flashback on
suara bel istirahat berbunyi.
seluruh siswa terutama para siswi langsung berlari menuju aula dimana pertandingan basket sedang berlangsung. suara riuh dan teriakan histeris terdengar menggema di aula ketika menyaksikan para pemain basket di lapangan.
terkecuali charlotte yang hanya diam menikmati pertandingan yang ada di depannya. matanya tidak bisa lepas dari seorang lelaki yang mengenakan jersey dengan nomor punggung 2, dan tertulis nama JAY di belakang.
pertandingan selesai. para pemain basket berjalan menuju pinggir lapangan untuk beristirahat dan ada juga yang menyapa para "penggemarnya." jay dengan muka datar dan dinginnya berjalan menuju pinggir lapangan tanpa menyapa balik para siswi yang terus meneriaki namanya.
jay meraih botol air mineral dan meneguknya sampai habis kemudian melempar pandangannya ke kerumunan seperti mencari seseorang. setelah matanya dengan mata seseorang yang ia cari bertemu, jay tidak bertindak apapun dan langsung pergi meninggalkan aula.
"jay ngeliatin kamu tadi!" lily yang berada disamping charlotte menyikut pelan dan menggodanya.
"...asik banget ih ditaksir cowok ganteng.."
"apaan sih ly, jangan iseng ah malu!" charlotte gantian menyikut pelan lily.
memang sedang berhembus kabar bahwa jay menyukai charlotte. charlotte sendiri juga tidak mengetahui bagaimana awalnya dan bisa-bisanya seorang jay menyukainya.
uniknya jay dan charlotte tidak pernah bertegur sapa, atau mengobrol atau melakukan hal lain seperti layaknya pasangan yang sedang melakukan pendekatan. namun yang jay lakukan adalah ia selalu memberikan bunga untuk charlotte secara tidak langsung. biasanya bunga tersebut diselipkan di loker milik charlotte.
tindakan manis dan unik dari jay ternyata berhasil membuat charlotte jatuh hati padanya. namun, terkadang ada keraguan juga apakah jay hanya mempermainkannya atau sebatas kagum? tapi entahlah, padahal tidak ada yang perlu dikagumi dari charlotte.
sudah dua minggu jay selalu menyelipkan bunga di lokernya dan hari ini charlotte tidak mendapati bunga di lokernya. hal tersebut membuat benaknya penuh dengan spekulasi negatif.
sepulang sekolah.
charlotte mengayuh sepedanya dan melintasi halte bus yang sudah tidak beroperasi dan biasanya halte tersebut disinggahi oleh jay dan teman-temannya. tidak ada jay disana dan membuat charlotte kecewa.
charlotte sampai di sebuah cafe dimana tempatnya bekerja. terlahir dalam keadaan kurang membuat charlotte harus rela sekolah sambil bekerja meskipun masih part-time. charlotte terlahir dari sebuah "kecelakaan", karena kedua oknum yang tidak bertanggung jawab itu tidak menyanggupi untuk merawat charlotte, makan charlotte langsung diserahkan ke panti asuhan.
charlotte tidak pernah tau seperti apa wajah kedua orang tuanya, bagaimana rasanya di cintai oleh kedua orang tuanya. yang charlotte ketahui ketika usianya sudah beranjak dewasa adalah kedua orang tuanya tidak menikah sama sekali setelah melahirkan dirinya.
selepas usianya menginjak 17 taun, charlotte sudah diperbolehkan untuk meninggalkan panti asuhan, namun bila masih ingin tinggal di panti asuhan juga tidak masalah. namun charlotte memutuskan untuk tinggal sendiri karena menurutnya mungkin ia akan bisa hidup lebih leluasa.
tinggal di sebuah kos dengan kamar sempit dan hidup seadanya meskipun setiap bulan charlotte masih mendapatkan biaya bulanan dari panti asuhan, namun tetap saja semakin bertambah usia, kebutuhan sehari-hari semakin besar dan biaya bantuan dari panti hanya dapat mencukup sebagian kecil saja dari seluruh kebutuhannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
love, asylum ; lee heeseung
Romance[END] hanya kisah cinta seorang dokter spesialis jiwa dengan pasien favoritnya.