28

3.4K 477 180
                                    

hari terakhir pelatihan tiba. 

setelah melakukan apel pagi serta penutupan acara pelatihan, akhirnya disambung dengan acara farewell yang diadakan di ballroom hotel tersebut. semua menyambutnya dengan suka cita.

meskipun senang akhirnya bisa terbebas dari pelatihan, namun tidak sedikit juga yang merasakan sedih karena perpisahan.

heeseung sedang tertegun menatap layar hpnya daritadi. notifikasi panggilan tak terjawab dari charlotte membuatnya tidak fokus mengikuti rangkaian acara terakhir ini.

heeseung dibuat bertanya-tanya kenapa charlotte meneleponnya di larut malam, namun bila heeseung tidak menerima panggilannya, kenapa charlotte tidak mengirimnya pesan teks kalau memang ada hal penting yang ingin di sampaikan?

"HEESEUNGGG!!"

heeseung dibuat terperanjat dan menoleh ke sumber suara. ada sunghoon berlari ke arahnya dan langsung memeluknya. sunghoon daritadi berpamitan dengan peserta lain sambil menangis-nangis.

"heeseung!! huhuu gue minta maaf ya.. gue gatau ternyata lo semenderita itu ngerjain kerjaan gue semuanya.. maaf ya heeseung! lo pasti dokter yang hebat ya di rumah sakit lo huhuhuhu.."

heeseung hanya mengusap-ngusap punggung sunghoon.

"iya iya gapapa hoon, udah jangan nangis."

"lo jangan sombong-sombong ya! kita harus sering-sering ketemu!"

sunghoon melepas pelukannya dan mengelap ingusnya yang daritadi keluar karena menangis hebat.

"heeseung!! gue harap kita bisa satu rumah sakit biar bisa kerja bareng huhuuu! dadah heeseung! semoga kita bisa ketemu lagi ya! dan kerja bareng! dadah!" sunghoon berpamitan sebelum akhirnya pergi lagi untuk berpamitan dengan yang lain.

jangan sampe gue punya partner kerja kayak sunghoon.. 

"dadaaah sunghoon! sukses terus yaaa!"

setelah melambaikan tangan perpisahan untuk sunghoon, heeseung membalikan badannya dan terkejut ketika mendapati sharon sudah berdiri di belakangnya dengan mata yang sembap.

"heeseung! temen pertama gue!" sharon langsung menitikan air mata.

"yah kenapa nangis? hahaha."

sharon langsung berhambur ke pelukan heeseung dan menangis disana.

"hee! janji ya lo jangan sombong selesai ini!" 

"ga akan lah, lo juga dong jangan sombong nanti!"

"ah pasti lo bakal lupain gue!" sharon melepas pelukannya dan menatap heeseung sambil mengerucutkan bibirnya.

"engga akan. nanti kalau lo ada waktu luang terus pas sama waktu gue kita harus ketemuan!"

"janji?!" 

sharon mengacungkan jari kelingkingnya dan heeseung pun balas menautkan jari kelingkingnya.

"janji!"

setelah melepas pelukannya, kini mereka berdua duduk di kursi sambil berbincang. kebetulan sharon juga sedang menunggu jemputannya.

"heeseung, pulang dari sini lo bakal ngapain?" tanya sharon.

"balik kerja lagi."

jawaban polos dari heeseung membuat sharon tertawa. heeseung pun menaikan sebelah alisnya karena bingung.

"lo ga ambil cuti gitu? atau ngapain kek? jangan-jangan selama ini hidup lo cuman datang-kerja-pulang, datang-kerja-pulang ya?" tuding sharon sambil memicingkan matanya.

love, asylum ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang