato tersenyum lembut dengan tawanya yang pelan mendengarnya.
“Bagaimana keseharian Naruto ketika kecil?” tanya Kyuubi antusias.
“Ah aku lebih sering keluar ketika ada yang butuh Ksatria bayaran. Sakura yang merawat Naruto dan dia lebih tahu.” jawab Jiraiya lalu memakan daging dengan lahap.
“Naruto dia selalu penasaran dengan dunia. Dia bertanya apa dunia sangat gelap? Saya menjawab bahwa dunia sangat terang dan memberikannya semangat bahwa dia pasti akan bisa melihat dunia luar suatu hari nanti, dia terus bertanya tentang warna. Apa warna rambutnya, matanya, kulitnya dan semua warna pada orang lain. Sehingga dia tahu semua warna dari setiap benda meski dia tidak bisa melihatnya.” Sakura jadi tersenyum mengingatnya.
“Apa yang Naruto sukai?” tanya Kurama.
“Naruto suka bermain dengan kucing dan dia pernah pulang dari hutan membawa serigala yang terluka. Semua orang berlari ketakutan karena serigala itu hitam besar seperti monster, tapi Naruto menyayanginya kemudian satu tahun kemudian serigalanya mati karena sudah tua.” jawab Sakura.
“Dia juga pernah membawa pulang harimau.” ujar Tsunade mengingatkan Sakura.
“Anda benar Nyonya!” hampir tidak ada tamu yang berani datang hari itu karena ada harimau tapi anehnya mereka penasaran dan akhirnya datang ingin melihat harimau yang Naruto bawa, namun harimau itu kembali Naruto lepaskan ke hutan setelah puas dia ajak bermain di dalam kamarnya.
“Harimau?” Gaara menganga mendengarnya.
“Sudah saya katakan bahwa dia selalu membuat orang lain jantungan.” timpal Tsunade.
Kurama yang mendengarnya terkekeh pelan karena adik bungsunya itu sangat unik dan lucu dengan semua tingkahnya.
“Ya dan dia berhasil membuatku juga jantungan.” ujar Shion menimpali dengan ekspresi kesal, “Bisakah kita makan dalam ketenangan tanpa membahas anak itu?” sambungnya melirik semua orang lalu terdiam saat melihat tatapan suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Sapphire [TERSEDIA PDF]
FanficShonen, Fantasy, Supernatural, Drama, Romance SasuFemNaru Dia di benci karena kelahirannya di anggap sebagai kutukan. Dia terlahir buta. Semua orang membencinya tapi dia tetap semangat dan menunjukkan kepada semua orang bahwa dia tidaklah lemah.