"Ayo ikut gue jalan-jalan," ajak Hyunsuk pada teman kosan nya.
"Mau kemana, Bang?" tanya Yoshi.
"Kemana aja yang banyak copet nya." balas Hyunsuk santai.
"Ngga boleh sombong, nanti idung nya lebar." sahut Junkyu. "Tapi gas lah, asalkan di jajanin."
"Idih,"
"Dah, ayo. Gue jajanin deh lo pada. Sekalian stock makanan di kosan." papar Hyunsuk yang baru kenal tapi sudah merasa akrab.
"Ngga pernah jajan enak kan? Ayo dah, pada meralat juga kan." tambah nya kembali.
"Mau gue jejelin biar makin benyek, tapi emang bener omongan nya." gumam Jihoon sebari tersenyum manis ke arah Hyunsuk.
Mereka bertiga pun akhirnya mengikuti Hyunsuk yang katanya akan mentraktir mereka.
Di perjalanan, mereka nampak sibuk dengan kegiatan masing-masing. Dan Yoshi terlihat sibuk menatap luar jendela.
"Eh? Itu kenapa?" gumam nya melihat seorang lelaki yang berlari ke takutan dengan seseorang yang mengejar nya dari belakang.
"Kyu, liat deh. Itu kenapa?" tepuk Yoshi pada Junkyu yang sedang memejamkan mata di sebelah nya.
"Paan?"
"Itu," tunjuk Yoshi pada yang di lihat nya tadi.
Junkyu agak mendekat pada kaca dan sampai menyipitkan mata nya untuk melihat apa yang terjadi.
"Loyo amat jalan nya, kayak nya belum di semangatin ayang." balas Junkyu terdengar tidak serius.
"Ck, yang bener dih."
"Yah, mana gue tau lah. Biarin aja sih, paling orang iseng yang prank prenk gitu." acuh nya dan kembali menyandarkan diri nya pada kursi mobil.
"Emang iyah yah? Hm, kayak nya iyah." Yoshi pada akhirnya mencoba untuk tidak peduli.
▪︎
▪︎
▪︎"Masih pundung aja lo," senggol Jungwon pada Jeongwoo yang asik sendiri.
"Diem lo, merasa terkotori gue." sahut Jeongwoo menatap dendam Jungwon.
"Dih, ngapain ngamuk ke gue? Noh si Tono, dia yang buat keselek dan berakhir atraksi lompat indah dari dalam mulut menuju mangkuk lo." jelas Jungwon tidak ingin di salah kan sendiri.
"Bacot, kesel dah gue bodoamat."
"Gelut aja udah gelut," timpal Haruto yang duduk lumayan jauh dari mereka.
"Diem lo jangkung! Gue juga kesel sama lo," ketus Jeongwoo pada Haruto juga.
Dan berakhir mereka bertiga saling diam, tidak ada yang membuka suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run To Depok
Short Story[Sudah Terbit + Masih Lengkap] _______________________________________ "Dalam hitungan ketiga, kita lari." "Sat - "TIGA! LARI!" "WOI KAMPRET! TUNGGUIN GUA!" Tidak pernah terbayangkan jika kehidupan membosankan mereka tiba-tiba saja berubah menjadi...