2 4

721 101 4
                                    

Jika dirinya terjatuh, bukankah ia hanya harus bangkit kembali? Tapi... Siapa yang akan membantunya bangkit?

"Jadi kau adalah anak dari anastacius?" hana menatap lucas datar, tatapannya sangat dingin.

"Memangnya kenapa? Apa kau ingin memarahiku karena ayahku berbuat kekacauan dan merepotkan tuan putrimu?" balas hana dengan sarkasme.

Lucas menyerit bingung, hana menjadi berubah sikap kepadanya."ada apa denganmu? Kenapa kau berpikir seperti itu?" tanya lucas.

Hana terkekeh, ia tersenyum miring lalu mendekatkan wajahnya dengan lucas."menjijikan. Tentu saja kalian semua tidak bisa di percaya."gumamnya yang ternyata di dengar oleh lucas.

Lucas meraih pergelangan tangan hana, ia menatap hana bingung."ada apa denganmu? Kalau ada masalah bicarakan baik-baik hana, jangan seperti ini!"

"Sebaiknya kau pedulikan tuan putri athanasia lucas, karena aku takkan membantu tuan putrimu lagi!" hana menepis tangan lucas, ia menatap lucas tajam.“ughh sesak, apa ini efek setelah mendapatkan ingatan kehidupan pertama?”hana menyentuh dadanya, ia menghala nafas lalu berbalik badan dan berjalan pergi.

Grebb..

Lucas memeluknya dari belakang, membuat hana terkejut. Hana menatap Lucas yang memejakan matanya dan menyenderkan kepalanya ke lehernya."a-apa yang kau lakukan bajingan?!!"pekiknya dan mendorong Lucas.

Lucas menghela nafas panjang, ia melihat hana yang terlihat sangat membencinya."apa kau tidak percaya padaku?"

percaya?”segampang itu Lucas bilang? Saat ia mempercayainya di kehidupan pertama, dia mengkhianatinya. Di kehidupan kedua, dia juga mengkhianati nya. Apa salah dirinya tidak dapat percaya Lucas seperti dulu lagi?

"Haha? Percaya? Apa kau sedang melawak tuan penyihir menara Lucas?" dadanya sesak, apa ini perasaannya sekarang, atau perasaannya dulu?

Hana mencekram kerah kemeja putih Lucas, tatapan benci ia layangkan pada penyihir tampan ini."BUAT APA AKU PERCAYA PADAMU LAGI? UNTUK DI KHIANATI LAGI?!!"hana menahan isakanya."dulu kau mengkhianati kepercayaanku, jadi apa kau memiliki hak untuk ku percaya?"

Mata nya terbelalak, tubuhnya membatu. Lucas menyentuh bahu hana, lalu memeluk hana erat membiarkan hana melampiaskan amarahnya.“di masa depan nanti, kau pasti akan kembali pada athanasia.. ” karena takdir lucas adalah... Bersama athanasia.

"Tch.. " hana mendorong lucas, ia lalu menghapus air matanya."bodoh sekali aku."hana menatap lucas tajam. Ia kemudian mengambil sebuah jubah yang berada di atas kasurnya.“aku sampai lupa dengan zenith. Kasihan zenith, pasti ia masih shock dengan kenyataannya.” hana membuat sebuah portal.

"Kau ingin kemana?" tanya lucas.

Hana berbalik lalu menatap dingin."menemui adikku."jawabnya.

"Menemui chimera itu?" cukup, haa Benar-benar kesal sekarang. Bisa-bisanya lucas memanggil adiknya dengan sebutan itu.

"Adikku bernama jannate de alger obelia, bukan chimera, aku harap kau dapat menyebutnya dengan benar lucas." aura membunuh yang kuat. Tatapan hana seperti inggin membunuh siapa saja sekarang.

Hana mendengus, ia lalu memasuki portal itu dan meninggalkan lucas sendiri di kamarnya.

Hana menatap zenith yang berdiri bersama anastacius, ia mendengus apakah ia salah waktu datang?

"Kak hana?" zenith dengan balutan gaun pink tersenyum senang, ia lalu berjalan ke arahnya dan memeluknya.

Hana membalas pelukan itu, ia mengusap rambut zenith dan mencium pipi zenith."adikku sangat cantik. Apa aku datang di waktu yang tak tepat?"

Lady Girl [WMMAPXREADERS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang