Ting Tong
Ceklek
"Iyah, siapa?" Junghwan membuka pintu rumah Hyunsuk.
"Woah, rombongan dari Isekai udah pada datang. BANG HYUNSUK, ROMBONGAN DARI ISEKAI UDAH DATENG!" pekik Junghwan di akhir sangat keras.
"SURUH MASUK AJA," balas Hyunsuk berteriak dari dalam.
"Lama bet njim," celetuk Jungwon yang tidak sabaran.
"Lambe nya kagak pernah berubah," sambung Junkyu menggosok telinga nya yang sakit.
"Minggir dah lo, gue mau masuk." Jihoon menyingkirkan Junghwan yang menghalangi nya dan masuk bersama yang lain.
"Cie, yang udah mati muncul lagi." sambut Jaehyuk menunjuk mereka semua dengan wajah tengil.
"Kiw, mayat pada idup lagi nih yeah." tambah Asahi ikut meledek.
"Slot di Isekai masih banyak ngga?" senggol Haruto pada Jungwon.
"Masih, kayak nya bisa kita angkut dua itu."
"Dih, enak aja." sahut Jaehyuk dan Asahi yang akhirnya menjauh.
"Heh, udah pada nyampe? Duduk gih duduk, kita mau jawabin QNA dari readers nih." ujar Mashiho yang muncul dengan 9 minuman di tangan nya.
"Kok cuman 9 sih Bang? Kita mana?" tanya Doyoung yang tidak melihat gelas lain.
"Kan lo pada udah jadi mayat, emang bisa minum?" Sunoo muncul dari belakang Mashiho bertanya.
"Tolong itu yah sisaan darah kalian agak di benerin, rumah gue kotor ntar nya." tunjuk Hyunsuk pada rombongan Isekai.
"Kalian lesehan aja itu di terpal biar ngga acak-acakan bekas darah nya. Yang masih hidup duduk di sofa, yah." perintah Hyunsuk membuat rombongan Isekai mendengus kesal.
"Geus gera diuk, lalier amat urang nele na." celetuk Sunghoon yang sudah duduk manis di sofa.
[Udah cepet duduk, pusing banget gue liat nya.]"Dih, sombong amat anu masih hirup eta." nyinyir Yedam yang melihat sobat ambyar nya.
[Dih, sombong amat yang masih hidup itu.]"Woi, nyet. Eweh nyapa na maneh kana babaturan, teu poho kana urang kan?"
[Woi, nyet. Ngga ada nyapa nya lo sama temen, lo ngga lupa sama gue kan?]"Inget urang geh, Dam. Maneh masih boga hutang cilok," sahut Sunghoon membuat Yedam terkekeh.
[Inget gue geh, Dam. Lo masih punya hutang cilok kan,]"Hoon, hello." sapa Jake riang dengan luka tembak di kepala.
"Ulah nyapa urang njir, hula maneh tah bolong tengah." ngeri Sunghoon melihat teman nya.
[Jangan nyapa gue njir, kepala lo tuh bolong tengah.]"Apa kabar gue yang begini?" serobot Jay dengan tubuh terobrak-abrik.
"Udah woi, malah pamer luka lagi. Cepet-cepet, durasi nih!" potong Jeongwoo yang tidak sabaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run To Depok
Short Story[Sudah Terbit + Masih Lengkap] _______________________________________ "Dalam hitungan ketiga, kita lari." "Sat - "TIGA! LARI!" "WOI KAMPRET! TUNGGUIN GUA!" Tidak pernah terbayangkan jika kehidupan membosankan mereka tiba-tiba saja berubah menjadi...