Bab XII - Lilin

153 29 0
                                    

"Gua gak tau kenapa. Gua juga gak ngerti kenapa kita kejebak gini. Tapi, gua punya satu spekulasi. Apa mungkin patung-patung di sini itu manusia asli? Mayat manusia yang diawetin dan dijadiin koleksi? Apa kita dijebak dan bakal berakhir jadi patung juga di sini?" perkataan Jongho membuat tujuh lainnya termangu.

Seonghwa yang di sebelah Jongho memeluknya dari samping. Tangannya mengelus punggung Jongho. Setenang apapun Jongho, matanya tidak bisa berbohong. Sedih, takut dan putus asa. Hal itu bisa terlihat jelas dari pancaran matanya.

Yeosang dan Yunho saling menatap. Tatapan Yeosang menajam ketika melihat Yunho.

"Lo gak ngerencanain ini kan, Yun?" pertanyaan Yeosang mengalihkan perhatian yang lain. Sedangkan Yunho menatap Yeosang tidak suka. Merasa tertuduh tanpa bukti.

"Maksud lo apa?" suara datar Yunho terdengar. Kentara sekali ia tidak suka dengan pertanyaan Yeosang. Menurutnya itu sangat konyol.

"Sebelum kita berangkat. Pas gua abis beres-beres rumahnya San. Gak inget apa yang lu omongin ke gua?" suara Yeosang tak kalah datar. Matanya menatap sengit Yunho.

Flashback

"Gimana ya kalo liburan ini jadi ajang uji nyali buat kita?" pertanyaan Yunho membuat pergerakan Yeosang berhenti.

Pemuda itu memusatkan perhatiannya pada Yunho. Raut bingung tercetak jelas di wajah Yeosang.

"Ya, maksud gue tuh, kalo kita malah dijadiin mangsa sama predator gitu?"

"Gak! Makasih! Nanti malah gue yang ditumbalin!!"

Yunho kembali tertawa. Entah apa yang dia tertawakan. Namun, suasana berubah sedikit mencekam. Ucapan Yunho selanjutnya membuat Yeosang menatapnya tajam.

"Ada psikopat di sana. Dan gak semua patung lilin di sana terbuat dari lilin, ada juga yang dari manusia asli. Lo harusnya tau ini. Bukannya tempat itu daerah asal lo?"

"Dan bukannya keluarga Lo juga jadi korbannya?" Yeosang menatap Yunho tajam. Keluarga Yeosang diberitakan menghilang dan tidak bisa ditemukan. Jadi, bagaimana bisa Yunho menanyakan hal seperti itu? Seolah Yunho mengetahui penyebab menghilangnya keluarga Yeosang.

"Wah, udah rapi aja nih!! Makasih, Sang!!!" San langsung memeluk Yeosang.

Flashback end

"Gua gak inget pernah ngomong gitu", ucapan Yunho membuat Yeosang semakin sengit menatapnya.

"Sumpah!! Bahkan gua baru bangun pas dibangunin Jongho!" kilah Yunho.

"Gak usah ngadi-ngadi!!! Gue juga liat waktu itu Yunho sama Yeosang udah bangun duluan!!" San ikut bersuara.

"Tapi, yang dibilang bang Yunho bener. Gue ngebangunin dia pas kita mau sarapan!!" Jongho ikut menimpali.

Yeosang terdiam. Begitupun yang lainnya. Mereka masih mencermati apa yang sebenarnya terjadi. Tidak mungkin ada dua Yunho dalam waktu yang sama di tempat yang berbeda kan?

Hongjoong menghela napas pelan. Sebagai yang tertua, ia harus bisa tenang dan memahami situasi. Mencerna dan menganalisa dengan baik, agar keadaan tidak memburuk.

"Udah. Gak usah ributin itu. Gua yakin ini kerjaan orang lain, bukan Yunho, bukan juga kalian. Kita di sini harus saling percaya. Jangan saling tuduh", ucapan Hongjoong dipangguki oleh semua orang. Walaupun begitu, Yeosang masih memasang sikap waspada pada Yunho.

"Lo pada cium bau aneh gak?" tanya Mingi.

"Iya, kayak bau lilin gak sih?" Seonghwa ikut menimpali.

"Nyengat banget anjir!! Bikin mual!!" San menutup hidung dengan kedua tangannya.

ATEEZ | The Museum [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang