"PERGI!!."
Gue teriak sambil berusaha lepasin tangan gue yang dipegang sama park jisung.
Dia anak nakal yang bahkan masuk sekolah sebulan sekali doang, tapi dia selalu gangguin gue dan ngomong kata yang terus sama.
"sejam berapa? Gue bayar sepuluh kali lipat kalau lo mau main sama gue." ujarnya dengan seringai.
"lepas, aku bukan jalang!."
Gue berusaha berontak tapi terus gagal karna kekuatannya yang berkali lipat lebih kuat dari gue."hei ngak usah jual mahal, gue bisa beli lo dengan mudah sebut aja harganya."
Gue mau nabok dia tapi dua tangan gue dipegang pakek satu tangan, lagian tangannya besar banget tangan gue mungil mungil mana ndut endut.
Dan ini dia ganggu gue didepan ruang osis sedangkan kak heeseung malah nutup pintu ruang osis tanpa peduli, huh.. Dasar es.
"lo main sama heeseung mulu, sesekali sama gue dong, dasar pelacur."
Plak
Hening...
Jisung buka mulut ngak percaya atas apa yang terjadi, seseorang nampar dia dan narik gue ke belakang tubuhnya waktu pegangan jisung lemah.
"sung—."
"stt.. Sembunyi dibelakangku." ujar sunghoon sambil nyembunyiin gue dibelakang tubuh tingginya.
Gue ngagguk trus megang eret ujung seragamnya.
"park jisung jaga omongan lo!." dingin sunghoon.
Jisung megangin pipinya sambil nyeringai.
"park sunghoon, si pinter yang paling dibangga banggakan sama keluarga park kenapa ikut ikutan?." jisung maju ngedeket.
Gue ngeretin pegangan diseragam sunghoon, gue beneran takut waktu itu juga gue hampir dilecehin sama jisung dan temennya chenle, tapi ada orang bertudung nolongin gue.
"lo ngak usah sok, cukup perhatian dari keluarga park aja yang lo ambil jangan mainan gue." jisung nunjuk nunjuk jidat sunghoon pakek jari tengahnya.
Sunghoon natep datar jisung sambil benerin kaca matanya pakek jari tengah.
"udah gue bilang gue ngak mau ambil perhatian keluarga munafik lo."
Jisung menggertakkan gigi kesal.
"hah! Coba aja mereka tau anak yang dibangga banggain ini ternyata malah jelek jelekin keluarganya."
Sunghoon memegang jari tengah jisung yang masih ada di dahinya lalu menurunkannya sambil merematnya.
"mending lo bolos aja kayak biasanya dari pada disini bikin masalah."
Jisung malah ketawa denger itu.
"jadi lo belain si jalan—."
Belum selesai jisung ngomong sunghoon nutup mulut jisung dengan satu tangannya pakek tenaga dalem.
"jaga mulut lo park jisung."
Jisung muter bola mata males trus nepis kasar tangan sunghoon.
Jisung dan sunghoon saling adu tatapan tajam sampe akhirnya jisung nyeringai
"oke gue pergi."
Jisung jalan sambil nabrak keras bahu sunghoon trus berhenti di samping gue sambil sedikit nunduk.
"heeseung ngak merlakuin lo baik kan lo cuma dimanfaatin, mending jadi sugar babby gue, kita party tiap malem, dan gue bakal tetep bayar lo sepuluh kali lipat dari dia, gue juga bakal bersikap lembut."
Abis bisik gitu dia lanjut pergi.
Gue ngepalin tangan kesel.
"vall!!. "
Gue ngedip beberapa kali waktu dua bahu gue dipegang dan badan gue diguncang pelan.
"dia bilang apa?." tanya sunghoon khawatir sekarang tingginya sejajar sama gue.
Gue ngelang abis itu senyum.
"ngak papa kok, dia cuma bilang kalau aku cantik, hehe."
Gue senyum manis buat boongin sunghoon.
Sunghoon ngehela nafas kasar trus ngusak rambutnya sambil berdiri tegap lagi.
"kenapa ngak masuk kesana, pasti disana ada kak heeseung." sunghoon menunjuk ruang osis nggunain dagunya.
Gue senyum gentir, ngak mungkin kan gue bilang kejadian tadi, soal kak heeseung yang natep gue datar dan malah nutup pintu waktu gue minta tolong.
"vally." sunghoon ngomong lebut sambil ngusap kepala gue trus ngelirik kearah ruang osis.
Sunghoon senyum dan ngeliatin gigi taringnya.
"gue suka lo vally."
Gue diem aja, gue tau ini dan ini udah keberapa kalinya sunghoon ngomong gini.
Masalahnya gue takut dia cuma mau manfaatin gue, gue malah lebih suka sama orang kaya jisung dari pada orang yang pura pura baik tapi busuk.
Gue tau sunghoon baik, tapi dia kalau ngomong suka nga pakek ekspresi, tapi dia juga selalu bilang.
"gue emang ngak bisa berekspresi tapi gue bakal selalu ada dan langsung dateng setiap lo butuh gue."
"gue lebih suka langsung bertindak dari pada cuma ngeluarin omong kosong."
Apa gue bisa buka hati buat orang kaya sunghoon? Gue ngerasa ngak pantes buat siapapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
crush {LEE HEESEUNG}
RomancePerjuangan cinta yang penuh akan kenangan pait hingga menyisakan luka bagi setiap orang. Setelah semua penyesalan yang terjadi akan kah cinta itu berubah menjadi indah sesuai yang diinginkan.