14

3.6K 630 138
                                    

hari ini charlotte kembali ke rumah sakit bersama heeseung dan kehadirannya disambut dengan suka cita oleh penghuni rumah sakit, termasuk suster aster yang langsung memeluk charlotte sambil menangis.

"suster ngapain nangis sih?! meluk-meluk segala!" charlotte yang memang gengsi berusaha melepaskan suster aster yang memeluknya, padahal dalam lubuk hatinya ia sangat rindu pada suster aster.

kini charlotte dan heeseung telah sampai di kamar. rasanya seperti sudah lama sekali charlotte tidak melihat kamarnya. meskipun hanya ada kasur dan meja, namun tentu tempat ini jauh lebih baik daripada tempat tinggalnya jay.

"ini pakaiannya. kamu bisa ganti sendiri kan atau mau saya panggilkan suster aster?" tanya heeseung seraya menyodorkan piyama khas rumah sakit yang harus charlotte kenakan kembali.

"yah, ternyata harus balik pake itu lagi." hela charlotte sambil sedikit cemberut.

"gapapa, sekarang pakai ini lagi dulu ya, nanti kan kalau saya ajak jalan-jalan lagi kamu bisa pakai baju bagus." bisik heeseung kemudian mengedipkan sebelah matanya.

"d-dok! kenapa genit?!" charlotte melotot untuk menyembunyikan bahwa dirinya sebenarnya salah tingkah ketika melihat kedipan mata dari heeseung.

"h-hah emang kayak gitu genit?"

"ish-"

"dokter lee?"

tiba-tiba suster aster sudah berada di ambang pintu dan membuat heeseung maupun charlotte menoleh ke arah sumber suara.

"iya suster aster?"

"dokter lee kedatangan tamu di lobi."

"tamu? siapa?" heeseung mengernyitkan dahinya karena bingung.

"beliau bilang mamah dari dokter lee."

seketika heeseung menepuk dahinya dan mendecak kesal. ia tidak habis pikir kenapa mamahnya datang jauh-jauh ke rumah sakit untuk menemuinya. terus terang heeseung tidak ingin bertemu dengan mamahnya.

"char, saya tinggal dulu bentar ya. nanti kita ketemu di jam istirahat." pamit heeseung sambil mengelus pipi charlotte. yang dielus hanya bisa terpaku diam melihat perlakuan lembut heeseung.

"suster aster, bantu charlotte ganti bajunya ya. terima kasih."

heeseung meninggalkan kamar charlotte lalu segera menuju lobi. sesampainya disana, terlihat wanita paruh baya yang merupakan sosok ibunya tengah duduk menunggu, dengan kaki yang bersilang dengan anggun tapi di mata heeseung, mamahnya tetaplah sosok wanita yang angkuh. mamahnya tersenyum ketika melihat heeseung datang. namun, heeseung sama sekali tidak membalas senyumannya.

"mamah ngapain sih?"

"heeseung! masa baru ketemu mamah bukannya salam atau meluk malah sewot gitu?" mamahnya bangkit dari duduknya dan melebarkan tangannya.

heeseung berdiri di tempat tidak mendekat, apalagi kalau harus berhambur ke pelukan mamahnya.

"aku sibuk mah, langsung bilang aja mamah mau apa?"

"mamah cuman mau ketemu dan ngobrol sama kamu heeseung. atau kalau kamu udah jam istirahat gimana kalau kita makan siang bareng?"

"aku makan siang sama staff dan pasien lain juga. gabisa."

mamah masih berusaha tersenyum meskipun anak semata wayangnya itu bersikap ketus kepadanya.

"yaudah, kalau gitu kita makan malem bareng nanti gimana? kamu pulang dong heeseung ke rumah. betah amat di apart?"

heeseung hanya mendengus tidak menjawab.

"ajak juga pacar baru kamu, mamah mau ketemu."

"aku ga ada pacar."

love, asylum ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang