17

735 94 1
                                    

**Happy Reading**
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Dua bulan menjadi mahasiswa di kampus, Beomgyu menjadi sangat dekat dengan Heuningkai.

Ternyata Heuningkai itu setahun lebih muda darinya. Jadi Heuningkai memanggilnya dengan embel 'kak'. Karena sangat pintar, Heuningkai bisa langsung mengambil kelas tambahan dan membuatnya lebih cepat naik kelas.

Sekarang Beomgyu ada di kantin kampus bersama Heuningkai. Makan siang dan habis ini pulang.

"Apa kau tidak ingin mampir ke rumah? Kak Ben pasti juga merindukanmu. Sudah seminggu ini kau belum mampir ke rumah."

Heuningkai tersenyum kecil.
"Tidak kak, aku harus kembali ke rumah nanti. Papaku baru pulang dari Jerman, aku tidak ingin Papa khawatir kalau aku belum pulang kampus."

Beomgyu memaklumi, ia mengangguk lalu mengelus pucuk kepala Heuningkai.

"Baiklah, hati-hati di jalan. Jangan sampai kejadian dua minggu lalu terulang lagi." Heuningkai tersenyum lalu mengangguk.

Beomgyu sedikit khawatir kalau Heuningkai pulang sendiri, karena kejadian dua minggu yang lalu membuat Beomgyu menjadi was-was kalau Heuningkai pergi sendiri.

Waktu itu, Heuningkai ingin membeli minuman di supermarket sendiri dan Beomgyu menunggu di mobil sambil memainkan ponselnya. Namun saat dirinya tidak betah menunggu Heuningkai lama, Beomgyu langsung mencari keberadaan Heuningkai yang ternyata Heuningkai di tarik segerombolan anak nakal.

Untung saja Beomgyu sudah bisa mempelajari bela diri dan bisa menolong Heuningkai walaupun harus mendapatkan memar di bagian wajahnya dan juga punggungnya karena bertarung dengan segerombolan anak nakal.

Itu tak seberapa, Beomgyu hanya tidak ingin Heuningkai merasakan hal sama seperti dirinya. Uuh pikirannya kenapa tiba-tiba mengingat Taehyun.

"Kak Beomgyu, aku pulang dulu. Ternyata kakakku sudah menjemput ku. Bye bye." Beomgyu yang langsung sadar dari lamunannya, tersenyum kepada Heuningkai lalu meneruskan makan siang yang belum ia habiskan.

Sepeninggalan Heuningkai, Beomgyu memilih segera mengambil tasnya lalu pulang ke rumah.

Sampai di rumah. Beomgyu langsung di sambut Ben yang duduk di ruang tamu.

"Bagaimana harimu?" Beomgyu tersenyum lalu memeluk Ben seperti biasa.

"Baik kak. Hanya saja hari ini aku tidak mengantar Heuningkai pulang, dia pulang dengan kakaknya."

"Tidak apa-apa, kau sudah makan?" Beomgyu mengangguk.

"Mandilah dulu, kalau sudah, segera temui kakak di ruangan kerja okey."

Tak berselang lama. Beomgyu sudah selesai bersih-bersih. Beomgyu melihat Ben yang membaca tumpukan berkas yang ada di meja kerjanya.

"Kak." Panggil Beomgyu.

"Ouh, hai Beomgyu. Duduk lah, ada yang ingin ku bicarakan."

Beomgyu duduk di kursi depan meja kerja Ben.

"Ini sudah dua bulan aku bersamamu. Aku juga tidak bisa memegang lama-lama amanah ini..." Ben menghela nafasnya pelan.

"Aku memegang perusahaan Tuan Choi, Papa kandung mu. Kau tau, perusahaan Tuan Choi itu masih berjalan sampai sekarang dan tidak ada yang tau.

Dan itulah kenapa uang di atm mu selalu bertambah, bahkan terisi lebih banyak dari pada pemberian Ayahmu. Kau, dua bulan lagi sudah mengambil gelar sarjana mu, aku juga tak bisa memegang lama perusahaan Tuan Choi. Setelah selesai kuliah, aku akan membantumu mengurus perusahaan dan semua yang di wariskan Tuan Choi akan kau pegang."

[✓] Bastard's | TaeGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang