22

3.8K 564 210
                                        

charlotte berjalan di belakang direktur park menyusuri lorong rumah sakit jiwa dimana jay berada. mereka sampai di depan kamar dan direktur park mempersilahkan charlotte untuk segera masuk.

"bicara baik-baik dengannya ya..." kalimat terakhir yang direktur park ucapkan sebelum akhirnya meninggalkan charlotte.

dengan langkah yang berat, charlotte masuk ke dalam ruangan dan mendapati jay yang sedang duduk memeluk lutut di atas kasur. wajahnya yang ditenggelamkan langsung terangkat ketika menyadari ada seseorang yang masuk.

raut jay yang terlihat sangat tertekan seketika menyunggingkan senyuman tipis ketika melihat charlotte. sedangkan charlotte berdiri tidak jauh dari pinggir kasur dengan ekspresi datar.

"akhirnya kamu dateng juga..." jay beranjak dari kasur dan berjalan cepat ke arah charlotte.

melihat itu membuat charlotte ketakutan sehingga ia memundurkan langkahnya menjauh dan membuat jay menghentikan langkahnya.

"k-kenapa char? aku bukan orang jahat lagi.. aku udah sadar..." suara jay bergetar.

"aku kesini bukan karena kemauanku." 

jay hanya tersenyum pilu mendengar ucapan jujur dari charlotte. jay menjulurkan tangan kanannya dengan senyuman pasrah.

"aku beneran butuh kamu... aku ga bisa apa-apa tanpa kamu..."

charlotte menggelengkan kepalanya.

"hidupku udah suram, makin suram semenjak ga ada kamu. aku butuh kamu char, ayo kita baikan-"

"mungkin maksud kamu ga ada pelampiasan kan kalau ga ada aku?"

"aku sadar char dulu tuh kayak banyak setan jahat di diri aku yang rasanya cuman pengen nyakitin kamu. tapi, percaya char aku sekarang udah berubah. aku ga ada pikiran jahat sama kamu, bahkan aku gamau liat kamu terluka karena aku..."

charlotte hanya menghela nafasnya pasrah. ia tidak tau pasti harus berbuat apa kepada jay, karena dirinya hanya di paksa oleh direktur park.

jay melangkah pelan mendekati charlotte kemudian meraih tangannya dan menggenggam dengan erat.

"balik sama aku ya? ga ada yang bisa ngertiin aku selain kamu, begitu juga sebalik char. ga ada yang bisa ngertiin kamu selain aku." 

jay langsung memeluk charlotte dengan erat dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher charlotte. charlotte dapat merasakan lehernya basah karena jay menangis disana.

"jay..." 

~

charlotte duduk di bangku tak jauh dari bangunan rumah sakit. matanya tak lepas memandangi pintu keluar untuk mencari kehadiran heeseung. charlotte mengeratkan balutan jaket tipisnya karena udara semakin dingin, dan heeseung tak kunjung datang.

setelah hampir setengah jam berlalu, akhirnya muncul heeseung dari pintu keluar dan berjalan dengan cepat menghampiri charlotte. mukanya tampak merah karena mungkin heeseung juga kedinginan di dalam rumah sakit, namun senyumannya tak kunjung luntur dari bibirnya.

"charlotte! aku kan udah bilang gapapa nunggu aja di dalem?" dengan raut khawatir heeseung berkali-kali menggosok dan meniup tangan charlotte yang sangat dingin.

charlotte tidak menjawab dan hanya melemparkan senyum tipisnya.

"oiya, mau makan dimana?" tanya heeseung.

"dokter aja, aku udah makan tadi."

"hmm, yaudah."

heeseung pun menggandeng tangan charlotte dan memasukannya ke dalam saku jasnya agar tetap hangat. mereka berdua pun berjalan meninggalkan area rumah sakit.

love, asylum ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang