Bab X - Mannequin

157 33 0
                                    

Kejadian sore kemarin membuat Hongjoong dkk semakin resah. Sepertinya liburan kali ini tidak bisa sepenuhnya membuat mereka tenang. Meski begitu baik Hongjoong atau yang lain bersikap biasa saja.

Mereka tidak ingin menunjukan kegelisahan yang dirasa. Hal ini untuk meminimalisir agar suasana tetap bagus. Hanya saja, sekeras apa pun mereka berusaha membangun situasi yang menyenangkan, bayang-bayang akan mayat kemarin masih menempel di ingatan.

"Gua sebenernya gak mau mikirin, tapi tetep aja kepikiran!!" keluh Mingi.

"Gua juga. Tapi, kok bisa ya kita baru sadar kemaren? Logikanya itu mayat kayak udah lama, bukan baru"

"Terus kan gua sempet ngedeket kan ke arah jenazahnya. Gua liat kek bekas luka bakar, sayatan sama luka kena lilin", Hongjoong menimpali perkataan Mingi.

"Emangnya masih keliatan? Bukannya udah ngebusuk ya?" tanya Jongho bingung.

"Ya, udah ngebusuk si. Tapi, belum sepenuhnya. Baru sebagian aja yang ngebusuknya. Bagian kanan belum ngebusuk banget. Nah, bagian kiri hampir semuanya udah ngebusuk", jawab Wooyoung.

Setelah itu mereka kembali diam. Saat ini mereka tengah berada di ruang tengah. Sambil menyantap sarapan masing-masing.

Delapan pemuda itu tidak ingin makan di ruang makan. Karena masih terbayang bagaimana aroma busuk yang tercium kemarin.

Setelah menyelesaikan sarapan, Yeosang berkutat dengan buku kecilnya. Dia melihat jadwal perjalanan yang sudah disusun.

Destinasi wisata mereka kali ini adalah Mannequin Museum atau museum boneka. Itulah sebutannya. Tapi, isi atau koleksi dari museum ini adalah beragam patung lilin manusia.

Replika patung yang terbuat dari lilin menyerupai manusia. Destinasi yang menjadi ikon kota dan sering dikunjungi pengunjung. Hal yang membuat mereka berlibur di kota ini.

"Yeo! Kita ke museum lilin kan?!" tanya San excited.

Yeosang tersenyum kecil melihat keantusiasan teman-temannya. Ia juga tidak sabar untuk melihat patung-patung tersebut.

"Jadi. Kalo kalian udah siap, kita bakal langsung berangkat", semuanya langsung bersorak senang. Euforia untuk pergi jalan-jalan membuat mereka melupakan hal yang terjadi semalam.

Tanpa memakan waktu lama, kedelapannya langsung bergegas berangkat. Kali ini, mereka menggunakan mobil. Jarak yang ditempuh kurang lebih 30 menit. Cukup memakan waktu.

Sesampainya di lokasi mereka disambut dengan gerbang yang tinggi menjulang. Setelah melewati gerbang masuk, mereka mengambil tiket parkir dan membeli tiket masuk.

"Sumpah!! Ini keren banget!!" girang Seonghwa. Matanya berbinar. Bergulir ke kanan kiri. Menangkap banyak objek menakjubkan.

Dari area parkir menuju gedung utama museum, banyak melewati taman-taman kecil yang memanjakan mata. Jika datang dari arah parkir mobil, mereka akan disuguhkan langsung dengan air mancur yang menawan.

Di sisi kanan dan kiri air mancur, ada lahan kosong berisi rerumputan hijau. Ada juga jalan setapak penuh bebatuan indah yang bisa digunakan sebagai terapi. Atau hanya sekedar menantang diri untuk berjalan di atas bebatuan.

"Ayok masuk!!! Gua gak sabar!!!" Yunho berjalan di depan bersama Yeosang. Dia sudah sangat ingin melihat bagaimana wujud patung lilin yang tersimpan di sana.

"Woah!!" itulah kata pertama yang meluncur dari bibir mereka ketika melangkah masuk ke dalam.

Dari pintu masuk, sudah ada dua patung lilin di sisi kanan dan kiri. Sisi kanan terdapat sebuah patung wanita cantik khas Asia terpajang. Matanya sipit, hidung mancung dan bibir mungil berwarna merah muda menjadi pusat perhatian mereka semua. Sedangkan, di sisi kiri terdapat patung laki-laki yang sangat rupawan dan gagah. Rahang tegas, dagu yang tajam serta bertanya yang kelam, menjadi daya tarik tersendiri.

ATEEZ | The Museum [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang