2 2

583 99 2
                                    

Kupikir selama ini, aku hanya bernasib buruk di kehidupan kedua, tidak di pertama. Ternyata aku salah.

"Nee, kenapa kau membunuhku?" gadis surai hitam dengan tatapan kecewa menatap ke arah laki-laki iris ruby.

"Maaf, tapi aku harus melakukan ini." jawaban laki-laki membuat gadis itu merengut kecewa.

Namun kemudian senyumnya kembali muncul. Gadis itu menyentuh sebuah pedang yang laki-laki itu pegang. Laki-laki itu menatap bingung gadisnya.

"Terimakasih telah menemaniku lucas. Tanpamu, aku akan merasa kesepian selama kehidupanku." bisik gadis itu dan..

Jlebbb..

Dia menarik pedang dan menusukannya ke jantungnya. Darah mulai merembes ke luar dari gaun gadis itu.

Lucas, matanya terbelalak tak percaya. Dia mencabut pedang itu hingga gadis itu merasa kesakitan dan langsung terbaring dengan darah yang terus merembes keluar dari gaunnya.

"Urghh... " gadis itu menahan rasa sakit, berusaha membuka mata meskipun semuanya sudah mulai terasa memburam. Ia memaksakan dirinya tersenyum meski saat ini hatinya telah hancur berkeping-keping dengan rasa sakit.

"Terimakasih." bisik gadis itu. Lucas terdiam sebentar, ia meraih tangan gadis itu lalu menciumnya. Tak lama hujan turun, membasahi kerajaan clarion."selamat tinggal lucas."ucapnya dan mata gadis itu tertutup.

Lucas bangkit berdiri, ia lalu meninggalkan jasad itu dan pergi menuju menara. Ia ingin menghancurkan kerajaan clarion, namun ia ingat apa yang di katakan gadisnya.

clarion adalah nyawaku, kalau kerajaan clarion hancur maka aku akan hancur. Kerajaan inilah yang menampung ku sedari dulu. Bahkan meski aku telah berbuat buruk, rakyatku selalu memandang perbuatan ku tak pernah salah. Bukankah clarion adalah kerajaan impian semua orang?”

•••

Hana menyenderkan bahunya pada sandaran kasur, ia menatap pintu balkon yang terbuka dan menampilkan langit malam yang indah. Tatapannya sangat kosong, hingga ia terlihat seperti boneka hidup.

aku.... ”hana terisak pelan, ia menutup mulutnya berusaha menahan isakannya.“kalau di ingat, lucas tiba-tiba berubah saat aku melepas pelindung ingatan dan membiarkan dia tau bahwa aku transmigrasi.tapi ternyata... ”

Bukan tentang transmigrasi nya yang menarik seperti athanasia, tapi tentang kehidupan pertamanya saat menjadi hana clarion. Saat ia bertemu hana asli saat itu, itu adalah dirinya sendiri.

Bagian dari dirinya sendiri yang tak terima dengan akhir tak adil baginya. Tak adl memang.“hana clarion di bunuh oleh lucas, ia tak tau alasan apa ia di bunuh. Ia bahkan tidak tau alasan kenapa ia di khianati.”

Perlahan air matanya kembali turun, hana berusaha menghapusnya namun sia-sia."kenapa?"sesak."kenapa aku.. "Sedih, marah, kecewa.

kenapa hatiku sangat sedih? Kenapa rasanya hatku sangat sakit?”hana kesal, dengan dirinya sendiri.“kenapa kehidupanku selalu seperti ini? Kesalahan apa yang kubuat sampai seperti ini?!!”

Malam itu, hana tertidur karena terlalu lelah menangis. Paginya, hana membuka matanya terkejut karena kehadiran alice yang tertidur di sampingnya."ee.. Mama?" gumamnya bingung.

Hana melihat wajah alice yang tertidur. Alice memiliki visual rambut hitam dengan mata hitam permata nya, sayangnya hana memiliki mata biru permata, berbeda sekali dengan alice.

Tapi mata hana dapat berubah warna sama seperti mata hana, hanya permatanya saja yang tak dapat di ubah sih. Tunggu, itukan karna mata mereka sama-sama permata!

"Eunghh, ahh.. Kau sudah bangun?" hana terkejut ketika alice membuka matanya, wajah alice sungguh sangat cantik.

#janji gk tertarik sama momy sendiri?

"Ehem." hana bangkit dari tidurnya lalu turun dari ranjang. Ia menatap alice yang terlihat seperti.... Emm, sugar momy.“astaghfirullah hana! Sadar bego!!”

Alice tertawa melihat ekspresi anak nya yang malu."hahaha, maaf kan mama karena tidur tanpa ijin di sampingmu."ucap alice. Alice lalu berjalan ke sofa besar, ia lalu duduk disana dengan menyilangkan kaki.

Hana memanggil ani lalu menyuruhnya membuat minuman teh hijau. Ia lalu duduk di sofa depan alice."kenapa mama datang ke istanaku?"tanya hana to the point sekali.

"Aku mendapat kabar kalau tuan putri athanasia akan menjadi perwakilan dari claude karena claude sakit. Aku di undang dengan status mantan ratu disana karena itu kau sebagai putriku harus hadir juga." kata alice.

Hana menatap tak tertarik, malas sekali rasanya."lagi, sepertinya para bangsawan akan lebih memilih dirimu untuk menjadi perwakilan. Bagaimanapun kau itu putri sah ratu. Bisa saja para bangsawan mengkhianati claude dan mulai mengikutimu. Keren bukan?"

"Hmm, ini menarik." menarik, sepertinya hana akan ikut permainan kedua ibunya. Bagaimanapun mengingat kelakuan athanasia yang sudah sangat parah, hana tak bisa diam lagi."baiklah aku ikut."alice melihat senyum hana terlihat ngeri.

Terlihat sangat mencurigakan baginya.

••

H

ana memakai gaun merah marun, dengan corak naga emas. Lalu jubah emas dengan pinggiran bulu bewarna putih. Lalu mahkota emas dengan permata bunga lambang kerajaan clarion. Pertemuan formal putri Mahkota clarion bagaimanapun juga.

Alice tak kalah mewah, bagaimanapun dia adalah mantan ratu. Sebuah gaun emas dengan hiasan rambut sederhana, gabungan yang contras namun cocok.

Hana membuat portal, mereka berdua lalu masuk ke dalam. Mereka di dampingi dua 4 ksatria terpilih dan dua maid pribadi, yaitu ani dan sia.

"Yang mulia alice de alger obelia dan yang mulia hana clarion memasuki ruangan."

Semua bangsawan bangkit berdiri termasuk athanasia. Hana menatap tajam semuanya."salam kepada bunga kerajaan clarion dan matahari obelia."ucap semua bangsawan.

Hana mendengus, ia lalu duduk bersama alice di sebuah kursi yang di khususkan."semoga dewi bunga memberkati kalian. Dan matahari bersinar terang pada anda semua. Mari duduk dan bicara lah langsung."ucap hana to the point.

Lagi-lagi, terlalu to the point.

Athanasia menatap hana yang sangat bercahaya, tangannya terkepal, ia mendengus namun tetap tersenyum."hari ini saya mengadakan rapat penjabat tinggi karena ada hal yang saya inggin diskuskan."

"Seperti yang anda sekalian ketahui, selama ini yg mulia terus bekerja berat siang dan malam demi kerajaan obelia dan seluruh rakyatnya. Karena itu yang mulia merasa lelah secara mental dan fisik, dan memutuskan mengambil istirahat dari Adrimistrasi untuk sementara waktu."

"Bersamaan dengan itu, berdasarkan undang-undang obelia[hukum mengenai perwakilan kewenangan raja] saya meminta persetujuan para penjabat tinggi terkait dengan perwakilan kewenangan raja."

"Untuk sedikitnya rapat mengurangi rasa letih yang mulia dengan membagi pekerjaan Adrimistrasi kompleks. Walau ini adalah formalitas... "

"Maaf saya mencela... " hana menoleh pada orag yang mencela ucapan athanasia. Lalu menatapnya tajam seakan menyiratkan tak suka.

orang ini mengganggu. Memperlambat saja... Sialan.”

Bersambung

Lady Girl [WMMAPXREADERS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang