"aneh."
"ini mereka janjian pasti." heran beomgyu sedari tadi.
Dia sekarang sedang bersama para bocah kelahiran dibawahnya.
Awalnya dia ingin mabar dengan taehyun dan heuningkai tapi dia keduluan, mereka sudah bermain lebih dulu dengan jay dan jake.
Jadi sekarang beomgyu hanya bisa berpikir menggunakan otak mungilnya sambil menunggu mereka selesai, dia berpikir kenapa heeseung dan vally tidak masuk, ngak mungkin seorang lee heeseung membolos untuk masalah sepele kan?.
"eh tapi kalian beneran ngak tau vally kemana?."
"ngak tau kak, aku telfon ngak diangkat." sahut jake tapi matanya fokus pada game.
"sama dong kaya heeseung wah bener bener harus keciduk dispenser nih dua anak, akhir tahun ini."
Jake menggeleng, kakak kelasnya ini remidi bahasa inggris pasti.
"eh tapi kalian tau ngak berita soal choi yeonjun?."
Taehyun menghela nafas, dia lelah mendengar nama yeonjun sedari tadi, apalagi para perempuan yang histeris bilang yeonjun menghawatirkan mereka jika pulang malam.
Dia kan juga mau dibicarakan para ciwi ciwi, dia juga tak kalah tampan dan kang taehyun teman satu grup yeonjun.
"aneh, padahal awalnya bilang dia anak tunggal tapi tiba tiba punya adik sma? Atau itu sebenarnya anaknya."
Taehyun menonyor sayang kepala kakak kelasnya itu.
"mikir atuh kak, kalau misalnya si yeonjun itu punya anak udah sma berarti bikinnya waktu umur 3 tahun dong." sahut heuningkai ikut kesal.
"lah iya emang anunya uda—."
Kini jake memukul kepala jay sayang sebelum otak temannya mulai berpikir yang tidak tidak.
"mesum!."
"eng?..."
Heeseung bergerak tak nyaman saat mendengar suara tangisan.
Dia mencoba membuka matanya yang masih terasa berat dia ngantuk, dia lembur dan baru tidur subuh tadi.
Heeseung duduk bersandar di ranjangnya dan melihat kesebelah kasurnya seseorang meringkuk menangis dengan tubuh terbalut selimutnya.
"ck, ngak capek? Diem dong." kesal heeseung yang membuat tangis itu berhenti secara paksa.
"vally, liat gue."
Vally hanya diam, dia masih meringkuk memeluk lututnya dan menenggelamkan kepalanya di lututnya serta menyelimuti tubuhnya yang tidak menggunakan apapun dengan selimut tebal milik heeseung.
"vall... "
Heeseung menyentuh vally tapi vally langsung semakin menjauh keujung kasur besar milik heeseung.
Heeseung mengusap kasar rambutnya dia masih berada disatu kasur dan selimut yang sama dengan heeseung keadaannya mirip dengan vally berantakan dan tidak berbalut apapun kecuali selimut yang menyelimutinya dari pinggang sampai kakinya, dan membiarkan bagian atasnya terekspos bebas.
Heeseung sedikit menyesal melakukannya, vally benar benar kacau, hanya dia yang menikmatinya.
Tapi dia tidak peduli, Mungkin?.
"heii.. " heeseung mendekat tapi vally langsung menahannya.
"STOP!!."
"JANGAN!."
Teriak vally dengan tangan terulur menahan dada heeseung yang ingin mendekat.
Heeseung langsung terhenti bukan karna tangan vally yang menahannya, hei tangan vally sangat kecil dan bergetar bahkan tak ada tenaga sama sekali disana.
Entah dada heeseung tida tiba terasa sakit melihat vally, rambut yang kacau, mata yang bengkak akibat menangis bahkan air matanya masih mengalir deras dari semalam, apa air matanya tidak habis terus menangis.
Heeseung memegang lembut tangan vally yang menahan dadanya.
"vall...."
Vally menatap heeseung lemah.
"makasih udah cinta sama aku dan jadiin aku yang pertama." ujar heeseung sambil menyeringai.
Vally hanya terdiam, dia menatap heeseung penuh kebencian.
Dia yang sudah jijik dengan dirinya pun semakin jijik pada dirinya sendiri, dia salah mengira kalau heeseung sama dengan almarhum ayahnya.
Tidak, ayahnya benar benar berbeda dengan heeseung, ayahnya tidak akan melakukan hal sekejam ini padanya.
Heeseung memeluk vally erat meski vally terus meronta, dia tau vally tidak tidur sejak kemarin.
"sttt.... Maaf."
Satu kata dari heeseung yang bisa membuat vally menangis dipelukannya.
Heeseung semakin sakit mendengarnya dia sekarang benar benar menyesal dan hanya bisa menggumankan kata maaf sambil memeluk vally.
Ah, apa dia terlalu egois?.
Dia harusnya tidak boleh menyakiti seseorang yang dia sayangi kan?.
Dia benar benar egois.
Dia benar benar menyayangi vally bahkan lebih dari cinta pertamanya tapi karna emosi semata dia menjadi egois dan tidak memikirkan vally.
Dia benar benar merasakan keegoisannya sekarang.
Vally benar benar tak pantas dengan orang egois sepertinya dia harus membuat vally menjauhinya dan membuatnya dekat dengan sunghoon yang lebih baik darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
crush {LEE HEESEUNG}
RomancePerjuangan cinta yang penuh akan kenangan pait hingga menyisakan luka bagi setiap orang. Setelah semua penyesalan yang terjadi akan kah cinta itu berubah menjadi indah sesuai yang diinginkan.