Bab XXV - Kemenangan

149 26 2
                                    

"GUYS!!! AYO FOKUS!! BALA BANTUAN DATANG!!!" Hongjoong tersentak di tempatnya.

Teriakan Wooyoung membuat gerakan semua orang terhenti. Delapan orang lain dengan pakaian serba hitam datang entah dari mana. Mereka membawa senjata di tangan masing-masing. Tatapan mata mereka sangat tajam. Seperti siap membelah apapun yang menerjang.

"Woah! Mereka siapa?" tanya Mingi.

"Ba-ba-bagaimana bisa?! Bagaimana bisa kalian bebas?!" El terkaget di tempatnya.

"Tunggu apalagi? Serang!" seorang yang Hongjoong anggap pemimpin memberikan instruksi untuk menyerang. Kini di kubu Hongjoong total ada 16 orang. Walaupun jumlah mereka tetap sedikit dibanding lawan, ini sudah lebih baik.

Delapan orang dengan fedora itu melancarkan serangan membabi buta. Bahkan Yeosang hampir menjatuhkan rahangnya. Gerakan mereka sangat lincah, lihai, dan indah.

SRAT!!!

BUGH!!

"FOKUS YEOSANG!" hampir saja kepala Yeosang terpisah dari tubuhnya. Yeosang menatap pria fedora yang baru saja menyelamatkannya dengan pandangan rumit. Suara pria itu entah mengapa sangat mirip dengan suaranya.

Mengenyahkan segala pikiran anehnya, Yeosang kembali fokus. Gerakan pedang Yeosang terkesan sangat menusuk. Penuh tenaga dan mematikan.

Terhitung enam orang yang berhasil Yeosang tumbangkan saat ini. Wajahnya terkena banyak cipratan darah. Luka sayatan juga Yeosang dapatkan di beberapa bagian tubuhnya. Hanya saja, pemuda itu tidak memperdulikannya.

"Menyebalkan! Mereka tambah banyak!" gerutu Yeosang.

SRING!!

TRANG!!

BRAK!!

DUGH!!

Satu lagi lawan berhasil Yeosang lumpuhkan. Tidak ada ekspresi yang ditampilkan Yeosang. Matanya berkilat dingin dan berapi-api.

"Kerja bagus!"

"Woah!! Kau hebat!!" Mingi memuji keahlian bertarung pria fedora hitam yang bersamanya. Matanya berbinar melihat aksi langsung orang itu berpedang.

Mingi malah duduk dan menonton. Sesekali dia bertepuk tangan dan berteriak heboh. Sangat terpukau dengan gerakan berpedang pria itu.

TRAK!!

SRING!!

BRUK!!

"Lo pikir gua gak waspada, hah?" walaupun asyik menonton, kewaspadaan Mingi tidak menyurut sama sekali. Dia bisa merasakan pergerakan lawan di sekitarnya. Jadi, dia tahu ke arah mana lawan mengincarnya.

Setelah melumpuhkan lawan, Mingi duduk di salah satu tubuh yang teronggok di lantai. Dia menopang dagu dan mengawasi pertarungan di depannya. Helaan napas berat keluar dari mulutnya.

"Bosen banget gue. Kapan beresnya si?" Mingi menguap lebar. Mengusap tangannya yang berdarah. Tidak ada kekhawatiran pada dirinya. Justru ia merasa sangat bosan saat ini. Tidak ada lawan yang mengincarnya lagi. Mereka malah lari dan mengincar teman-temannya yang lain.

Para fedora hitam yang lain juga ada di sisi teman-temannya. Wooyoung yang sedari tadi berkata 'wah' melihat aksi pria yang bersamanya. Yunho yang malah bertaruh siapa yang membunuh lebih banyak. San yang mengomentari setiap gerakan pria fedora itu. Dan Seonghwa yang malah sibuk mengomel betapa susahnya membersihkan baju yang ternodai darah.

"BANG HONGJOONG!!! BELAKANG LO!!" Mingi berteriak ketika melihat seseorang mengincar punggung Hongjoong.

SLASH!!

ATEEZ | The Museum [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang