Jdarrr...
Hana menatap langit yang begitu gelap dari jendela kamarnya, ia menghela nafas."wah, dari kemarin cuacanya sangat tidak bagus ya yang mulia." kata pelayan nya menyajikan sebuah teh dan kudapan ringan.
Hana hanya terkekeh kecil mengingat siapa pelaku dari pembuat cuaca buruk ini."perasaan aku sudah mengubah alur membuat pohon itu berbuah, tapi kenapa masih saja begini? Apa jangan-jangan dia juga benar-benar mengambil akarnya?"
Ani memberikan sebuah buku."oh ya, saya mendapat buku ini saat berjalan-jalan ke ibukota clarion kemarin. saya lihat buku ini lumayan seru, apa anda mau membacanya?"tanya ani seraya menunjukan buku dengan cover yang membuat hana terkejut.
Buku itu di lapisi sebuah sampul tua dan sebuah gambar lucu yang menunjukan wajah athanasia dengan lucas. Judul buku itu adalah... Who made a becaume princess. Apa ini?
Hana menyerit, buku ini bagaimana bisa ada disini? Dengan versi novel lagi."jika di komik athanasia dan lucas bersatu namun izekiel tertolak, apa alurnya tetap sama?"bagaimanapun hana tak mau karakter izekiel menjadi sadboy.
Satu-satunya cara adalah memiliki lucas disisinya. Tapi... Mustahil. Dunia ini berpusat pada athanasia, athanasia lah yang menjadi pesona dunia ini. Mana mungkin dirinya bisa mengambil seluruh perhatian milik athanasia.
"bahkan izekiel saja ternyata mencintai athanasia."harusnya hana sudah tau itu, ia terlalu berpikir semuanya mudah dan melupakan fakta athanasia lah pemeran utamanya.
"Nona, ini surat dari lady Magritha." Tiba-tiba ani datang dengan sebuah surat di tangannya. Hana membuka surat itu dan membacanya.
Sebuah senyum licik terukir, gadis itu lalu membakar surat tersebut."ani, siapkan jubah hitamku." perintahnya yang langsung ani laksanakan. Hana langsung berjalan mengambil sebuah belati kemudian mengambil jubah dari tangan ani.
Ia kemudian membuat portal teleportasi dan menghilang.
Dari zenith Magritha
Kak hana, ini aku zenith. Akhir-akhir ini tuan putri athanasia selalu datang, ia lalu dekat dengan izekiel dan tinggal sementara disini. Juga setiap waktu aku bersama tuan putri minum teh bersama, aku tak sengaja melihat tangan tuan putri mengeluarkan sihir bewarna emas.
Lalu pernah melihat tuan putri menuangkan bubuk ke teh milikku, untunglah aku tau dan tidak pernah meminun tehnya.
Dia juga menaruh sebuah bunga aneh di sudut kamarku. Dari buku yang kubaca, bunga itu memiliki khasiat racun dengan dosis rendah. Aku tak tau apa rencananya. Tapi aku mohon kak hana, berhati-hatilah.
Salam manis dari Zenith Magritha.
•••
Entah ia sepertinya salah teleportasi, ia muncul di belakang pilar. Sebuah tempat yang familiar baginya. Ia berjalan beberapa langka hingga langkahnya terhenti. Melihat pemandangan yang cukup menyakiti hatinya.
"Ughh, kenapa rasanya sangat sakit?" gumamnya. Matanya menatap nanar pemandangan itu.
"Apa kau suka bunga?"
"Iya" izekiel menjawab dengan ceria pertanyaan dari athanasia."saya suka bunga. Waktu kecil saya memetiknya dan menaruhnya di rambut zenith."
Athanasia tersenyum, ia lalu memetik bunga yang ada di bawah kakinya. Entah angin sedang membantu athanasia terlihat estektik, angin berhembus menerbangkan rambut athanasia.
Izekiel melihat itu terpanah, tangannya terangkat inggin mengelus rambut athanasia. Namun athanasia membuka mata hingga izekiel langsung menurunkan tangannya.
"Apa ada yang menempel?" tanya athanasia yang menyadari itu.
"T-tidak apa-apa." jawab izekiel, ia menunduk menutupi rona merah di pipinya. Jantungnya bertedak sangat cepat.
"Bagaimana kalo kita kembali? Mataharinya sangat terik." ajak athanasia dan izekiel mengangguk. Mereka pergi tanpa menyadari sepasang mata hitam yang menatap mereka.
"Izekiel, aku tetap saja gagal ya ternyata haha."
•••
Hana menyelinap memasuki kamar zenith, ia melihat zenith yang meringkuk dengan memeluk boneka, wajahnya tampak sedih."zenith ada apa?" tanya hana khawatir.
Zenith menatap hana, matanya tampak berkaca-kaca. Saat hana sudah di sampingnya, ia langsung memeluk hana era. Hana menyentuh kepala zenith, mulutnya mengucapkan sebuah kata.
Perlahan apa yang di alami zenith muncul di kepalanya."ah jadi begitu. Zenith, aku harusnya mengatakan dari awal ya?"
Hana mengelus pipi zenith."tenanglah, suatu hari kau akan mendapat orang yang sangat menyayangimu. Kebebasan akan kau dapat, aku janji zenith."bisik hana.
Hana menyanyikan sebuah lagu kepada zenith, hingga zenith tertidur di pelukannya.
Note : lagu nya adalah lagu jepang berjudul maho no honyori.
Hana tak mengerti, kenapa alur wwmap yang asli sangat membuat zenith terus menderita. Bahkan la tak bisa berbuat apa-apa di cerita ini. Ia hanya bisa sedikit membantu zenith, mengurangi rasa sakit zenith.
"Sihir Hitammu sudah agak melebur. Tenanglah zenith. Tapi sepertinya akhir-akhir ini kau sangat dekat dengan athanasia demi mengorek informasi dan kepercayaan ya."
Hana menghela nafas, ia merasakan sebuah racun berada di tubuh zenith."mana racunnya bahaya banget lagi."
Hana melirik ujung kamar zenith, ada sebuah bunga cantik. Ia membaringkan zenith lalu menyelimuti nya. cahaya emas muncul dari tangannya lalu masuk ke dalam mulut zenith."ini akan membantumu untuk tahan racun."katanya.
Hana lalu berjalan ke ujung kamar zenith, ia mendekati bunga itu. Mulutnya mengucap sebuah mantra. Lalu bunga itu layu, bau busuk dari bunga tersebut langsung menyebar ke seluru ruangan.
Hana mengibaskan tangannya dan bau itu hilang. Ia membakar bunga itu beserta potnya hingga menjadi debu. Matanya menatap dingin, mulutnya bergunam sesuatu. Tatapan marah terlihat.
"Tak kusangka athanasia ternyata ingin bermain. Baiklah, akan ku ladeni kau athanasia."
Hana lalu berjalan ke balkon zenith, ia menatap zenith lalu tersenyum kecil. Kemudian melompat dari balkon dan kembali ke istananya.
Hana tak paham, kenapa athanasia berubah sejauh itu. Yang ia hanya bisa lakukan sekarang adalah, meladeni athanasia dan menyelamatkan pemeran utama asli di lovely princess.
Bersambung
![](https://img.wattpad.com/cover/297321601-288-k440651.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Girl [WMMAPXREADERS]
Fiksi Penggemar-𝓫𝓮𝓻𝓪𝔀𝓪𝓵 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓼𝓪𝓽𝓾 𝓴𝓮𝓼𝓪𝓵𝓪𝓱𝓪𝓷 𝓱𝓲𝓷𝓰𝓰𝓪 𝓴𝓪𝓻𝓶𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓽𝓮𝓻𝓾𝓼 𝓫𝓮𝓻𝓵𝓪𝓷𝓱𝓾𝓽- 𝙽𝚊𝚖𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚑𝚊𝚗𝚊 𝚌𝚕𝚊𝚛𝚒𝚘𝚗, 𝚐𝚊𝚍𝚒𝚜 𝚌𝚊𝚗𝚝𝚒𝚔 𝚙𝚎𝚗𝚞𝚑 𝚖𝚒𝚜𝚝𝚎𝚛𝚒. 𝚂𝚎𝚝𝚒𝚊𝚙 𝚑𝚊𝚕 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚒...