0 7

1.6K 279 16
                                        

Jujur saja, hana tidak mengerti. Beberapa hari ini lucas terus mengujunginya, setiap ia tanya "mengapa kau selalu datang kesini??"

Dan jawaban yang di berikan oleh lucas adalah."ibumu yang menyuruhku untuk terus mengawasimu. Siapa juga yang mau memperhatikanmu."hana benar-benar tidak percaya dengan alasan konyol itu.

Tapi hari ini, hana memutuskan untuk berkunjung ke kediaman Alpheus untuk bertemu Zenith.

•••

Hana menatap zenith yang duduk di depan meja rias nya, ia terlihat sedih."kenapa kau barwajah sedih zenith?"hana muncul di sebelah zenith membuat zenith terkejut.

"Kak hana? Bagaimana kak hana bisa disini?" tanya zenith. Hana tersenyum, ia mengusap surai coklat hana gemas.

"Aku selalu kesini bukan?" ia duduk di samping zenith dan memainkan rambut zenith."ada masalah apa yang membuatmu sedih zenith?"

"Aku, aku hanya merindukan kak ijakiel saja." jawab zenith membuat hana mengangguk mengerti.

"Dia akan pulang bukan? Mungkin 1 atau 2 tahun lagi, atau 3 tahun lagi. Tenanglah, ada aku yang menemanimu. Kau akan selalu senang zenith, aku akan ajarkan kau sampai kau sangat pintar!"

Zenith tersenyum, menatap hana yang memberinya tatapan hangat. Ya, selama ada kakak yang selalu menemaninya ini, ia akan baik-baik saja, ia yakin.

°°°

Beberapa tahun kemudian..

Hana menatap pantulan dirinya dari kaca, gadis itu mendengar bahwa ijakiel telah pulang memutuskan untuk menemuinya dan sekalian mengujungi zenith.

Dirinya memusatkan pikirannya dan tiba lah ia di kediaman Alpheus."Kira-kira dimana kamar anak itu?"ah hana lupa dimana kamarnya ijakiel.

Yang ia ingat hanya beberapa saja, ia kembali mencoba memikirkan ijakiel, dan tiba-tiba ia kembali menghilang."eh?"saat membuka mata, ia berada di sebuah taman luas.

"Kenapa aku bisa disini? Ini bukankah tempat pertemuan ijakiel dengan Athanasia pertama kali?" gumamnya terkejut.

"Tuan putri?" hana menoleh dan terkejut ketika melihat ijakiel di belakangnya.

"Yakk, ijakiel?" hana berjalan mundur lalu menghela nafas lega."aku kesini untuk mengujingimu setelah tahu kau kembali ke sini."kata hana.

Ijakiel tersenyum senang dengan dua rona pink di pipinya."terimakasih tuan putri, oh ya.... Bagimana anda bisa kesini?"

Dan kemudian hana tersenyum sombong."tentu saja teleportasi milikku, kau tahu kan bahwa aku adalah pemilik kekuatan teleportasi terkuat."sombongnya.

Ijakiel malah tersenyum gemas melihat hana, ia menatap hana yang tingginya setara dengannya, dia tak sangka kalau hana yang katanya lebih tua satu tahun darinya itu benar.

"Oh ya, panggil aku kak hana saja, tuan putri terlalu formal kiel." kata hana.

Ijakiel mengangguk. Hana mendengar sebuah teriakan, dia kemudian menatap ke atas langit dan terkejut ketika gadis surai pirang emas akan terjatuh.

"Ijakiel! Tolong tuan putri Athanasia!" pekiknya panik.

Dan benar, Athanasia terjatuh dan untunglah ijakiel menolongnya, ia berada di dalam gendongan ijakiel. Hana melihat itu menghela nafas lega, hanya saja kenapa dadanya terasa sesak ya?

"Saya sudah lama ingin bertemu, malaikat."ucap ijakiel. Hana yakin dialognya sudah mulai.

" a-aku mau turun!"kata Athanasia, lalu ijakiel pun menurunkan Athanasia. Athanasia terkejut ketika melihat hana di samping ijakiel.

Namun athanasia kehilangan keseimbagannya, ia hampir terjatuh dan untunglah ijakiel membantunya."anda tidak apa-apa?"tanya ijakiel sedikit khawatir.

"S-saya tidak apa-apa.... " jawab athanasia sedikit kaku."duh, kenapa jadi bicara sopan sih. Dan juga, kenapa tuan putri hana ada disini?"

"Memang sudah sewajarnya, tapi anda sudah tumbuh dewasa dibandingkan enam tahun lalu, ya."aura blink-blink keluar dari tubuh ijakiel.

" gk, gk sebanding denganmu kok."

"Tapi anda bisa mengenali saya dalam satu kali pandang."

Hana menahan tawanya."kiel, rambut dan wajah mu tak jauh beda kok dari enam tahun lalu, makanya dia bisa mengenalimu."celetuknya.

Ijakiel menoleh menatap hana yang menahan tawanya, ia sedikit meremas tangan hana yang ia genggam. Tunggu, sejak kapan ijakiel menggenggam tangan hana?

"Ijakiel, kau disana?" suara zenith membuat mereka langsung menoleh.

Hana mendengar itu mendorong ijakiel."bawa gadis itu pergi, biar aku yang atasi zenith. Percayakan padaku."ucapnya.

Ijakiel menatap ragu, namun hana mengangguk yakin dan ia kemudian menarik tangan athanasia dan pergi meninggalkan hana yang berjalan menemui zenith.

Zenith datang dan ijakiel serta athanasia telah pergi. Zenith terkejut melihat hana, ia tersenyum dan belari menghampiri."kak hana!"serunya, ia memeluk hana.

Hana menyambutnya dengan senyum lebar."zenith, sedang apa kau disini? Mencari kakakmu ijakiel?"tanya hana. Zenith mengangguk.

"Kalau begitu, kau tunggu saja di kamarmu, biar aku yang cari. Kau tenang saja, calon putri tidak boleh cape." ujarnya membuat zenith tersenyum malu.

Zenith menatap sosok hana."ya kak. Tapi.... Sedang apa kak hana disini?"tanya zenith membuat hana bingung untuk menjawab.

"Itu.... Aku sedang menikmati angin, aku melihat tempat ini sebelum berkunjung padamu." jawab hana.

"Kalau gitu aku pergi dulu kak hana." ucap Zenith dan kemudian pergi meninggalkan hana yang melambaikan tangan dengan senyumnya.

Hana kemudian berjalan menyusul ijakiel, ia terkejut ketika melihat ijakiel yang mulai menyatakan perasaan miliknya pada athanasia. Ia memegang baju nya erat, begitu sesak melihatnya.

"Sebenarnya.. Sampai hari dimana saya pergi ke Arlanta lalu, tanpa terlewatkan satu haripun, saya selalu pergi ke tempat kita pertama kali bertemu.

Setelah itu pun, saat saya pulang ke obelia setengah tahun sekali, dulu, saya.... " ijakiel menghentikan ucapannya membuat hana terkejut. Dialognya tidak seperti itu!

"Namun akhirnya saya melepaskannya, saya bertemu malaikat sebenarnya Malaikat. Dulu saya heran, padahal kita bertemu hanya sebentar saja... "

Hana menyadari dialognya menjadi salah, dia menghampiri ijakiel."kiel!"panggilnya dengan senyum lebar.

Athanasia terkejut ketika melihat hana yang muncul tiba-tiba."kalian berbicara apa? Serius sekali."hana memasang wajah tidak tahu.

Ijakiel tersenyum, ia menggeleng."ah anda, anda bagaimana bisa jatuh dari langit, putri?"hana menoleh pada athanasia, ia melihat athanasia terkejut ketika ia menanyainya.

"A-aku... " athanasia sulit menjawab, apa ia jujur saja?

Hana melihat itu terkekeh kecil, ia kemudian menjentikan jarinya dan athanasia menghilang."kemana tuan putri?"tanya ijakiel bingung.

"Aku mengembalikannya ke istana, penyihir itu pasti mengawasi."jawab hana. Tiba-tiba ia merasakan tangan seseorang di puncak kepalanya, ia menoleh pada ijakiel dengan wajah bersemu.

Ijakiel mengusap kepalanya lembut, dan tersenyum hangat." hanya mengatakan bahwa aku pernah menyukainya kak hana."

Hana menatap ijakiel bingung."pernah? Lalu sekarang kau menyukai siapa?"

"Gadis malaikat yang ada di depanku sekarang."

Bersambung
Vote and komen kalau suka^^

Lady Girl [WMMAPXREADERS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang