Tiba-tiba ada motor yang berhenti di depan Alena. Alena yang hanya mengangkat sedikit Kepala nya itu bisa mengetahui bahwa ada motor yang berhenti di depannya. Namun Alena hanya menundukkan Kepala dikarenakan Kepala sudah pusing dan yang ada di pikiran nya hanya ingin pulang ke rumah nya dan tidur.
"Kenapa ga pulang?" ucap seseorang itu.
Alena hanya menggelengkan kepalanya.
"Heh kalau ada orang ngomong itu liat orangnya. Lu ga pulang kenapa? Udah jam berapa sekarang" ujar seseorang itu lagi.
Alena mengangkat kepala nya dan menatap lekat seseorang itu. Siapa? Ya dia Alvaro."A..aku ga.. Ga ada yang je..jemput kak" jawab Alena dengan suara lirih dan sedikit menggigil.
"Bodoh. Udah tau mau hujan kenapa ga pulang aja. Ikut temen kek. " ucap Alvaro dengan sedikit nada datarnya.
"A.. Abang ku u.. Udah pulang du..duluan kak" jawab Alena
"Naik" titah Alvaro
"Hah?" Alena kebingungan dengan kakak kelasnya ini.
"Naik motor gue. Gue anter lu pulang" ucap Alvaro
"Ga.. Ga usah kak. A..aku telfon abang a..aja" lirih Alena
"Udah naik. Udah mau maghrib. Hujan nya juga mau turun lagi tuh" ujar Alvaro.
Meskipun dengan kesulitan naik motor Alvaro yang tinggi itu, Alena tetap berusaha. Alvaro yang melihat Alena kedinginan memberikan jaket yang ia kenakan kepada Alena. Alena pun menerima jaket itu. Setelah itu Alvaro menjalankan motornya dan membelah jalanan yang masih gerimis itu. Alvaro mengendarai dengan kecepatan sedang.
Beberapa saat kemudian Alena menepuk bahu Alvaro. Alvaro yang mengerti langsung berhenti dan membuka gerbang rumah Alena. Alena turun dari motor Alvaro. Kepalanya sudah pusing sekali dan terasa berat.
Alvaro yang masih berdiri di depan gerbang itu melihat Alena pucat pasi.
"Kak Alvaro ma.. Makasih ya udah nganterin pulang" ucap Alena
"Hmm" Alvaro hanya menjawab dengan berdeham saja.
Saat Alena mulai melangkahkan kakinya ke dalam rumah, seketika tubuhnya ambruk. Ya Alena pingsan tepat di halaman rumahnya. Alvaro yang masih berada di sana pun panik dan langsung menghampiri Alena. Setelah di bangun kan Alena tak kunjung sadar akhirnya Alvaro mengetuk pintu rumah Alena berharap ada seseorang yang bisa di mintai pertolongan.
Tok tok tok
Tok tok tok
Tok tok tokPintu pun dibuka, dan terlihat lah dave dengan rambutnya yang acak acakan menandakan bahwa dia baru saja bangun tidur. Dengan tanpa mengatakan apapun Alvaro langsung menarik tangan dave ke halaman. Dave yang masih kebingungan hanya diam saat tangannya di tarik oleh Alvaro. Alvaro sebenarnya juga bingung kenapa yang membuka pintu adalah dave, namun Alena lebih penting saat ini.
Saat dave melihat Alena pingsan dengan terburu buru dia mengangkat Alena dan membawa nya ke dalam rumah. Setelah itu dave membaringkan Alena di atas sofa. Kemudian dave melihat ke arah Alvaro
"Varo"
"Bang Dave"
Panggil mereka secara bersamaan.
"Oke gue duluan. Jelasin gimana bisa Alena sama lu dan kenapa dia gini" tanya Dave dengan tatapan menginterogasi Alvaro.
"Gue gatau. Intinya pas gue mau pulang dari sekolah dia udah ada di depan gerbang sendirian.. kayaknya lagi nungguin angkutan umum. Terus gue liat baju nya basah makanya gue ngasih pinjem jaket gue. Pas udah sampe sini dia pingsan" jelas Alvaro singkat dan jelas. Sedangkan Dave hanya menganggukkan kepala nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY KeTos Is COLD boy (END✅)
Ficção Adolescente(TAHAP REVISI) [ENDING✅] Dingin? Iya Cuek? Iya Bomatan? Iya Ketos? Iya Most Wanted? Iya Tapi dia bisa luluh hanya karena sikap seorang cewe yang baru di hidupnya? Bahkan dia yang tidak pernah mengenal cinta dan apa itu cinta dia tidak tau sama seka...