Bab XXIV - Perang

142 26 0
                                    

Hongjoong, Seonghwa, Yunho, Yeosang, San, Mingi, Wooyoung dan Jongho, lengkap sudah.

Seonghwa dan Yeosang berhasil dibebaskan. Tidak ada kesulitan berarti dalam membebaskan mereka. Kedelapannya kini sedang mencari jalan untuk keluar.

"Jadi, kita ada di gerbang dimensi?" tanya Yeosang setelah mendengar cerita Wooyoung.

"Huum. Fedora itu yang bilang", sahut San.

"Berarti semuanya beneran nyambung", mereka menoleh ke arah Seonghwa.

Merasa ditatap, Seonghwa menghela napas pelan, "Gini. Dari awal kayaknya kehadiran kita emang udah diprediksi. Atau mungkin udah direncanain. Yunho yang pagi itu sama Yeosang, kayaknya bukan Lo", Seonghwa menjeda ucapannya sembari menunjuk Yunho. Dia bisa melihat raut kebingungan teman-temannya.

"Halangan pas kita di jalan, itu juga bukan kebetulan. Mereka, para fedora itu, udah kasih kita peringatan, tapi kita gak peduli kan? Terus, WooSan yang nemuin mayat. Bukannya kalian bilang mayat itu sebagian kayak ada bekas lilin? Apa menurut kalian itu cuma kebetulan doang?" perkataan Seonghwa membuat mereka tersentak.

"Buku yang Jongho temuin, isi ramalan itu bilang delapan pemuda dan kita pas berdelapan. Apa kalian gak ngerasa aneh? Kalo fedora itu bilang ini gerbang dimensi, wajar aja. Karena orang putih itu bilang kalo gua sama Yeosang bakal dibawa ke dimensi lain. Artinya semua ini emang udah takdir atau rencana dari seseorang", Seonghwa mengakhiri penjelasannya.

"Tapi, kenapa kita? Dari sekian juta orang yang hidup di muka bumi, kenapa harus kita?" Mingi berujar sinis. Baginya ini tidak adil.

"Gua gak tau", lirih Seonghwa.

"Hah.. Kayaknya emang gak mudah buat bisa keluar. Rumit banget anjir!" keluh Jongho.

"Guys!" seruan Wooyoung membuat mereka menoleh serempak.

"Apa, Woo?"

"Liat deh sekeliling kalian", ujar Wooyoung

"Lah?!"

"Weh?! Kok berubah?!"

"Bentar! Ini di mana anjir?!"

"Apa lagi ini?"

"Dimensi lain?" Hongjoong berucap pelan.

"Iya, kayaknya kita gak sengaja masuk dimensi mereka", balas Yeosang.

Delapan pemuda itu menghela napas kasar. Sekeliling mereka benar-benar berubah. Awalnya mereka masih dikelilingi berbagai koleksi dari museum. Entah itu senjata, ornamen, perkamen dan lainnya. Kini tempat itu berubah menjadi sebuah ruangan luas dengan satu hiasan yang menempel di dinding.

*Ilustrasi tempat Hongjoong dkk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Ilustrasi tempat Hongjoong dkk.

TRAP

TRAP

ATEEZ | The Museum [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang