Wooyoung dan San terus berlari. Menyusuri koridor secepat yang mereka bisa. Pria dengan pakaian putih itu masih mengejar. Gesekan rantai dengan lantai berdesing cukup keras. Membuat Wooyoung dan San was-was.
San tidak melepas pegangan tangannya dengan Wooyoung. Dua pemuda itu terus berlari tanpa arah. Yang ada di pikiran mereka hanya kabur dan menyelamatkan diri dari orang baju putih itu.
"Woo!! Kita kemana?!" tanya San ketika melihat pertigaan di depan mereka.
"Kanan!!!"
Derap kaki yang tak beraturan bergema di seluruh lorong museum. Suasana gelap tidak mereka hiraukan lagi. Yang penting adalah selamat.
San melihat sebuah patung yang besar. Cukup untuk menutup tubuh keduanya. Dengan cepat, ia menarik Wooyoung untuk bersembunyi.
Orang berbaju putih itu masih mengikuti jejak keduanya. Mengamati sekitar dengan mata memicing tajam. Dia mengarahkan lentera ke seluruh penjuru ruangan.
San dan Wooyoung berusaha untuk tidak mengeluarkan suara apapun. Bahkan untuk bernapas saja, mereka lakukan dengan perlahan.
Orang itu berhenti di tengah-tengah ruangan. Cahaya lentera menyorot tepat ke arah patung, tempat Wooyoung dan San bersembunyi. Hal itu sontak membuat keduanya khawatir. Apalagi ketika mendengar suara langkah kaki mendekat.
"Aku tau kalian bersembunyi di sana. Tapi, kalian bukan orang yang aku cari"
Mendengar suara berat nan serak itu, membuat tubuh Wooyoung bergetar hebat. Hatinya menjerit ketakutan. Begitupun dengan San. Namun, mendengar perkataannya membuat mereka kebingungan.
Itu berarti, yang diincar olehnya adalah temannya yang lain? Begitulah pikiran mereka saat ini.
Ketika suara derap kaki terdengar menjauh, San memberanikan diri untuk melihat situasi. Ya, pria itu kini telah pergi. Menyisakan dua adam yang kini menghela napas lega.
"SUMPAH YOUNG!!! KAN GUA BILANG JANGAN NEKAT!!" San menatap tajam Wooyoung. Andai saja Wooyoung tidak sepenasaran itu, mungkin mereka tidak akan
"Ya, kan namanya juga penasaran! Udah kejadian juga! Mending kita balik aja, gua gak mau di sini", mendengar nada lirih Wooyoung membuat hati San melunak.
Sungguh, demi apapun. San selalu luluh oleh Wooyoung. Jika dengan yang lain, San bisa saja marah besar dan bermain fisik. Tapi, jika itu Wooyoung, San tidak pernah bisa berlaku seperti itu.
Baru Wooyoung yang bisa membuatnya takluk seperti itu. Namun, bukan berarti San tidak normal. Hanya saja, Wooyoung terlalu spesial di matanya.
"Ayo! Kita mending balik", San melangkah lebih dulu. Tangannya meraih tangan Wooyoung. Mereka berjalan beriringan pergi dari ruangan yang tidak mereka ketahui ruangan apa.
Sepanjang perjalanan tidak ada satu pun dari mereka yang membuka suara. Terlalu sibuk dengan sekelumit pikiran yang tidak pernah pergi dari otak mereka.
***
Di sisi lain.
Yunho dan Mingi berlari tanpa suara. Untung saja pria fedora itu tidak mengejar mereka. Ketika dirasa jarak antara tempat tadi dengan keduanya sudah jauh, Yunho menghentikan laju larinya.
"Gila!!! Gua mual anjir!!" suara Mingi bergetar. Dia masih terbayang akan mayat-mayat yang sudah tidak berkulit tadi.
"Ngeri!! Gak bener ini museum!! Mending kita balik aja!!" Yunho kembali melangkahkan kakinya. Ia tidak ingin berlama-lama ada di sana. Otaknya memikirkan rencana untuk pergi dari sana secepat mungkin, bagaimanapun caranya. Dia tidak ingin menjadi korban berikutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATEEZ | The Museum [✓]
Mystery / ThrillerUntuk mengisi liburan, Hongjoong dkk berencana pergi ke suatu kota yang bernama MYSTERIOUS CITY. Keberadaan museum patung yang terkenal membuat kota itu banyak dikunjungi wisatawan. Begitulah yang diberitakan di siaran televisi. Berbekal rasa pena...