21

3.9K 543 259
                                    

charlotte duduk terpaku di ruang makannya yang kecil. jemarinya sibuk memainkan pinggiran mulut gelas namun tatapannya kosong dan pikirannya melayang. segala kalimat menyakitkan yang dilontarkan oleh mamahnya heeseung sore tadi terus terulang di benaknya.

lamunan tersebut buyar ketika hp yang tergeletak di atas meja bergetar. tertera nama heeseung di layar hpnya. charlotte dibuat bingung haruskah dia menerima panggilan dari heeseung atau tidak. meskipun dalam lubuk hatinya tidak bisa berbohong bahwa charlotte sangat merindukan heeseung.

setelah dilema cukup lama akhirnya charlotte meraih hpnya dan menerima panggilan dari heeseung.

"halo, charlotte?"

"halo, dok."

"kamu belum mau tidur kan? aku ganggu ga kalau sekarang ke mess kamu?"

tentu kehadiran heeseung sangat tidak mengganggunya meskipun jam sudah menunjukan pukul 10 malam.

"e-engga kok.."

"oke kalau gitu, aku bentar lagi sampai juga soalnya."

"oke, dok."

"bye, see you charlotte."

perasaannya kembali dibuat campur aduk dan berubah-ubah. charlotte sangat ingin bertemu heeseung, namun setiap teringat kejadian tadi sore, terkadang membuatnya ingin menolak kehadiran heeseung saat ini.

~

suara ketukan pintu terdengar lantas charlotte segera membukanya. terlihat heeseung yang sudah berdiri di depan pintu dengan senyum mengembang, membuat hati charlotte kembali tenang. charlotte mempersilahkan heeseung masuk.

setelah pintu ditutup dan berjalan menuju ruang tengah, heeseung langsung memeluk charlotte dengan sangat erat. tangannya pun mengelus rambut charlotte dan beberapa kali heeseung mendaratkan kecupan di puncak kepala charlotte.

"aku kangen banget..." gumam heeseung.

"aku juga..."

heeseung melepas pelukannya kemudian menangkup wajah charlotte. heeseung dapat melihat ada sesuatu di sorot mata charlotte yang tidak biasa.

"kamu gapapa?"

"hmm?" charlotte menaikan kedua alisnya bingung.

"aku tau kamu ada sesuatu, kenapa?"

charlotte memalingkan wajahnya sejenak dan menghela nafas.

"tadi sore mamahnya dokter nemuin aku."

"beneran ternyata." heeseung mendecak kesal.

"...dia apain kamu? kamu disakitin sama dia-"

"beliau cuman ngembaliin baju-baju ku yang ketinggalan di rumah dokter kok." charlotte berusaha tersenyum untuk menyembunyikan semuanya.

charlotte hanya tidak ingin membuat hubungan heeseung dengan mamahnya lebih buruk. karena charlotte tau kalau mamah hanya memiliki heeseung seorang.

"mamah ngomong yang aneh-aneh lagi kan? kasih tau aku char biar aku tegur-"

"engga dok, mamah ga ngomong yang aneh-aneh kok."

ga ngomong aneh-aneh. semua yang dikatakan oleh mamah heeseung terdengar sangat benar.

heeseung kembali menarik charlotte ke pelukannya. kini kepala heeseung di tenggelamkan di leher charlotte.

"tenang aku bakal lindungin kamu, kalau disuruh milih pun aku juga bakal milih kamu."

"iya aku percaya."

charlotte mengelus punggung heeseung dengan lembut. charlotte percaya heeseung akan melindunginya. charlotte percaya heeseung akan memilihnya.

love, asylum ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang