BS 49 : Dua Sisi

1.3K 241 4
                                    

Yang mau baca cepet, udah ada pdf season 1 ya🤣 saya sibuk sekali dua bulan ini jadi nggak sempat untuk lanjutin apapun sekarang. Maaf yaaa

.

.

.

.

.

Shion tengah menuruni anak tangga ketika melihat Kushina sedang menerima tamu yang merupakan Karin bersama rekan kerjanya. Gaun untuk Naruto, akhirnya wanita itu membeli gaun untuk pertama kalinya setelah dia hamil Naruto. Wanita gila itu seperti sudah mulai sehat dan membaik setelah kehadiran Naruto untuk pertama kalinya di mansion ini.

“Shion, kamu ingin pergi kemana?” tegur Kushina menatapnya penasaran.

“Mencari ketenangan. Kepalaku pusing beberapa hari ini.” jawabnya seraya memperhatikan beberapa gaun yang di bawa masuk, “Gaun yang indah.” pujinya menyentuh salah satu gaun, ia hanya tersenyum miring saat Karin mendelik tajam kepadanya.

“Benarkah? Apa kamu butuh obat?” tanya Kushina sedikit khawatir.

“Tidak perlu, aku keluar dulu.” Shion segera beranjak pergi begitu saja.

“Aku tidak menyukainya.” desis Karin melirik penuh kebencian.

“Sudahlah jangan pikirkan dia. Bagaimana dengan perhiasan yang kamu katakan kemarin?”

“Oh sebentar bibi, kotaknya masih tertinggal di dalam kereta.” Karin bergegas keluar dan melihat Shion baru saja menaiki kereta kuda lalu pergi.

Di dalam keretanya, Shion membuka catatan kecilnya. Bagaimanapun caranya dia harus mendapatkan semuanya dan rencananya harus berjalan dengan baik. Ia kembali menyimpan buku catatannya dan ketika kereta kuda berhenti, ia segera turun.

Padang rumput yang terkenal sebagai tempat bersantai dan piknik semua orang, ada banyak bunga yang tumbuh di tempat ini dan sesuai dengan perkiraannya, hari ini tidak ada orang yang datang untuk piknik.
Bunga-bunga sudah banyak yang layu bahkan daun di pepohonan mulai menguning.

“Tunggulah.” ujarnya kepada kusir kereta yang hanya mengangguk patuh.

Shion berjalan cukup jauh hingga tidak terlihat oleh kusir. Ia mulai memperhatikan setiap rumut yang berada di bawah kakinya, ia tersenyum saat menemukan apa yang dia cari.

Shion menunduk untuk mengambilnya dan kembali mencari hingga ia mendapatkan banyak. Lalu pergi ke arah timur untuk mendapatkan jamur dan bunga yang masih tersisa, bahkan bunga yang hanya hidup di musim gugur ia temukan dengan baik di tempat ini.

“Tinggal akar hijau dan jamur arang.” gumamnya dan kembali menuju kereta, “Kita ke pasar sekarang.” ujarnya seraya memasuki kereta.

Shion menyimpan semua tanaman yang ia dapatkan di dalam tas kecil yang ia bawa. Sesampainya di pasar, ia juga berkeliling membeli banyak bahan yang ia butuhkan dan kembali ke mansion pada malam hari.

Semua orang sudah kembali termasuk Sasori yang kabarnya hari ini mendapatkan tugas ke perbatasan antara Kekaisaran Api dan Kerajaan Langit. Pria itu terlihat lelah berjalan menuju kamarnya untuk membersihkan diri.

Naruto juga baru saja kembali dari tugasnya sebagai pengawal, gadis itu tampak antusias menceritakan semua pengalamannya kepada kedua orang tuanya.

“Darimana saja kamu?”

Shion berbalik melihat Minato yang menatapnya intens, “Mencari hiburan di luar, kepalaku sakit terlalu terkurung di dalam mansion tanpa melihat dunia luar.” jawabnya malas.

“Apa kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan?”

“Yah aku mendapatkannya.” Shion tersenyum senang. Benar, apa yang dia inginkan hari ini berhasil ia dapatkan dengan baik.

“Syukurlah.” Minato berbalik pergi menuju Kushina yang sedang duduk memperlihatkan semua perhiasan yang dia beli kepada Naruto.

“Putrimu itu buta Kushina, dia tidak akan melihatnya. Percuma saja kamu membelikannya semua gaun indah dan perhiasan itu.” Shion tersenyum mengejek.

“Tutup mulutmu, Shion.” Minato mendelik tajam tapi Shion tidak peduli. Dia berbalik naik ke lantai dua sedangkan Naruto terdiam mendengarnya, senyumnya seketika luntur karena perkataan Shion.

Beautiful Sapphire [TERSEDIA PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang