#3

20.1K 3.1K 1.3K
                                    

"Wes, biasa Mas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wes, biasa Mas." ujar Sunoo pada orang yang menabrak nya. Orang itu tidak mengatakan maaf dan malah pergi begitu saja.

"Ngga sopan," tambah nya.

"Muka nya keliatan panik," celetuk Doyoung yang memperhatikan ekspresi orang yang menabrak Sunoo tadi.

"Di kejar rentenir kali," sahut Sunoo asal.

"Lambe lo, Noo."

"Apa?" tanya Sunoo sedikit ngegas.

"Biasa aja kali,"

"Ngga bisa, gue masih kesel sama lo. Sampe rasanya mau gue hanyutin aja di kali." tutur Sunoo menggebu-gebu.

"Jahat amat, langka nih temen kayak gue."

"Di emperan pasar malem banyak,"

"Enak aja! Kagak yah," sanggah Doyoung tidak terima. Tetapi dia malah merangkul Sunoo.

"Udah elah marah nya, tadi mah bercanda."

"Bercanda apa nya njir? Temen sendiri mau di gadaiin sama belanjaan, goblok banget emang." cerocos Sunoo kembali kesal saat mengingat kejadian di Indoapril tadi.

"Hehe, gimana lagi Noo." cengir Doyoung merasa tidak bersalah.

"Tau lah, gue kick juga lo dari bumi." Sunoo pun berjalan lebih dulu dengan belanjaan yang hanya setengah.

Iyah, setengah. Karena sebagian belanjaan mereka di kembali kan lagi ke rak karena tidak mampu membayar.

Doyoung mengejar teman nya yang berjalan lebih dulu itu.

"Ih, kaki nya gerak." tunjuk Doyoung pada kaki Sunoo dengan suara sedikit heboh.

Sunoo menatap malas teman nya itu. "Lelucon level piraun njir,"

"Namanya juga usaha," sahut Doyoung nampak biasa saja.

Saat mereka kembali akan melanjutkan perjalanan, di hadapan mereka tiba-tiba saja terdapat perkelahian.

Tetapi perkelahian ini nampak tidak biasa, tapi luar biasa.

"Woi, pisahin Noo." ujar Doyoung mendorong teman nya itu.

"Ogah, ngapa harus gue? Lo aja sana," kali ini Sunoo yang mendorong Doyoung dengan sangat niat membuat teman nya itu terdorong ke hadapan orang yang berkelahi itu.

"Eh, Mas ... aduh, kok ini berantem nya pake gigitan sih." gumam Doyoung bingung sendiri.

Mata nya membulat sempurna melihat perkelahian di depan nya ini benar-benar sangat brutal. Dan mata nya tidak sengaja melihat orang dari kejauhan dengan perut yang berlubang besar dengan organ nya yang menjuntai tetapi masih bisa gerak.

"Nggak bener ini," ucap nya pada diri sendiri. Dia segera berlari ke arah Sunoo.

"Lari, Noo. Ini nggak bener banget," panik Doyoung dan langsung berlari begitu saja sebari menyeret Sunoo.

Run To Depok Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang