13

3.7K 638 209
                                    

heeseung sampai di daerah terpencil yang sangat asing baginya. belum lagi hari mulai gelap dan daerah ini sangat minim penerangan. heeseung menepikan mobilnya sejenak kemudian membuka hpnya.

sinyal memang sangat sulit di dapatkan dan ia tetap berusaha untuk mencari apartement yang ada di daerah ini namun tidak ada satupun apartement yang terdeteksi. heeseung menghela nafasnya kesal kemudian kembali melajukan mobil dengan perlahan.

saat sedang fokus melihat sekitar, tiba-tiba ia melihat seseorang yang sedang duduk tertunduk bersandar di tiang listrik. perasaannya sedikit lega akhirnya ia menemukan orang juga di daerah ini setelah daritadi yang dilihat hanyalah hutan dan bangunan kosong. heeseung kembali menepikan mobilnya dan turun untuk menghampiri orang tersebut.

"permisi? mas saya mau tanya-"

seseorang yang tadinya menunduk seketika mengangkat wajahnya dan membuat heeseung menghentikan langkahnya dan sedikit terpaku. heeseung tau persis, dia adalah jay dan ia tidak menyangka dapat bertemu dengan jay.

jay terlihat kacau dengan wajah yang pucat pasi dengan darah yang mulai mengering.

"apa?" tanya jay.

"j-jay?!" desis heeseung.

jay terlihat bingung kenapa heeseung yang merupakan orang asing baginya bisa mengetahui namanya.

"apa kita kenal? maaf saya lagi banyak pikiran jadi ga bisa inget siapa-siapa.." lirih jay dan kini ia merogoh sakunya, meraih satu batang rokok dan mulai menyalakannya.

"kenapa lo bisa berdarah?"

jay menghembuskan asap rokok dan mata sendunya menatap langit yang gelap.

"pacar gue kabur.."

heeseung terdiam sejenak dan ia sudah yakin yang dimaksud jay adalah charlotte.

"kabur kemana?"

"lo orang asing ga perlu tau urusan gue." 

"..bentar tapi kenapa lo tau nama gue? lo siapa?" 

jay belum menatap heeseung dan kini tangannya mengacungkan cutter dan memainkannya sehingga membuat heeseung menjadi waspada apabila tiba-tiba jay menyerangnya dengan cutter tersebut.

"tadi gue ditusuk ini sama pacar gue sendiri, emang gila itu cewek-"

heeseung tidak mau menanggapinya dan hendak pergi. 

"lo kenal gue ya? atau kenal pacar gue?"

pertanyaan tersebut membuat heeseung menghentikan langkahnya. belum lagi suara gesekan dari cutter terdengar semakin nyaring.

"atau lo lagi cari pacar gue?"

jay bangkit dari duduknya dan perlahan jalan mendekat kepada heeseung. 

"apa jangan-jangan lo yang namanya heeseung ya?"

hati heeseung mencelus seketika, belum lagi kini jaraknya dengan jay cukup dekat.

"bawa charlotte balik ke gue, atau lo dipecat dari rumah sakit jiwa itu."

"ga masalah gue dipecat yang penting charlotte aman, ga ada di tangan lo-AHH!"

jay menyayat pipi heeseung dengan cutter tersebut kemudian menendang perut heeseung sampai tersungkur. jay berada di atas heeseung dan hendak menikam dengan brutal. heeseung berhasil menahan pergerakan jay dan mendorong jay dengan kuat agar menyingkir dari dirinya.

heeseung tidak mau terlibat dalam perkelahian apalagi kalau sampai mengancam nyawanya maupun nyawa jay, jadi heeseung langsung masuk ke dalam mobil dan meninggalkan area tersebut.

love, asylum ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang