30

888 85 5
                                    

6 bulan berlalu.

Tidak ada kabar dari Ben. Sebatas mengirim pesan saja tidak ada, ini seperti kehilangan seseorang yang paling penting di hidup nya.

Komunikasi nya dengan keluarga Ben juga mulai tidak pernah terjadi setelah kepindahan nya ke Amerika, begitu pun Ben yang sama sekali tidak mengabari nya.

Kandungannya sudah berjalan ke bulan 8, ia bersyukur bahwa anaknya sangat hebat bisa bertahan sampai sekarang. Ia senang, sedih dan juga perasaan lain yang mengobrak-abrik seluruh pikiran dan hatinya.

Ia rindu Ben, Yoongi dan Taehyung. Ia juga merindukan Daddy dari bayi di perutnya. Ia tidak munafik jika merindukan orang yang menaruh benihnya di perutnya.

Heuningkai, dia dekat dengan Sunghoon. Mark Lee tengah sibuk dengan keluarga nya, Johnny - kakak Mark juga sibuk mengurus kantor, keluarga bahkan juga Beomgyu yang tinggal di salah satu apartment milik Johnny.

Tidak ada perang darah yang terjadi setelah pergi nya dirinya ke Amerika. Ia bahagia namun masih ada yang kurang.

Sekarang Beomgyu ada di apartment nya, ia tengah mencuci piring yang baru saja ia pakai untuk sarapan. Beberapa kali ia tersenyum karena merasa perutnya sedikit kram.

Pada dasarnya jika seseorang hamil dan saat merasakan kram pasti akan kesakitan, berbeda dengan Beomgyu yang sangat menyukai rasa kram. Seperti bayinya ingin bergerak di dalam sana, namun cara bayi di perutnya salah dan menimbulkan kram. Itulah yang Beomgyu pikirkan.

Aneh memang. Tapi itulah Beomgyu.

"Kak Beomgyu!!! Aku rindu masakan mu!!!"

Tau lah siapa itu.
Yap, bule Jerman yang sekarang sangat dekat dengan Beomgyu.

"Makanlah, aku hari ini masak banyak. Dimana kak Mark?"

"Umm ehehe dia ehehe"

Mengerti maksud Heuningkai, Beomgyu mengangguk mengerti. Pagi hari seperti ini memang kebiasaan seorang Mark Lee bermain.

"Sunghoon kemana? Biasanya dia bersama mu?"

"Dia di bawah kak, membeli kan susu untuk mu."

"Stok susu ku masih banyak, kalian ingin membelikan ku lagi? Ohh ayolah, kalian itu."

"Hanya berjaga-jaga, kakak sendiri dulu hampir menghabiskan satu kardus susu hanya untuk menuruti rasa ngidam kakak tuh."

"Ehh, hehehe itu beda lagi."

"Aku makan dulu kak."

"Iya sayang, silahkan."

Beomgyu berjalan ke arah sofa, ia melihat banyak paper bag di sofa. Ia pun bertanya kepada Heuningkai, perasaan ia tidak meminta Heuningkai membelikan banyak barang.

"Itu untuk kak Beomgyu, eh bukan, untuk bayi Kak Beomgyu nanti."

"YAAA!! aku sudah menyuruh mu tidak perlu membeli barang ini, lemariku sudah penuh baju bayi yang di belikan kak Johnny dan kau. Astaga kalian!!!"

"Itu dariku, bukan Heuningkai."

Beomgyu memutar tubuhnya, ia meneteskan air mata nya melihat seseorang yang baru saja datang. Ia tidak bisa bergerak dari tempatnya, ia masih tidak percaya jika orang yang selama ini ia rindukan datang ke tempat tinggal nya.

"Hai, bagaimana kabarmu?"

Tanpa menjawab, Beomgyu langsung menerjang Ben. Pelukan erat yang sangat di rindukan nya membuat nya semakin terharu.

"Jangan terlalu erat, aku tidak ingin si kecil di perutmu dan perutku kesakitan."

Beomgyu melepas pelukannya, ia menatap Ben yang tersenyum ke arahnya. Ia melihat perut Ben yang memang sedikit buncit dan tubuh Ben sedikit berubah alias lebih berisi.

[✓] Bastard's | TaeGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang