Bab II - Menginap

285 40 13
                                    

Seperti yang dijanjikan kemarin. Hongjoong dkk menginap alias merusuh di rumahnya San. Yang punya rumah hanya bisa pasrah tempat tinggalnya hancur berantakan.

"MINGI!!!! JANGAN BUANG SAMPAH SEMBARANGAN ELAH!!!"

"WOOYOUNG!!! LU JANGAN MAININ IKAN AQUARIUM!! NTAR IKANNYA MATI!!"

"YUNHO!!! BUKUNYA JANGAN DIBERANTAKIN!!!"

"JONGHO!!! ITU APEL KE BERAPA YANG LO BELAH?! DIMAKAN JUGA KAGAK!!!"

"San!! Udahlah!! Pengang telinga gua!! Lu teriak di kuping gua banget sial!!" San langsung mengatupkan mulutnya ketika akan berteriak lagi. Tatapan tajam Yeosang membuat nyalinya ciut.

"Mingi! Wooyoung! Jongho! Yunho! Sini lu pada duduk!! Bentar lagi makanan nyampe! Yang anteng lu!" ucap Yeosang pada biang kerusuhan kala itu. Bagai perintah raja, empat orang itu langsung duduk anteng.

Hongjoong dan Seonghwa hanya menatap datar kelakuan aneh mereka. Lagipula, sudah ada Yeosang yang menegur. Mereka bisa bersantai untuk beberapa saat.

Kondisi ruang tengah rumah San sangat kacau. Bungkus makanan ringan beserta remahannya tercecer dimana-mana. Buku-buku yang tersusun rapi di dalam rak besar sudah tidak ada di tempatnya. Ada beberapa cipratan air di sekitar aquarium, mengakibatkan lantai agak basah dan ikan di aquarium nyaris mati. Oh, jangan lupakan setumpuk apel yang sudah terbelah menjadi dua di samping Jongho.

Inilah yang San takutkan jika teman-temannya itu menginap. Cukup beberapa jam saja, ruang tengah rumahnya hampir tidak berbentuk. Bagaimana jika semalaman? San berdoa agar besok pagi dia tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk berteriak lagi.

Ting Nong!!!!

Suara bel rumah, mengalihkan atensi delapan pemuda itu ke arah pintu depan. Mereka saling melirik. Memberikan sinyal tanya, siapa yang akan membuka pintu.

San mendengus sebal. Dia amat tau. Posisi teman-temannya sudah sangat enak. Wooyoung tiduran di paha Yeosang yang sedang membaca. Seonghwa dan Hongjoong yang duduk selonjoran dengan camilan serta ponsel di tangan masing-masing. Jongho, Yunho, dan Mingi yang sudah anteng bermain game online.

Tahan San. Inget mereka temen Lo!! Kalo nggak, jual aja!!

San beranjak dari tempat duduknya, melangkah santai ke arah pintu. Seorang pria dengan pakaian khas pengantar makanan muncul dari balik pintu.

"Atas nama San?"

"Iya, pak", sang pengantar makanan langsung menyerahkan dua kresek besar berisi makanan pada San. Setelah melakukan transaksi, sang pengantar pun pergi dari hadapan San.

"MAKANAN DATANG!!!!" mendengar kata makanan, tujuh pemuda di sana menoleh ke arah San. Ekhem, ralat. Menoleh ke arah jinjingan yang dibawa San.

"Jangan rusuh! Gue ambil piring sama sendok dulu", setelah mengatakan itu, Seonghwa langsung pergi ke dapur. Dan kembali dengan piring, beserta peralatan makan lainnya.

"Dah, ayo makan. Jangan ribut", mereka makan dengan tenang. Tanpa keributan apa pun. Tidak mau mengusik Hongjoong yang berekspresi datar, tanda tidak ingin diganggu.

Waktu berlalu. Semua makanan sudah habis tak bersisa. Artinya apa? Ya, artinya keributan kembali dimulai.

Oh, ayolah. Mereka berdelapan akan diam jika ada makanan saja. Makanan habis, ya mereka balik ngerusuh.

Mau tau gimana?

Mereka sekarang lagi dangdutan. Wooyoung yang jadi biduannya. Entah dari mana, bocah satu itu bisa dapat pengeras suara beserta microphone.

ATEEZ | The Museum [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang