"Woi, Ki. Bantuin gue njir." Junghwan nampak takut untuk melompat dari balik tembok tinggi sekolah nya.
Sekarang, Junghwan dan Riki sedang berada di belakang sekolah mereka.
Mereka berdua menyelamatkan diri dengan berlari ke arah sini untuk keluar dari sekolah. Karena jika mereka berlari lewat pintu depan, akan banyak zombie yang menunggu mereka.
"Lompat, lo ngapain?" titah Riki yang sudah berada di bawah.
"Ogah, takut." Junghwan menggeleng kan kepala nya cepat dan melirik sedikit ke arah bawah.
"Gue tinggalin yeah kalau lo begini," ancam Riki yang sudah bersiap pergi.
"Eh, eh, jangan! Tungguin gue bego, nggak setia kawan banget."
"Yah, lo lama. Mana pake ngevlog segala lagi tadi bikin tambah lama," nyinyir nya agak jengkel pada teman nya itu.
"Dih, gitu-gitu ada hasil nya njir. Kalau rame kan, nanti gue dapet banyak endorse belum lagi entar jadi terkenal dimana-mana. Terus bisa beli apa aja pake duit itu," tutur Junghwan yang sekarang malah mengkhayal di atas tembok.
"Turun bego, kebanyakan ngekhayal lo. Pengikut masih sepuluh orang aja, ngapung nya udah ke langit."
Karena kesal, Riki melempar sebelah sepatu nya pada Junghwan yang malah cengar-cengir.
"Cengar-cengir mulu, kering gigi lo itu awas." ujar nya kembali.
"Sirik mulu nih, onta. Walau sepuluh juga yang penting adaan."
"Idih, sepuluh pengikut juga itu akun cloningan lo lima biji. Belum lagi lo nyuruh gue buat akun cloningan juga terus sekalian suruh keluarga gue ngikutin,"
"Mau bilang apa lagi lo, hah?"
Bukan nya menjawab, Junghwan malah mengusap tengkuk nya sebari tertawa pelan.
"Kagak usah di jelasin napa? Dendam banget lo sama gue kayak nya."
"Nanti kalo gue udah terkenal gara-gara video itu, gue traktir lo."
"Nyenyenye, cepet turun." tekan Riki yang sudah bosan menunggu Junghwan yang nangkel di atas tembok.
"Hehe, iyah." saat Junghwan akan turun, ternyata ada satu zombie yang mendekati nya saat berdebat dengan Riki.
Dan secara tiba-tiba, dia mencengkram kaki Junghwan yang menjuntai ke bawah.
"AAAAAAA RIKI, KAKI GUE DI TARIK!" pekik Junghwan sangat keras. Dia menggoyang-goyang kan kaki nya agar zombie itu melepaskan dirinya.
"Nah kan, kebanyakan bacot si lu. Dasar sapi!" Riki pada akhirnya kembali naik untuk menolong Junghwan.
Dia membuka tas nya dan mengambil buku-buku tebal milik nya.
"Enyah lo! Enyah!" ia melemparkan buku-buku nya itu ke arah zombie.
"Riki, cepetan ilah bantu lepasin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Run To Depok
Short Story[Sudah Terbit + Masih Lengkap] _______________________________________ "Dalam hitungan ketiga, kita lari." "Sat - "TIGA! LARI!" "WOI KAMPRET! TUNGGUIN GUA!" Tidak pernah terbayangkan jika kehidupan membosankan mereka tiba-tiba saja berubah menjadi...