_42_

73 4 0
                                    

Saat kamu menghancurkan kepercayaanku
Lantas apa aku bisa percaya lagi padamu?

Alena Verly Agatha

----------------

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Saat ini alena sedang berada di belakang sekolah. Tempat yang sepi dan sunyi serta jauh dari keramaian. Biasanya ada beberapa siswa atau siswi di sana, akan tetapi karena adanya pertandingan futsal dan basket itu mereka lebih memilih menonton. Sehingga banyak spot tempat yang juga lumayan sepi.

Dengan duduk memeluk kedua lututnya alena menangis tanpa suara. Lebih sakit mana pura pura senyum bahagia tapi hati terluka atau menangis tanpa suara. Bagi alena semuanya sama sakitnya.

Alena masih mengingat bagaimana perkataan alvaro yang membuatnya hancur.

"aku gak ngelakuin itu kak. Aku gak ngambil uang itu. Aku beneran cuma ngambil kaos kakak aja terus aku keluar dari ruangan itu" jelas alena yang berusaha jujur

"mana ada maling ngaku. Penjara penuh" ucap alvaro dengan meremehkan.

"kalo kakak gak percaya cek aja tas ku. Aku gak pernah bohong" kata alena berusaha meyakinkan

"bisa aja lu udah kasih ke orang lain biar lu gak ketauan nyuri" ucap alvaro lagi yang kali ini membuat alena sudah cukup kesabaran.

"harusnya kak varo selidiki semuanya. Bukan asal nuduh. Gue sama bang dave gak pernah sekalipun kekurangan uang dari papa. Gue benci lo kak. GUE BENCI LO KAK VARO GUE BENCIIIIII" Alena berteriak di sela tangisannya

"gue benci lo kak" lirih nya lagi sampai akhirnya alena menangis kembali dengan menundukkan kepalanya.

.
.

PUK

Saat menangis itu alena merasakan ada yang menepuk pundaknya. Perlahan alena menolehkan kepalanya ke belakang. Dan di situ terlihatnya seseorang yang sangat di kenalnya.

"alena?" orang itu cukup terkejut melihat perempuan yang sedaritadi menangis adalah alena.

GREP

"kak angga" pecah sudah tangisan alena. Dia memeluk angga sangat erat. Jujur dia butuh pundak untuk mengeluarkan tangisannya. Dan kebetulan yang menepuk pundaknya. Yang tak lain tak bukan adalah angga.

"al. Lu ngapain nangis di sini. Mana sendirian lagi" angga khawatir dengan kondisi alena saat itu. Tetapi alena tidak menjawab sedikitpun, bahkan alena hanya menangis saja membuat seragam milik angga basah.

"al kalo lu ada apa apa bilang sama gua. Jangan nangis sendirian di sini. Gua takut lu ngelakuin hal bodoh yang ngerugiin diri lo sendiri" ucap angga.

Kemudian alena melepas pelukan itu. Kepalanya tetap menunduk, dan terus menangis.

Lalu angga mengambil tangan alena dengan niat ingin meredakan tangisan alena. Tetapi....

"awwsss" alena mengaduh

"eh sory al. Lu gapapa kan?" tanya angga yang secara reflek melepas pegangan pada pergelangan tangan alena.

"sakit kak.. Perih" lirih nya

"sini gua liat" angga hendak mengambil tangan alena lagi tetapi alena menolak

"gue gapapa kak" ucap alena

"lu tadi ngeluh sakit sama perih al. Udah sini gua liat" ucap angga kekeh.

Kemudian alena perlahan membuka pergelangan tangannya. Yang dengan sigap oleh angga di lihat dan juga di periksa. Dan betapa terkejutnya angga melihat pergelangan tangan alena sudah merah kebiruan dengan bekas tancapan kuku yang mengeluarkan sedikit darah yang sudah sedikit mengering.

MY KeTos Is COLD boy (END✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang