Maaf Mitsuki lama hiatus karena sidang skripsi dan juga saat ini Mitsuki masih berduka karena ayah Mitsuki baru saja meninggal dunia di awal bulan Maret ini dan akhir bulan ini juga Mitsuki harus wisuda. Terima kasih sudah mau menunggu.
.
.
Selamat membaca~
.
.
Ino menatap pantulan dirinya yang mengenakan gaun indah berwarna merah muda yang bercampur dengan warna dusty pink dan putih. Rambutnya di kepang ke bahu kiri dengan hiasan pita dan aksesoris mahal. Penampilannya sangat cantik mempesona sehingga membuat siapapun yang melihatnya akan terpaku karena kagum akan kecantikan dan keangunannya malam ini.
"Malam ini." gumamnya dengan senyuman miring.
"Sayang!" Shion masuk dengan senyuman lebar menghampiri putrinya yang sudah terlihat sangat cantik di depan cermin, "Keluarga Kekaisaran malam ini akan datang. Kamu harus menunjukan bahwa dirimu layak menjadi bagian dari mereka, mengerti?" nasihatnya lembut membelai pipi Ino.
"Tentu saja, Ibu." jawab Ino patuh.
"Kamu harus cepat menjadi seorang Permaisuri dan Putramu kelak harus menjadi Kaisar. Ibu akan melakukan apapun untuk itu." janjinya.
"Terima kasih, Ibu. Aku akan melakukan yang terbaik."
"Ibu senang mendengarnya." Shion tersenyum puas.
Di balkon timur, semuanya berkumpul. Kurama yang duduk di pinggir pembatas balkon menatap adik-adiknya sekilas sebelum beralih menatap taman yang berada di bawahnya.
"Malam ini Naruto akan hadir. Gaara, bersikaplah biasa saja kepada Naruto. Kyuubi, kakak minta kamu untuk menjaga sikap dan bicaramu." ujar Kurama melirik Kyuubi tajam dan pemuda itu hanya memutar bola matanya malas.
"Kita masih harus memastikan dengan jelas, kakak." ujar Sasori di angguki oleh Kurama.
"Kita semua memiliki rambut merah seperti Ibunda. Lalu menurut Ibunda, adik kita memiliki rambut kuning cerah sama seperti ayah dan yang memiliki rambut kuning cerah hanya keluarga Namikaze. Kalian harus ingat itu." ujarnya menekankan.
"Lalu bagaimana jika Naruto benar-benar adik kita? Bagaimana kita akan mengatakannya kepada Naruto?" tanya Gaara bingung.
"Kita akan melihatnya nanti bagaimana." jawab Kurama ambigu.
oOo
Naruto menaiki kereta kuda menuju kediaman Duke of Namikaze, sepanjang perjalanan dia banyak diam seraya menyebar mananya ke luar kereta untuk mengetahui posisinya saat ini. Kereta berhenti tepat di depan pintu gerbang dan beberapa prajurit mengecek kereta, Naruto membuka jendela dan memberikan undangan yang di bawa sehingga dia segera di persilahkan masuk setelah undangannya di cek keasliannya.
Kereta kudanya berjalan masuk, butuh waktu lima menit untuk sampai di teras mansion hingga pintu terbuka dari luar. Naruto melangkah keluar dan di sambut hormat oleh beberapa pelayan yang berjaga di luar.
"Mari saya antar masuk." ujar pelayan dengan sopan.
Naruto mengangkat tangan kanannya, pelayan muda itu segera menerimanya dan mengantar Naruto masuk ke dalam mansion yang sudah di penuhi oleh banyak tamu undangan.
Seluruh mata undangan kini tertuju kepada Naruto, mereka mulai berbisik dan bertanya tentang sosoknya yang terlihat sangat misterius dengan penutup mata.
"Dia sangat cantik, apa dia seorang gadis?"
"Ini pertama kalinya saya melihat seorang pemuda yang cantik." bisik lainnya memperhatikan Naruto yang kini duduk di kursi yang sudah di sediakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Sapphire [TERSEDIA PDF]
Fiksi PenggemarShonen, Fantasy, Supernatural, Drama, Romance SasuFemNaru Dia di benci karena kelahirannya di anggap sebagai kutukan. Dia terlahir buta. Semua orang membencinya tapi dia tetap semangat dan menunjukkan kepada semua orang bahwa dia tidaklah lemah.