"Woi, bocah! Kembaran lo udah nggak ada disini. Mau sampe kapan kita teriak-teriak kayak orgil hah?" ujar Yedam yang sudah kelelahan mencari saudara kembar dari Jeongwoo.
"Dih, enak aja manggil bocah. Gue punya nama, yah. Dan nama gue Jeongwoo bukan bocah," nyinyir Jeongwoo menatap sinis Yedam. Dia masih memiliki dendam kesumat pada orang yang lebih tua dari nya itu.
"Ck, bodoamat. Balik aja lah, hayu." Yedam sudah lesehan di jalanan karena benar-benar lelah.
"Dasar jompo," cibir Jeongwoo dengan mata nya masih memantau ke segala arah.
"Hah? Apa lo bilang? Sini lo ngomong depan muka gue," tantang Yedam yang sudah berdiri dari posisi lesehan nya tadi.
"Jompo, gue bilang jompo. J O M P O," ejah Jeongwoo dan menekan kan setiap kata nya.
"Emang kagak ada akhlak nya yah nih bocah."
"Gelud dia dieu!"
[Berantem lo sini.]Jeongwoo tidak mendengarkan, dia mengabaikan Yedam begitu saja dan berjalan sedikit lebih jauh untuk mencari Haruto.
"Emang anj—
"Eits, syut, syut. Your lambe tolong," potong Sunghoon dan mencomot mulut Yedam sebelum mengeluarkan kata-kata mutiara.
"Anjir, pait!" Yedam menepis tangan Sunghoon di mulut nya itu.
"Atuh ti tadi your lambe teu kaur nyorocos bae, gandeng nyaho teu sih." bukan nya mendengarkan Yedam malah meledek gaya bicara Sunghoon itu.
[Atuh dari tadi mulut lo nyerocos mulu, berisik tau nggak sih.]"Bacot lo, gue mau nyamperin tuh bocah tengik dulu."
Yedam melangkah kan kaki nya untuk mendekati Jeongwoo. Dan beberapa dari mereka seperti Jay, Jake dan Jungwon hanya memperhatikan saja.
Malah Jungwon sudah meminta minuman kaleng kepada Jay kembali untuk menonton pertempuran antara Yedam dan Jeongwoo.
"Woi!" seru Yedam pada Jeongwoo yang hanya menatap lurus ke depan.
Mendengar suara Yedam itu membuat Jeongwoo berdecak malas. "Ini human kagak ada diem nya, yah." desis Jeongwoo dan berbalik menatap Yedam.
"Apa?" Jeongwoo menatap tidak minat Yedam yang sudah berkacak pinggang.
"Denger yah boc—
"Jeongwoo," potong Jeongwoo cepat saat Yedam akan memanggil nya bocah lagi.
"Bo—
KAMU SEDANG MEMBACA
Run To Depok
Short Story[Sudah Terbit + Masih Lengkap] _______________________________________ "Dalam hitungan ketiga, kita lari." "Sat - "TIGA! LARI!" "WOI KAMPRET! TUNGGUIN GUA!" Tidak pernah terbayangkan jika kehidupan membosankan mereka tiba-tiba saja berubah menjadi...