"Pstt, Kyu dah mulai." bisik Yoshi mencoba membangunkan teman nya yang sedang tertidur itu.
"WOI, JUNKYU BANGUN!" teriak Jihoon kali ini di telinga Junkyu.
"YO! BISA YOK BISA!" latah Junkyu dan segera bangun dari tidur nya.
Beberapa menit setelah itu dia mengerjap-ngerjapkan matanya. "GELUT LAH SINI KITA, JI!" kesal nya karena Jihoon membangun kan nya dengan tidak elit.
Jihoon hanya tertawa hingga sebuah jitakan mendarat di kepala nya. "Diem, kita mau mulai nih." ujar Hyunsuk si pelaku penjitakan.
"Aduh, mani ku kasep kitu." puji Sunghoon pada Yedam yang sedang berkaca. [Aduh, ganteng banget.]
"Gue nih, Hoon? Jadi mal—
"Nyingkir, Dam. Gue mau liat kegantengan diri gue sendiri," potong Sunghoon yang ternyata memuji dirinya sendiri.
"Sampis lo, Hoon." Yedam hanya bisa menatap malas Sunghoon, hingga akhirnya mereka di panggil ke ruang tengah untuk berkumpul.
"Nah kan, cakep nih gue kalo kinclong gini. Kagak kayak pas QNA kemarin yang kayak abis di kurban." celetuk Jungwon sebari mengkibas rambut nya ke belakang.
"Tau tuh, kan cakep nih gue. Kagak perlu teriak-teriak kayak kemarin nyari lem buat nambal luka," timpal Haruto dan tersenyum lebar.
"Badan gue juga udah ngga ambruradul lagi ini," sahut Doyoung yang badan nya utuh sepenuh nya.
"Agak ngeri-ngeri sedep yeah kalo di inget-inget itu." Sunoo rasanya merinding sendiri saat melihat Doyoung saat itu.
"Eh, dah pada kumpul kan ini?" tanya Hyunsuk menghitung mereka satu persatu.
"Oke, udah. Yok nyengir yok, kita penyambutan dulu." ujar nya menitah mereka semua.
"Sat —
"PRENDD!! YUHUUU!!"
"WUHUUU! HUHH!"
Sorak-sorak mereka sangat heboh dan membahana. Bahkan ada yang membanting bantal, kursi, tv, sofa, Asahi dan lain-lain nya saking bersemangat.
Oke, terlalu lebay.
Hyunsuk yang melihat itu merengut kesal karena hitungan nya belum selesai tadi.
"Aduh, duh ... menangis tidak menyangka ini gue kalo cerita ngalor ngidul ini terbit." Jihoon tampak berpura-pura mengusap air mata nya.
"Itu mah ngusap conge njir bukan air mata," sahut Junkyu saat Jihoon malah mengusap lubang telinga bukan bawah mata.
"Diem kek njir, lagi terhura juga." balas Jihoon merasa terganggu.
"Yang kayak gini-gini, mending spoiler ngga sih." Yedam tampak menaik turun kan alis nya jahil.
"KLIN! SI YEDAM NIH KLIN! BUKAN KITA SUMPAH, JADIIN UMBI-UMBIAN AJA NANTI DI NEXT UNIVERSE." adu mereka semua heboh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run To Depok
Short Story[Sudah Terbit + Masih Lengkap] _______________________________________ "Dalam hitungan ketiga, kita lari." "Sat - "TIGA! LARI!" "WOI KAMPRET! TUNGGUIN GUA!" Tidak pernah terbayangkan jika kehidupan membosankan mereka tiba-tiba saja berubah menjadi...