Heeseung mondar mandir gelisah.
Aneh sudah sebulan ini dia tidak melihat vally.
Setelah kejadian itu sebulan berlalu dan semuanya masih berjalan lancar bahkan ada jay, jake dan sunghoon yang stay menemaninya, tapi sekarang dia tidak sekolah.
Sudah dia duga itu anak sunghoon.
Tapi sialnya hatinya berkata lain dia terus gelisah, sudah terlewat dua bulan apa perut vally sudah membesar? Apa dia minum susu ibu hamil? Dan pertanyaan pertanyaan lainnya terus berputar dikepalanya.
Jika heeseung tanya soal vally pada mereka, mereka mengaggap heeseung tak ada, harga dirinya sebagai ketua osis sedikit tersakiti.
Dia mengutuk dirinya sendiri.
Padahal minggu depan dia ada ujian kelulusan dan ujian masuk perguruan tinggi tapi kenapa dia malah memikirkan hal tak berguna.
Ah ngomong ngomong soal kelulusan dia jadi ingat janjinya dengan vally.
"kak icung kenapa sih ngak mau pacaran? Kakak trauma ya...."
"enak aja, ngapain trauma? Orang kayak dia cuma lewat doang dipikiran gue."
"dih sok banget, trus kenapa ngak pacaran?."
"gue mau fokus dulu nanti kuliah baru deh."
"balikan sama mantan?."
"becanda kak icung sinis amat, berarti nanti kalau udah kuliah kakak mau dong sama aku?."
"tergantung."
"yah.. Kok tergantung?."
"iya, gue ngak bisa ldr, jadi gue cuma mau pacaran sama orang yang satu kuliah dan jurusan sama gue."
"oke kalau gitu aku bakal belajar biar sama kak heeseung! Tapi kak heeseung janji ngak boleh lirik lirik cewek lain!."
"Y."
"dih kayak cewek pms aja, aduh ngak sabar ngeliat kak icung pakek jas waktu perpisahan pasti ganteng."
Heeseung tersenyum sendiri mengingat wajah vally yang ceria.
Dia jadi menyesal kembali sudah melakukannya.
"jake!." jake hanya diam dan terus berjalan membiarkan heeseung yang memanggilnya.
Heeseung menghela nafas lelah sudah keberapa kali dia tidak dipedulikan.
Heeseung masuk ke apartemennya dengan lesu lalu membuang asal tasnya.
Sepi..
Itu yang selalu dia rasakan setiap kembali ke apartemennya.
Dia jadi teringat kejadian beberapa bulan lalu yang membuat apartemennya berisik, ekhem.
Heeseung berjalan ke kamarnya mendekat keranjang, lalu menepuk ujung kasur.
Kasur itu saksi kejadia malam itu dan saksi kesedihan vally.
Heeseung menghela nafas frustasi hari harinya yang sepi lebih sepi lagi setelah hilangnya vally.
Tidak ada lagi yang mengganggunya di sekolah tidak ada lagi yang terus memanggil namanya bahkan tidak ada lagi temeng penghalang bagi para fans untuk mendekatinya.
Heeseung melemparkan tubuhnya ke kasur dengan lengan yang menutup matanya menghalau sinar.
"gue bakal cari lo."
Heeseung menghela nafas.
Lagi dan lagi.
Jika menghela nafas menghasilkan uang mungkin dia sudah jadi sultan.
Heeseung berdiri menatap rumah yang tak pernah tertutup tapi tiba tiba tutup dengan mobil berada didepan rumahnya.
Heeseung tidak menyangka dia benar benar akan datang ke rumah vally.
Heeseung berlari saat melihat ryujin keluar dari rumah.
"kak!."
"ANJING COPO— Heh babi! Kaget tau!." kesal ryujin yang hampir memukul heeseung.
Heeseung hanya tertawa canggung tapi ryujin menatapnya datar.
"lo cowok yang waktu itu kan?." ryujin memutari heeseung dan menatapnya intens.
Heeseung mulai takut, apa rencana soal dia yang akan dijadikan tumbal waktu itu masih berlaku?.
"mau ngapain lo?." tanya ryujin yang yakin kalau heeseung memang orang yang sama seperti waktu itu.
"emm.. Vally nya ada?."
Ryujin menatap datar heeseung lalu membulatkan mulutnya.
"lo kan?! Iya itu pasti lo!." tunjuk ryujin tiba tiba heeseung yang takut pun mundur sampai mentok tembok.
"lo yang bikin dia hamil! Lo bapaknya kan?!."
Heeseung hanya bisa menelan ludahnya takut, wajah ryujin berubah menjadi seram.
"apasi—Hah?!."kaget yeji setelah mengunci pintu lalu melihat heeseung.
Yeji menyeringai lalu mendekat dengan sangar, wajah imutnya juga hilang berubah seram.
Brak
Yeji memukul tembok disamping heeseung.
Heeseung hanya diam berada diantara dua orang menyeramkan, dia seperti siap dimangsa kapanpun.
"lo pasti! Gara gara lo adek gue jad—."
"yeji stop!."
Ryujin menghentikan ucapan yeji sebelum kelepasan lalu menariknya untuk masuk ke mobil.
"udah jangan diladenin mending kita cepet cepet pergi."
"dan lo! Awas sampe adek gue kenapa napa, lo orang pertama yang gue cari!." desis ryujin kesal sambil menujuk heeseung lalu membuka pintu mobil untuk yeji.
Heeseung terdiam ditempat memperhatikan mobil yang menjauh.
Samar saat mobil dibuka dia melihat vally yang tertidur lemas didalamnya.
Memangnya vally kenapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
crush {LEE HEESEUNG}
RomancePerjuangan cinta yang penuh akan kenangan pait hingga menyisakan luka bagi setiap orang. Setelah semua penyesalan yang terjadi akan kah cinta itu berubah menjadi indah sesuai yang diinginkan.