Hari ini, hana, zenith, izekiel berjalan-jalan keluar. Mereka lalu makan di sebuah restoran."aku ingin mencoba parfait disini!"kata hana dengan semangatnya.
Izekiel terkekeh melihat betapa lucunya hana, ia mengusap tangan hana dengan lembut sedangkan zenith hanya menghela nafas berat karena menjadi nyamuk.
"Tempat apa yg belum kita kunjungi?" tanya izekiel.
"Coba kakak ingat-ingat. Kita masih belum membeli barang yg paling penting." kata zenith. Zenith mendengus melihat izekiel yg hanya fokus pada hana yg memakan parfaitnya."bisakah kakak dengarkan aku dulu!"kesalnya.
Zenith kemudian menatap hana."dan kakak hana, kenapa rasanya dari tadi kau menatap ke arah yg sama ya? Yaitu arah.... "Zenith melihat ke arah athanasia dan lucas.
Hana mengangguk, ia menatap izekiel yg hanya tersenyum." tenang saja aku akan menemani hana terus kok zenith!"kata izekiel. Zenith hanya dapat mendengus.
Hana tau itu, izekiel telah mencintainya, tidak seperti di komik. Tapi... Di komik izekiel akan menemui athanasia dan membelikannya burung.
Hana takut, tak salah kan kalau ia takut orang yg di sisiNya akan pergi? Seperti kehidupannya dulu.
Izekiel melihat hana yg moodnya terlihat turun."ayo keluar, hari ini kau tidak boleh sedih pokoknya!"kata izekiel lalu menarik hana keluar.
Zenith sempat melirik athanasia lalu tersenyum miring, ia lalu mengikuti hana dan izekiel.
Kini hana dan zenith melihat pita-pita cantik, zenith bilang ia inggin memberi kejutan pada athanasia."aku akan pergi sebentar ke toko pedang. Bentar ya zenith."kata hana dengan izekiel yg mengikutinya.
Namun saat hana sampai toko pedang, ia tidak melihat izekiel. Ia sendiri.“apa pada akhirnya, alurnya tetap berjalan sama seperti komik? dan akan selalu sama?”tatapan nya terjatuh pada sebuah pedang dengan ukiran bunga.
Namun apa ia salah lihat? Ia melihat bunga ukiran itu adalah bunga lily. Tak biasanya bunga lily menjadi hiasan dari sebuah ukiran pedang.
Zenith menatap bingung sekitar, ia tak melihat hana maupaun izekiel."kakak? Kemana?"tanpa ia sadari, seseorang berdiri di belakangnya.
"Hmm, berapa harga pedang ini?" tanya hana pada penjaga toko.
"Ah nona itu seharga 10 koin emas saja." kata penjaga itu. Hana mengambik kantong emas, ia lalu memberinya kepada sang penjaga.
"Hanya segitu?! Nih aku bayar 30 koin emas!" katanya lalu mengambil pedang tersebut.
Hana berjalan pergi, ia keluar dan menuju toko tempat zenith tadi. Namun ia malah tidak menemukan zenith sama sekali. Ahh, harusnya ia tak Meninggalkan zenith.
Ia ingat zenith akan bertemu Anastacius nanti. Hana berjalan mutar-mutar, ia kemudian melihat izekiel dan zenith langsung meng hampirnya."akhirnya ketemu! Dari mana kau izekiel?!"hana menatap izekiel.
Izekiel tersenyum, lalu mengeluarkan sebuah kandang dengan burung bewarna putih dan sayap emas. Corak burung itu sangat indah."aku mencarikanmu burung. Ini burung khusus kita mengirim surat ya!"kata izekiel.
Lalu sebuah burung muncul lagi, bewarna biru. Itu burung yg izekiel berikan pada athanasia di komik."dan ini untuk adikku."katanya dan zenith menerimanya dengan senang hati.
"Te-terimakasih." hana tertegun, ia tersenyum bahagia. Izekiel mengecup kening hana, ia senang melihat senyum hana.
Beberapa hari kemudian, hana dengar zenith memberikan pita pada athanasia. Ia tak peduli tentang pita itu sebenernya. Tapi ia tak mau alurnya sama seperti di komik yaitu claude lupa ingatan.
Ia harus mengubah nya dan membiarkan claude tetap memiliki ingatannya. Jadi zenith dan izekiel juga selamat nanti.
"Hai, gadis bodoh!!" hana tersedak teh, ia menoleh pada sosok anak laki-laki berambut hitam dengan mata ruby yang berada di belakangnya seraya tersenyum miring.
"Kenapa? Untuk apa kau ada disini lucas?" tanyanya dengan ketus. Lucas hanya tersenyum, tanpa hana sadari, sebuah mahkota muncul di kepalanya.
Lalu sebuah gelang dengan batu ruby merah muncul."eh ini?" lucas mengusap surai hitam hana.
"Ya, kau adalah ratu di hatiku hana, bagaimana? Senang tidak?!" hana menatapnya datar, ia menggeleng lalu fokus membaca buku lagi.
"Aku akan pergi ke pohon dunia nanti." kata lucas tiba-tiba. Hana menghentkan aktifitas membacanya, ia kemudian melirik hana.
"Pohon dunia? Pohon yg tumbuh buahnya 500 tahun sekali?" tanya hana dan lucas mengangguk.
Hana menatap berbinar, ia menyentuh tangan lucas lalu menaruh sebuah gelang."ini gelang penyimpanan! Pokoknya kau harus ambil banyak buahnya ya dan bawakan aku juga mengerti!!"katanya dengan antusias.
Lucas terkeju, namun kemudian tertawa. Ia tak percaya bahwa hana akan sangat antusias dengan pohon dunia. Hana memberi sebuah pedang ukiran bunga lily."aku menaruh sihir disini, ini akan memudahkan mu jika inggin memotong batang pohon dunia. Jangan lupa bawa batangnya juga! Siapa tau akan dapat menanamnya di sekitar istanaku!"katanya.
Lucas menghela nafas, ia tersenyum dan mengangguk."baiklah-baiklah, tapi sebelum itu... Cium pipiku dulu."kata Lucas.
Hana menyerit, ia terlihat tak mau. Namun kemudian ia mengecup pipi Lucas. Lucas tersenyum kesenangan, ia kemudian mengecup kening dan pipi hana membuat hana membeku."sampai jumpa queen."bisik Lucas.
Hana menahan tangan lucas, ia tersenyum."karna kau adalah temanku juga seperti izekiel, kau pokoknya harus kembali dengan selamat. Jangan sampai terluka dan cepatlah pulang."katanya.
"Hehhh, kau khawatir padaku??" goda lucas.
Rona merah terlihat di pipi hana."t-tentu saja kau kan sahabatku."jawabnya membuat lucas tertegun.
Lucas tersenyum lalu mengangguk, ia pergi meninggalkan hana yang menatapnya dalam."maaf Lucas, aku masih bingung dengan perasaanku saat ini." hana tak tau siapa yg ia suka.
Ia mencintai izekiel, namun ia nyaman dengan Lucas. Kenapa? Kenapa ia terjebak di posisi ini? Sial sekali bukan? Haha.
“teman?”Lucas merasa hatinya terasa sakit. Bayangan laki-laki bersurai putih berbicara padanya muncul.
“anak yang malang. Mungkin kau merasa aku menyedihkan, tapi aku kasihan padamu.”
“kau mungkin berpikir kau memiliki segalanya di dunia ini. Namun sebenernya kau tidak memiliki apapun.”
“di dunia ini, kau lahir dengan tangan kosong, hidup dengan tangan kosong, dan pada akhirnya kau akan mati dengan tangan kosong betapa malangnya kau.”
Lucas tersenyum sinis."jangan bercanda. Apa maksudmu aku tidak memiliki apapun."
Lucas menyentuh dadanya yg terasa sakit."sudahlah, orang mati menyingkir saja."
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Girl [WMMAPXREADERS]
Fanfiction-𝓫𝓮𝓻𝓪𝔀𝓪𝓵 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓼𝓪𝓽𝓾 𝓴𝓮𝓼𝓪𝓵𝓪𝓱𝓪𝓷 𝓱𝓲𝓷𝓰𝓰𝓪 𝓴𝓪𝓻𝓶𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓽𝓮𝓻𝓾𝓼 𝓫𝓮𝓻𝓵𝓪𝓷𝓱𝓾𝓽- 𝙽𝚊𝚖𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚑𝚊𝚗𝚊 𝚌𝚕𝚊𝚛𝚒𝚘𝚗, 𝚐𝚊𝚍𝚒𝚜 𝚌𝚊𝚗𝚝𝚒𝚔 𝚙𝚎𝚗𝚞𝚑 𝚖𝚒𝚜𝚝𝚎𝚛𝚒. 𝚂𝚎𝚝𝚒𝚊𝚙 𝚑𝚊𝚕 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚒...