charlotte kini sudah berada di teritorial heeseung, jauh dari rumah sakit dan ini kali pertamanya melakukan hal yang bahkan sangat charlotte hindari. keluar dari area rumah sakit. charlotte sendiri antara percaya dan tidak percaya, apakah heeseung bertujuan baik atau memiliki tujuan lain.
yang jelas traumanya di masa lalu membuatnya sulit mempercayai orang.
"charlotte mau mandi dulu?" tanya heeseung yang membuyarkan lamunan charlotte.
"e-ehm ga perlu dok. aku udah mandi tadi."
"yaudah, kalau gitu saya mandi dulu. kamu bisa duduk di sofa dulu." heeseung langsung berlalu menuju kamar mandi.
charlotte hanya mengangguk dan duduk kaku di sofa. tempat tinggal heeseung terbilang cukup mewah meskipun di pinggir kota. charlotte semakin merasa terintimidasi oleh apartement heeseung karena suasananya.
karena merasa tidak nyaman, charlotte bangkit dari sofa dan berjalan berkeliling untuk melihat-lihat. rasanya ia sudah lama tidak melihat tempat seperti ini. mungkin di masa lalunya ia pernah berkunjung ke tempat seperti ini namun dia tidak bisa ingat.
charlotte berjalan menuju rak kaca yang berisi banyak penghargaan dan foto-foto. kebanyakan hanya foto heeseung semasa sekolah kedokterannya, atau mungkin saat pengabdian dan entah foto apalagi yang jelas charlotte tidak begitu paham.
ada juga foto heeseung dengan kedua orang tuanya saat ia sedang wisuda. charlotte memgambil kesimpulan bahwa heeseung memang anak tunggal, dan dia berasal dari keluarga yang berada, ayahnya juga seorang dokter dan ibunya juga terlihat dari keluarga yang berada. sejenak charlotte jadi berpikir dan berusaha keras mengingat-ingat seperti apa dia di kehidupan sebelumnya.
sebelum ia bertemu jay.
karena memori yang terus bermunculan hanyalah saat dia sudah hidup bersama jay.
apakah dirinya bersekolah? apakah dia punya banyak teman? apakah dia juga merayakan kelulusan bersama keluarganya? entahlah.
mata charlotte kembali melihat isi rak kaca itu dan tertuju pada satu foto. ada foto heeseung bersama seorang perempuan berambut cokelat sebahu. keduanya sama-sama memakai jas yang sama dan tersenyum seakan ada momen yang sangat membahagiakan disaat foto itu diambil.
heeseung punya pacar?
lagi pula mana mungkin kalau heeseung yang notabennya seseorang yang sudah mapan di usia muda tidak memiliki pacar?
dan apakah heeseung memperlakukan pacarnya itu dengan lembut dan baik? sama seperti heeseung memperlakukannya? yang jelas pasti perempuan itu sangat beruntung bisa dicintai oleh heeseung.
terbesit suatu perasaan dalam hati charlotte yang tidak ia ketahui bahwa yang dirasakannya adalah rasa sedikit cemburu dan iri.
"charlotte.."
charlotte sedikit terkesiap ketika mendapati heeseung sudah berdiri tak jauh di sampingnya, mengenakan kaos putih dan celana training abu-abu. dengan penampilan casualnya di rumah terlihat sedikit berbeda bila sedang mengenakan pakaian dokternya. namun, aura dan kharismanya tetap tidak hilang.
"m-maaf aku cuman liat-liat.." kata maaf terucapkan pertama kalinya setelah entah kapan terakhir kali charlotte mengucapkan kata tersebut.
"gapapa kok, kalau gitu ayo kita makan dulu." heeseung tersenyum.
charlotte hanya mengangguk kemudian mengikuti heeseung yang berjalan menuju dapur.
"kamu mau makan apa charlotte?" tanya heeseung sambil membuka lemari esnya.
"mmm, apa aja. aku belum bisa inget nama-nama makanan tapi yang jelas aku bisa makan apa aja." jawab charlotte sedikit kaku.
"hmm, oke.." heeseung terlihat tengah memutuskan bahan baku apa yang akan diambil dan akhirnya ia mengambil satu bungkus makanan beku berupa ayam karage.
KAMU SEDANG MEMBACA
love, asylum ; lee heeseung
Romance[END] hanya kisah cinta seorang dokter spesialis jiwa dengan pasien favoritnya.