"kak icung tadi megang tangan aku loh."
Heeseung menatap vally jengah, dia juga tidak tau apa yang dia lakukan tadi sampai bisa berbalik memegang tangan kutu yang ada didepannya ini.
Beomgyu gila! Mana mungkin dia menyukai anak ini, dia hanya kasian saja melihat wajahnya tapi itu dulu entah sekarang.
"aduhh kak icung..."
Tolong, heeseung benar benar mau pindah ke mars aja atau tidak ke korsel saja biar bisa ketemu heeseung enhypen yang mukanya copy an darinya, dia ingin memarahinya karna meng copy wajahnya.
Sejak membantunya tadi vally kembali menempelinya padahal dia sudah tenang selama dua hari ini.
Eh engga deh?.
Kan pulpen cimmy kesayangannya ilang.
Heeseung hanya menatap datar vally yang dari tadi terus berbicara.
"kak icung, aku denger ada pasar malem disana aku dari dulu belum pernah kesana kayaknya seru banget tapi aku nggak bisa kesana." ujar vally sendu.
Heeseung hanya diam mendengar celotehan dari suara yang selalu mengganggunya selama setahun ini.
Dia bahkan ingat sebagian besar cerita vally kadang dia menyesal karna memiliki ingatan yang bagus.
"kak icung mau permen." vally mengalihkan topik sambil mengeluarkan beberapa permen kiss.
Heeseung hanya meliriknya sekilas lalu mengalihkan pandangannya entahlah dia hari ini berkali kali lipat kesalnya pada manusia didepannya ini.
Mereka sekarang sedang berada diruang osis, dengan posisi vally duduk diatas meja sedangkan heeseung di kursi, posisi biasa dan tempat biasa dimana vally mengaggu heeseung, sudah seperti markas saja.
"ih kak icung kita udah ngak ketemu dua hari loh masa kak icung ngak kangen." rengek vally yang hanya dibalas helaan malas dari heeseung sembari bersandar ke kursinya yang empuk dan bisa diputar dengan tangan dilipat di depan dada.
"ckckckck."
Vally dan heeseung menoleh kearah pintu bersamaan saat mendengar decakan dari pintu dan terlihat karina berdiri bersandar dipintu sambil melipat tangan dan kaki yang bersilang menggunakan sandal.
Dasar wakil osis yang tidak patut dicontoh.
"kayak anak kecil aja lo seung." ujar karina sambil berjalan menuju mejanya.
Ruang osis memang terdapat dua meja, meja untuk ketua dan wakilnya, tapi karina jenuh lama lama jika harus terus melihat vally dan heeseung berduaan dia kan juga mau:).
Heeseung menatap karina tak suka.
"gue kasih tau vall kalau heeseung itu ngak kayak gitu aslinya." ujar karina tanpa menatap vally dan sibuk dimejanya mencari apa yang dia cari.
"diem lo item."
Kesal heeseung.
"lo yang diem anak kecil, lo tau kan polos sama bego itu ngak ada bedanya." karina menoleh lalu menyeringai dengan tangan yang sudah membawa map kuning.
"gue bukan anak kecil."
Karina memutar mata malas lalu tersenyum menatap vally yang juga menatapnya imut.
Menurutnya vally benar benar imut, bego—polosnya itu alami tanpa buatan bukan kaya heeseung yang bego beneran.
Vally selalu mendekati heeseung padahal kalau dilihat sekilas saja vally benar benar awam dalam urusan begini.
"dia ngambek tuh ditinggal." karina menaikan kedua alisnya yang membuat vally bingung.
"heh ngak usah sok tau lo!." kesal heeseung
Karina hanya mengangkat bahu tak acuh lalu tersenyum manis pada vally, vally terpaku sebentar, wah dia rasa dia oleng dari ketua osis ke wakil osis.
Karina berjalan mendekat lalu menepuk bahu vally pelan.
"kalian sama sama bego—polos jadi gue bantu doa aja ya, dan gue tau lo pinter jadi ngak usah pura pura bego, bego beneran mampus."
Ujar karina dengan tatapan sinisnya pada heeseung di akhir kalimatnya lalu pergi.
Heeseung menatap tajam karina dia kesal, wakil osis itu selalu sok tau tentangnya.
"kak icung paham ngak apa yang kak karina omongin tadi?." tanya vally.
Otaknya benar benar kecil untuk memahami maksud karina.
Padahal iq nya saja 145,biasa merendah untuk ditendang.
"ngak!." cuek heeseung sambil mengalihkan pandangan.
Dia sebenarnya paham sekali apa yang karina katakan bahkan sampai detilnya.
Tapi entah lah dia masih ragu karna masa lalunya.
Apakah dia bisa membuka lembaran baru dengan orang didepannya yang selalu tersenyum tulus atau tetap ditempat bersama komitmennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
crush {LEE HEESEUNG}
RomancePerjuangan cinta yang penuh akan kenangan pait hingga menyisakan luka bagi setiap orang. Setelah semua penyesalan yang terjadi akan kah cinta itu berubah menjadi indah sesuai yang diinginkan.