6

4.9K 705 150
                                    

heeseung bersama staff lain tengah sibuk membereskan semua barang di ruang kesenian. semenjak kejadian tempo hari lalu, heeseung menghimbau semuanya untuk memisahkan barang-barang yang sekiranya dapat membahayakan para pasien bila diletakan di tempat yang mudah di temui oleh para pasien. semua benda yang berpotensi digunakan pasien untuk melukai diri kini diletakan di dalam lemari yang dikunci serta harus ada perawat yang menjaga apabila ruang kesenian di gunakan, apabila ruang kesenian tidak digunakan, maka ruangan tersebut harus dikunci.

heeseung juga memutuskan untuk memberi cctv di rumah sakit karena ternyata rumah sakit ini sama sekali belum memiliki cctv. tidak begitu banyak di pasang yang jelas di area yang menjadi lalu lalang para pasien.

setelah selesai dengan urusannya, heeseung berjalan menuju taman dimana para pasien sedang menghabiskan waktunya disana. mata heeseung mencari charlotte dan menangkapnya tengah duduk dibawah pohon sendirian sambil melamun. segera heeseung menghampirinya.

"hai, charlotte.." sapa heeseung kemudian ikut duduk.

charlotte hanya menaikan kedua alisnya sebagai balasan sapaan untuk heeseung.

"kayaknya baru ini kamu suka iket rambut yah?"

"iya, waktu dokter kemarin iketin rambut aku ternyata rasanya lebih sejuk."

"kamu keliatan beda, makin keliatan cantiknya."

charlotte menoleh ke heeseung dengan cepat. ia tidak begitu mengerti tujuan heeseung mengatakannya cantik yang jelas charlotte merasa sangat berdebar dan tersipu. hatinya pun tiba-tiba berbunga.

"emm charlotte, besok saya libur. malem ini kamu mau ikut saya lagi ga? nanti kita jalan-jalan." heeseung berbisik.

"jalan-jalan?" mata charlotte berbinar.

"iya." mata heeseung tak kalah berbinar.

charlotte mengangguk mantap menyetujui ajakan heeseung. ia semakin tidak sabar jalan-jalan seperti apa yang akan ia lakukan bersama heeseung nanti malam.

waktu berlalu cepat dan jam sudah menunjukan pukul 5 sore. seluruh pasien sudah masuk ke kamar masing-masing dan suasana rumah sakit mulai sepi. charlotte sudah mengemas beberapa barang yang akan dibawa selama menginap di apartement heeseung. charlotte duduk di pinggir kasur sambil memilin jarinya. rasanya sangat gugup, senang, dan juga penasaran dalam satu waktu.

pikirannya kembali melayang kapan terakhir kali ia jalan-jalan. kapan terakhir kali ia merasakan kebebasan di luar sana, atau mengetahui bagaimana keadaan di luar rumah sakit sekarang. potongan-potongan memori mulai tersusun di benaknya. dimana charlotte dengan jay pernah pergi ke suatu tempat bagus dan yang jelas ia menghabiskan waktu yang menyenangkan disana bersama jay.

lamunannya buyar ketika mendengar suara ketukan pelan dari pintu kamarnya. terlihat heeseung mengintip dari kaca yang berada di pintu dan melambaikan tangannya pelan. charlotte menarik nafasnya kemudian beranjak dan segera menghampiri heeseung.

tentu rencana heeseung ini sudah ia sampaikan kepada suster aster dan suster aster dapat menjaga rahasianya dengan baik. bahkan suster aster justru merasa senang dan mendukung tindakan heeseung.

kini charlotte sudah berada di dalam mobil heeseung. hatinya semakin gugup ketika mobil mulai meninggalkan area rumah sakit.

"kita bakal jalan-jalan kemana dok?" tanya charlotte memecah keheningan.

"nanti kamu juga tau." jawab heeseung sambil terseyum.

"dokter emang ga malu jalan sama pasien gangguan jiwa?"

"kenapa harus malu? lagian saya jalan-jalan di luar juga ga pake jas dokter kan? ga akan ada yang tau juga kok."

charlotte hanya manggut-manggut dan mengalihkan pandangannya ke jendela. karena sisi kanan dan kiri hanya hutan yang gelap, charlotte tidak bisa melihat pemandangan apapun. tak terasa, mobil sudah keluar dari area hutan dan gemerlap lampu kota mulai terlihat, suara bising dari kendaraan lain mulai terdengar.

love, asylum ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang