Ps: Evelyn itu pacarnya Devan dulu yang pernah dibeliin bunga sama Sarah pas ulang tahun. Inget gak? Yang di part alergi?
•
•
•Hampir semalaman Sarah tak tidur sama sekali. Sibuk menyimak dan membalas grub kantor yang masih hangat membicarakan dirinya yang tentu saja tak ada Devan disana.
Pagi ini wanita itu terus saja merutuki kebodohannya semalam. Dimana ia membalas orang-orang yang menuduhnya hal macam-macam dengan sarkas. Kemudian karena tersulut emosi mengatakan bahwa ia sudah menikah. Suaminya Devan tentu saja! Tapi ya dia tak bilang seperti itu. Hanya mengatakan ia sudah menikah.
Dengan stelan kantornya yang selalu rapih dan wangi Devan turu melalui tangga dan mencium Sarah sebentar.
"Serem banget kamu udah kaya zombie."
Sarah tahu betul Devan meledeknya. Tapi ia memilih diam dan menghiraukan. Baginya sekarang tak ada waktu berdebat dengan Devan. Tenaganya seakan habis. Frustasi memikirkan nasibnya dikantor setelah ini. Bahkan sejak tadi pun ponselnya terus berbunyi. Sudah pasti isinya pesan dari grub kantor. Sarah yakin itu.
"Pak peluk dong!!! Aku butuh asupan nih biar kuat menghadapi kenyataan."
Kepalanya yang semula di atas meja kini berdiri tegak sambil merentangkan tangan.
"Ada masalah dikantor?"
Devan yang sekarang tidak se annoying dulu. Terlihat lebih sabar dan dewasa. Berbeda dengan Sarah yang dulu lebih suka diam ketimbang memancing keributan. Sarah sekarang justru gampang emosi, bahkan saat sedang pms dan mendengar deru nafas Devan saja ingin rasanya ia marah-marah dan menyuruhnya berhenti bernafas.
Sarah enggan bicara. Belum membuka mulut rasanya sudah capek. Jadilah ia sodorkan saja ponsel miliknya itu. Biar saja ia dibilang tukang ngadu. Lagipula ngadunya juga ke suami sendiri bukannya suami orang.
Wajahnya ia palingkan. Sengaja. Tak mau melihat reaksi laki laki itu. Biar saja Devan melakukan apa karena ia sudah tak menemukan jalan keluarnya sendiri.
Berniat menyimak apa yang akan Devan lakukan Sarah justru malah tertidur. Maklum lah! Dia kan habis begadang semalaman hanya untuk membalas pesan-pesan dari haters barunya yang mendadak muncul.
-
Saat hari sedang terik-teriknya Sarah baru saja membuka mata. Sekitar jam dua siang wanita itu beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi. Dan setelah mandi serta memakai pakaian rapih barulah ia mulai membuka kembali ponselnya.
Matanya membola sempurna. Grub kantornya bahkan lebih ramai dari terakhir kalinya saat ia buka. Perasaannya mendadak tak enak. Ia yakin sekali lagi-lagi pasti dirinya yang menjadi perbincangan.
Tuh kan benar! Mau ada Sarah atau tidak mereka tetap menggosipi wanita tersebut. Apalagi setelah beredar satu video dimana saat Devan sedang memberi sebuah pengumuman penting.
Pengumuman itulah yang membuat Sarah kembali diperbincangkan. Pasalnya mendadak Devan mengumumkan kalau dirinya dan Sarah adalah pasangan suami-istri sah.
Bisa-bisanya pak Devan rela ngomong gitu cuma buat ngelindungin bu Sarah.
Peletnya bu Sarah kuat banget gak habis pikir
Gimana nasib Evelyn ya? Tega banget bu Sarah jadi orang ketiga
Kaya gak ada orang lain aja!
Dibiarkan bukannya makin reda ini justru makin menjadi-jadi. Rasanya sudah habis kesabaran Sarah. Selama ini mereka hanya mengatakan semua tanpa bersitatap dengannya kan. Lihat saja bagaimana sekarang ia akan datang ke kantor dan melihat siapa yang berani mengatakan semua itu secara langsung.
"Ngomong sini depan muka gue! Heran aja orang baik-baik kaya gue digosipin sampe segitunya."
Sifat narsis Devan sepertinya sekarang pindah pada jati diri Sarah. Wanita itu kemudian bergegas menuju kantor. Berniat tak akan melepaskan satu orang pun yang sudah membuatnya sakit hati! Huh lihat saja nanti kekuatan Sarah istrinya Devan, boss kalian!
Baru saja memasuki lobi tatapan semua orang jatuh mamandangi Sarah dengan berbagai macam pandangan. Bisik-bisik mulai terdengar. Tapi tak apa, Sarah belum kepanasan sampai harus membalas si cupu cupu itu yang beraninya bermain dibelakang.
"Sarah!"
Vivi nampak melambaikan tangannya. Wanita itu lalu berlari mendekati Sarah yang sekarang ia tahu adalah istri dari bossnya dikantor.
"Lo gak papa kan?"
"Gak pa-"
Plak!
Belum selesai ia menjawab pertanyaan Vivi pipinya terasa panas sehabis ditampar. Dengan cepat serta ketidak terimaan Sarah balik menampar orang yang baru saja bersikap seenaknya padanya.
"Lo gila mendadak nampar gue!" Persetan dengan orang yang baru saja menamparnya Sarah tak peduli. Sakit tahu ditampar sekeras itu! Gila saja wanita didepannya ini datang-datang langsung main kekerasan. Tak adil kalau ia hanya diam saja.
Vivi kemudian berusaha menenangkan Sarah. Ia kelimpungan. Bingung sendiri jika kedua wanita didekatnya ini saling berkelahi karena labrak melabrak antara istri sah dan mantan pacar mungkin.
"Tidak tahu malu! Devan pacarku kau tahu itu dan kau sebut dirimu istrinya?!"
Wanita itu menatap Sarah nyalang. Yang benar saja, dirinya tak pernah tuh bilang begitu. Jelas-jelas yang mengatakan hal itu kan Devan.
"Hallo nona Evelyn..." Sarah menjentikan jarinya dihadapan wanita itu.
"Kalian sudah putus kalau kamu lupa..."
"Dan yang kamu sebut pacarmu itu sekarang suamiku... Jadi tolong jaga ucapanmu! Jangan sampai orang salah paham dengan kalimatmu, oke."
Evely mengeram tertahan. Marah tentu saja. Sarah yang dulu ia pikir wanita baik-baik nyatanya sepicik ular. Tak menyangka sikapnya ternyata melebihi ekspetasi Evelyn padanya.
Kalau Sarah picik berarti Evelyn lebih jauh dari itu. Senyum smirknya ia tunjukan, usai berhasil membuat Sarah tersungkur akibat ulahnya barusan. Setidaknya ia sedikit puas bisa melukai serta mempermalukan Sarah yang sekarang menjadi tontonan.
"EVELYN!"
Suara bariton Devan menggema. Baru kali ini orang-orang melihat Devan sampai semarah ini. Yang artinya perbuatan Evelyn memang sudah membuatnya murka. Sebagian karyawannya yang tadi menggosipkan Sarah mendadak panik. Takut akan kena imbasnya setelah ini. Tak ada yang bisa menghentikan kemarahan Devan selama ini selain Sarah. Namun masalah besarnya adalah Sarah lah yang menjadi korban disini. Tak mungkin wanita itu bersedia membantu atas apa yang mereka lakukan bukan.
Berharap dan merapalkan doa saja semoga mereka kali ini selamat. Dan jika itu terjadi mereka janji tak akan berbuat hal yang sama untuk kedua kalinya.
•
•
•
Masyaallah gais tidak wacana😭😭 sebenernya ini mau rajin update tuh karena mau ku tamatin ceritanya gitu lohhhhh😭😭Setuju kan kalo tamat di part 30an???
Trus mau tanya aja nih sumpah beneran tanya gak ada maksud lain, kalau strange boss TERBIT gimana??? Mau beli ato engga? Serius tanya, jawab aja, jangan kuatir endingnya digantung, enggak tenang aja besti!!
KAMU SEDANG MEMBACA
STRANGE BOSS
RandomSarah Adinda. Adalah seorang sekretaris, ralat budak korporat dari seorang laki-laki bernama Devan. Mendadak dituduh selingkuh saat pergi kencan buta oleh bossnya sendiri. Padahal keduanya sedang tidak terlibat hubungan apapun. Saat kencan buta mi...