Capter 1

2.5K 99 1
                                    

Dipagi yang indah nan cerah seorang pria manis terusik dari tidurnya karna sinar matahari yang terpancar masuk melalui jendela kamarnya
Dia terbangun dengan senyum yg indah tapi tidak dengan hati dan pikiranya,dia masih nyaman terduduk di atas kasurnya dengan selimut yang masih enggan untuk beranjak,hatinya tidak merasa membaik,pikirannya masih memikirkan kata² orang tuanya yang akan menjodohkannya,dengan pria yang bahkan bertemu pun belum pernah,awalnya dia ingin menolak,tapi melihat wajah pho dan mae nya dia tidak bisa menolak,ini adalah kelemahan nya,kelemahanya adalah melihat orang tuanya yang sudah meminta tolong dengan sangat padanya,sebenarnya dilihat dari umurnya dia blum terburu buru untuk memiliki pasangan dan selama ini pun dia belum pernah memiliki pasangan,karna dia yang tidak pandai bergaul dan hanya mempunyai beberapa teman,banyak yang menyukainya,banyak yang menyatakan cinta padanya,tapi tidak satupun yang dia terima untuk menjadi pasangannya,baik wanita maupun pria.

Akhirnya setelah beberapa saat dia pun memantapkan dirinya untuk tidak memikirkannya lagi,dia akan mengikuti alur sebagaimana kedepannya.dia beranjak dari kasurnya,menuju kamar mandinya dan memulai ritual mandi paginya.
.
.
Di lain sisi ada seorang pemuda yang yang sejak pagi sudah bangun seperti biasanya dan langsung beranjak ke kamar mandi untuk bergegas berangkat kerja,dia tidak terlalu mengambil pusing obrolan serius antara dia dengan orang tuanya semalam,bisa dibilang dia sedikit bodo amat akan hal itu,entah lah dia tidak suka di paksa,dia pun tidak bisa menolak,dia hanya akan mengikuti rencana keluarganya,sampai nanti dia akan melampiaskannya pada pria yang telah menghancurkan segala rencana yg telah dia persiapkan.

Sehabis dari acara mandinya dia telah memakai setelan jasnya,dan sedang merdiri tegak di depan cermin untuk merapikan dasi dan rambutnya,setelah itu dia bergegas ke turun dari kamarnya berjalan menuruni tangga dan menuju meja makan,di sana dia sudah melihat orang tua nya yg menuggu dia turun untuk makan bersama.satu kebiasaan keluarga ini yang tidak boleh terlewatkan,yaitu sekedar sarapan pagi bersama,untuk bercerita tentang kesibukan mereka selama sehari lalu,berbagi beban dan kesusahan mereka selama di luar rumah.

"Mew apa kau sudah memikirkan perkataan pho semalam,pho tidak memberi pilihan untukmu,karna kami pun sudah sangat menginginkan seorang cucu,kami pun tidak akan melakukan perjodohan ini kalau kamu memperkenalakan pasangan mu kepada kami,tapi nyatanya seperti angin lalu kau tidak pernah mengabulkannya,jadi ini bukan sepenuhnya salah kami kan?"tanya pho nya.
"Aku tidak punya pilihan lain bukan?toh pho dan mae sudah memutuskannya,ya dengan berat hati aku akan meng'iya'kannya."jawabnya tanpa basa basi.
" Mew,pho dan mae hanya ingin kau memiliki pasangan,ada yang mengurusmu,ada tempatmu bercerita,berkeluh kesah,toh pria yg kami jodohkan denganmu adalah anak yang baik,yang penurut,dan periang,kamu tidak akan menyesal nantinya menikah dengan dia."balas mae nya.
"Yasudah aku tidak akan berdebat lagi dengan kalian,mungkin dengan begini kalian bisa bahagia,aku pun turut senang,yang jelas aku tidak suka jika dia nanti menjadi beban,penghalang,dan pengacau dalam kehidupanku,ayo mari sarapan dengan damai!" Lanjutnya

Orangtuanya senang dengan kesimpulan yang di ambil oleh anaknya,mereka pun sarapan dengan damai,dan mengakhir sarana dengan mew dan pho nya yang berangkat kerja secara terpisah dan mae nya yang hanya memyibukkan di rumah.

Kadang mungkin jika kita keras dengan pendirian kita itu hanya membuat masalah menjadi semakin besar,mungkin sesekali kita bisa membebaskan diri dari pendirian itu,agar orang sekitar kita bisa lebih nyaman dengan kita dan tidak ada perdebatan panjang.

Mew akhirnya sampai di kantornya,dia turun dari mobil dan menyerakhan kunci mobil kepada satpam minta tolong agar di parkirkan,dia berjalan menuju ruangan kerjanya.pho nya pempercayakannya 1 suku cabang untuk dia kerjakan,dan dia berhasil membesarkan kantor itu,dan terbilang kantor yang dia pegang bisa menyetarakan dengan kantor pusat yang pho nya pegang.

Mew duduk di kursi kerjanya,dia memandang ke luar kaca besar yang ada di kantornya,dia memandangi luar yang menunjukkan gedung gedung tinggi dan jalanan yang di padati oleh kendaraan yang lalu lalang,dia sedikit menghela nafasnya,dia lelah tapi dia tidak ada tempat untuk meluapkan rasa kelelahannya,dia tidak suka bercerita,mau pun itu pada orang tuanya,dia hanya akan memendamnya sendiri,dan menyibukkan dirinya dengan tumpukan kerjaan,dia tidak suka merepotkan oranglain,dia adalah bos yang bijaksana,dan bertanggung jawab,dia dengan suka rela lembur di kantor dan menyelesaikan segala urusan kantor sendiri walaupun dia memiliki seorang sekretaris.

Dia menekan tombol telepon di atas meja kerjanya"halo art tolong siapkan segala kerjaan saya hari ini,dan antarkan ke ruangan saya,saya tunggu!"katanya."baik pak"jawab art.art pun bergegas membereskan segala berkas yang akan bosnya kerjakan hari ini,dan dia mengantarkannya ke ruang kerja bosnya."apa hari saya ada petemuan di luar kantor atau meeting?"tanya mew."tidak pak,hari ini bapak hanya perlu mengerjakan beberapa berkas kerja sama,dan menandatanganinya,dan ada beberapa laporan kerja karyawan,dan laporan keuangan bulan ini pak"jawab art."baik lah,kamu bisa keluar"tutas mew.

Di sini art hanya sebatas sekretaris mew ya guys,mew tidak ada perasaan pada art,dan art pun tidak ada perasaan sama sekali pada mew,jadi kalian tenang aja art bukan jadi orang ketiga di hubungan MewGulf nanti.

Sampai jumpa di capter selanjutnya
Kasih masukan di sini ya guys,dan makasih udah mau ngebaca cerita yang aku buat,kalo kalian suka boleh kasih bintangnya ya😊

Bye bye..!

MENGHARGAI ||MewGulf}{Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang