12

3.6K 586 89
                                    

suster aster mengetuk pintu beberapa kali namun tidak ada jawaban. perlahan suster aster membuka pintu dan disuguhkan pemandangan heeseung yang masih menenggelamkan kepalanya di tangannya yang melipat di atas meja.

"dokter lee?" panggil suster aster.

heeseung mengangkat wajahnya yang benar-benar kusut namun tetap berusaha tersenyum.

"udah 24  jam belum?"

"ini saya sudah membuat laporan dok, pihak kepolisian akan datang kesini sebentar lagi."

heeseung menghela nafas pasrah seraya mengusap wajahnya kasar. setelah mengetahui charlotte menghilang, tentu seluruh staff rumah sakit terutama heeseung dan suster aster terkejut setengah mati.

heeseung yang langsung melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib ternyata laporannya tidak begitu diindahkan karena charlotte menghilang belum 24 jam sehingga belum bisa diselidiki dan dinyatakan hilang. terlebih lagi dirinya frustasi karena cctv tidak menyala sehingga heeseung tidak memiliki petunjuk maupun bukti yang kuat.

sekitar pukul 6 sore, pihak berwajib datang ke rumah sakit dan mulai menyelidiki. 

"baik kami akan informasikan lagi setiap perkembangan kasus ini."

"berapa lama?" tanya heeseung.

"tidak bisa dipastikan, tapi kami akan bergerak secepat mungkin."

heeseung langsung menyodorkan foto jay yang didapatkannya dari suster aster.

"dia yang nyulik charlotte."

"atas dasar apa anda menuduh orang ini? ada bukti yang kuat."

"saya yakin dia yang membawanya, charlotte juga berakhir di rumah sakit ini karena dia-"

"anda tidak memiliki bukti kuat untuk menunjukan bahwa orang ini adalah pelaku. kami permisi dulu selamat sore."

heeseung melotot sambil menghela nafas panjang. memang tidak ada bukti kuat yang menyatakan jay adalah pelakunya, namun heeseung sangat yakin dan feelingnya mengatakan bahwa jay lah pelakunya.

"kalau gitu biar gue aja yang cari charlotte." gumam heeseung kesal.

"dok!" panggil suster ketika melihat heeseung hendak menuju parkiran.

"suster, tolong kasih semua informasi tentang jay. saya janji bakal lindungin suster kalau suster ngalamin masalah." pinta heeseung.

heeseung sudah yakin kalau suster aster cukup mengetahui beberapa informasi pribadi jay. namun, karena power dari kekuasaan anak dari owner rumah sakit ini tentu membuat privasi jay sangat terjaga.

"terakhir yang saya tau jay pernah tinggal di apartement daerah utara. dan itu sangat terpencil dok, bahkan ga ada yang tau akses jalan untuk menuju kesana."

"oke gapapa biar saya cari sendiri. makasih suster."

~

charlotte terbangun dari tidurnya ketika merasakan cahaya matahari menembus jendela. helaan nafas pasrahnya di buang ketika masih tersadar bahwa ia terbangun lagi ditempat yang sangat tidak diinginkan.

charlotte keluar dari kamar dan mendapati jay yang tengah menyiapkan sarapan. ada dua cangkir berisi teh dan piring berisikan beberapa roti. jay melihat ke arah charlotte dan melempar senyuman manisnya.

senyuman yang selalu charlotte dapat ketika mereka masih berpacaran.

"sini duduk." jay menepuk pahanya.

charlotte menuruti permintaan jay dan ia pun duduk di pangkuan jay. 

"kamu tidur nyenyak banget ya? tadi udah aku bangunin tapi ga bangun-bangun." ucap jay sambil mengecup singkat pipi charlotte.

love, asylum ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang