informasi dan EPILOG

64 18 4
                                    

Niatnya ga mau bikin dulu part ini, tapi kok. Author rasa harus cepat-cepat bikin ya ....
Sudah ditebak, endingnya mengecewakan 🙂

Pasti bingung dong, dengan end yang "Kok begitu ka?" "Kenapa ga jelas banget?" "Atau, ko ga ada part nyeselnya sih?" "Lompat-lompatan tau ga?" "Ih ko masa gini?"

Itu memang author rencanain dari awal sebelum publish cerita ini.

Author merealisasikan sebuah kalimat yang sering author dengar, yaitu 'GA SEMUA MASALAH HARUS DISELESAIKAN HARI INI', jadi author biarin semua masalah Ika tetap mengambang tanpa kejelasan yang nyata diakhir masa SMA nya.

Author biarin terlebih dahulu Ika 'untuk lari', tapi bukan berarti author akan biarin dia terus lari. Akan ada saatnya untuk Ika 'menyelesaikan semuanya'.

Dan itu kenapa author pikirin buat bikin squelnya🥰

Jujur aja, kalau author jelasin semuanya, langsung disini. Itu part nya bahkan bisa melebihi 120 chapter. WAW dan author rasa, terlalu banyak.

Kenapa author bilang, konflik cerita ini ringan. Karena emang ga dijelasin semuanya gitu, semuanya masih dibiarkan tersembunyi.

Kalau ada yang mau extra chapter, author bikinin. Tapi itupun kalau ada yang mau, dan yang pasti lebih kemasa lalu.

Dan di squel ini author akan berusaha buat semuanya selesai, dan pastinya akan ada extra chapter dong. [Kalau ga ada, boleh nanti tagih authornya. Inget di squelnya!]

Yang paling penting adalah 🔥 semua drama akan mendapat hasil yang nyata😌

[Aira yang dapat karma, Devan yang menyesel, Mawar sama Ratna? Orang tua Aira?]

Intinya squel Not love story akan sedikit lebih berat 🥰 ingat loh sedikit aja. Karena author ga mau nyiksa lagi tokoh😅

Karena bagian awal dibuka prolog, maka selamat membaca bagian epilog guys.

🤫suut ini yang akan menjadi bagian penting dari squel, itung-itung spoiler bikin kalian penasaran.

Hiks, padahal author ga tau kapan mau publis squelnya😭

Jangan nagih sekarang-sekarang ya, karena author lagi garap cerita friend zone🙃

Epilog

Ika berjalan dengan pakaian serba putih kecuali sepatu dan masker yang dia gunakan sekarang.

Kepalanya mendongkang untuk menatap sebuah tulisan yang menjadi tujuannya datang kemari 'RUMAH SAKIT JIWA'.

Jika diperhatikan lebih teliti, satu sudut bibir nya tertarik membuat senyuman yang sama dengan kejadian di kantin waktu itu. Kakinya kembali melangkah meski sempat terhenti karena seseorang berjalan cepat tanpa melihat arah.

Mengangguk sopan kepada receptionist, Ika berjalan tegas. Tanpa sedikit pun merasa takut atau tersentak dengan teriakan tiba-tiba dari berbagai kamar yang dilaluinya.

Membelokan langkahnya, Ika sampai pada ruangan yang berada diujung. Dengan tas kecil selempangnya Ika perlahan masuk sembari mengucap salam.

"Tante Dewi." Panggil Ika membuat Dewi yang kini menggambar ditembok menoleh dan terpekik senang.

JESIKA [END][COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang